Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul mengaku gagal paham ketika mendengar penjelasan owner KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) Arafah Pasuruan yang memberangkatkan 14 warga Jawa Timur untuk beribadah haji lewat jalur Filipina, Kamis (25/8/2016).
Gus Ipul bersama Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf melakukan sidak ke kediaman Nurul Huda atau sering dipanggil Gus Huda, pemilik KBIH Arafah Pasuruan, Setelah mendengar kabar dari korban jika KBIH tersebut susah dihubungi pasca-peristiwa ditangkapnya 177 anggota jamaah haji WNI oleh pihak imigrasi Filipina.
Berdialog dengan pimpinan KBIH beberapa saat di ruang tamu, Gus Ipul tiba-tiba keluar dari ruang tamu. Ia mengatakan tidak mengerti apa yang dijelaskan Gus Huda terkait masalah haji menggunakan kuota negara Filipina.
"Saya gagal paham," kata Gus Ipul.
Gus Ipul mengaku kecewa ada KBIH di Jawa Timur yang menyalahgunakan kepercayaan dengan memfasilitasi haji dengan cara yang ilegal.
"Ini namanya menyalahgunakan kepercayaan umat, kasihan para jemaah," ucapnya.
Dengan biaya Rp 150 juta, harusnya seseorang bisa memilih jalur khusus yang masa tunggunya tidak lama, bukan memilih jalur yang tidak benar dengan memakai kuota negara lain.
Dia berharap, warga tidak lagi memercayai KBIH yang menawarkan haji dengan mengambil kuota negara lain karena itu termasuk pelanggaran hukum. Selain itu, KBIH juga tidak mempunyai izin untuk memberangkatkan haji.
Nurul Huda, pemilik kelompok ibadah haji Arafah, memberi penjelasan pada Gus Ipul soal 12 jamaah haji asal Pasuruan berpaspor Filipina |
Gus Ipul bersama Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf melakukan sidak ke kediaman Nurul Huda atau sering dipanggil Gus Huda, pemilik KBIH Arafah Pasuruan, Setelah mendengar kabar dari korban jika KBIH tersebut susah dihubungi pasca-peristiwa ditangkapnya 177 anggota jamaah haji WNI oleh pihak imigrasi Filipina.
Berdialog dengan pimpinan KBIH beberapa saat di ruang tamu, Gus Ipul tiba-tiba keluar dari ruang tamu. Ia mengatakan tidak mengerti apa yang dijelaskan Gus Huda terkait masalah haji menggunakan kuota negara Filipina.
"Saya gagal paham," kata Gus Ipul.
Gus Ipul mengaku kecewa ada KBIH di Jawa Timur yang menyalahgunakan kepercayaan dengan memfasilitasi haji dengan cara yang ilegal.
"Ini namanya menyalahgunakan kepercayaan umat, kasihan para jemaah," ucapnya.
Dengan biaya Rp 150 juta, harusnya seseorang bisa memilih jalur khusus yang masa tunggunya tidak lama, bukan memilih jalur yang tidak benar dengan memakai kuota negara lain.
Dia berharap, warga tidak lagi memercayai KBIH yang menawarkan haji dengan mengambil kuota negara lain karena itu termasuk pelanggaran hukum. Selain itu, KBIH juga tidak mempunyai izin untuk memberangkatkan haji.