Freddy Budiman Sang Gembong Narkoba telah tiada, apakah ada ibrah/pelajaran yang bisa diambil darinya?
Dia sudah tahu persis kapan ia akan dieksekusi mati…
Dia juga sudah tahu tempat dimana dia akan mati…
Dia pun sudah mengetahui dalam kondisi apa dia akan mengakhiri hidupnya…
Bahkan dia pin telah dikabari tentang kuburannya yang sudah digali untuknya...
Namun dia telah mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi...
Ia telah mengukuhkan syahadat
Ia sudah insyaf
Ia telah bertobat
Ia juga senantiasa menjaga sholat
Ia pun selalu shalawat dan tilawat
Tak lupa puasa senin kamis ia dawamkan
Dan juga mengkhatamkan qur’an sebanyak 10 kali di bulan Ramadhan… Masya Allah
Itulah masa-masa terindah sebelum mati...
Sebesar apa pun dosanya….ampunan Allah jauh lebih besar dosanya
Ampunan Allah terbuka luas bagi siapa saja yang ingin bertobat kepadaNYA
Bahkan Allah meminta manusia untuk tidak berputus asa dari rahmatNYA (Az Zumar : 53)
Allah berikan kesempatan Freddy untuk bertobat…
Bahkan Allah tentukan kematiannya di hari Jumat…
Sebelum ia mangkat…kita pun sama dengan Freddy, sedang menunggu waktu eksekusi...
Namun Freddy jelas tanggalnya, harinya dan jamnya bahkan menitnya, dimana tempatnya serta bagaimana cara matinya…
Sementara kita…tidak jelas kapan waktunya, entah dimana tempatnya dan bagaimana ruh keluar dari tubuhnya …
Apakah kita sedang dalam kondisi berwudhu atau berdzikir atau sedang berdoa…
Atau sedang sholat atau sedang tilawat…
Atau justru kematian itu datang saat kita sedang bermaksiat, sedang berjudi, sedang dgn bukan muhrim kita, dengan istri atau suami orang lain, sedang mabuk-mabukan, sedang berzina yang bukan muhrim kita…di tempat-tempat pelacuran, diskotik, atau tempat-tempat maksiat lainnya
Jika kematian yang sudah jelas waktunya bagi seorang Freddy kemudian ia mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya lalu bagaimana dengan kita yang justru sebaliknya memperbanyak jumlah dosa...tidak jelas waktunya?
Seharusnya persiapan kita lebih baik dari Freddy, kenapa ?
Karena kematian itu bisa datang kapan saja…dimana saja…dalam kondisi apa pun juga…
Lalu…
Mengapa bertobat masih saja ditunda-tunda?
Mengapa ketika tiba waktu sholat tidak bersegera?
Mengapa puasa yang hanya setahun sekali masih saja sekedar coba-coba?
Mengapa zakat selalu berat mengeluarkannya?
Mengapa umrah/haji tidak diniatkan kuat dalam dada?
Seolah-olah kita masih akan hidup seribu tahun lagi…
Yang tidak pernah lelah mengejar duniawi…
Bermaksiat sudah tak terhitung jari…
Tetapi jika beramal selalu ingin dipuji-puji…
Mari kita manfaatkan waktu yang tersisa ini untuk bertobat sebelum wafat
Kita mohon rahmatNYA saat-saat wafat
Dan kita harap ampunanNYA setelah kita wafat
Insya Allah kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang dimuliakanNYA di akhirat kelak... Aamiin
Dia sudah tahu persis kapan ia akan dieksekusi mati…
Dia juga sudah tahu tempat dimana dia akan mati…
Dia pun sudah mengetahui dalam kondisi apa dia akan mengakhiri hidupnya…
Bahkan dia pin telah dikabari tentang kuburannya yang sudah digali untuknya...
Namun dia telah mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi...
Ia telah mengukuhkan syahadat
Ia sudah insyaf
Ia telah bertobat
Ia juga senantiasa menjaga sholat
Ia pun selalu shalawat dan tilawat
Tak lupa puasa senin kamis ia dawamkan
Dan juga mengkhatamkan qur’an sebanyak 10 kali di bulan Ramadhan… Masya Allah
Itulah masa-masa terindah sebelum mati...
Sebesar apa pun dosanya….ampunan Allah jauh lebih besar dosanya
Ampunan Allah terbuka luas bagi siapa saja yang ingin bertobat kepadaNYA
Bahkan Allah meminta manusia untuk tidak berputus asa dari rahmatNYA (Az Zumar : 53)
Allah berikan kesempatan Freddy untuk bertobat…
Bahkan Allah tentukan kematiannya di hari Jumat…
Sebelum ia mangkat…kita pun sama dengan Freddy, sedang menunggu waktu eksekusi...
Namun Freddy jelas tanggalnya, harinya dan jamnya bahkan menitnya, dimana tempatnya serta bagaimana cara matinya…
Sementara kita…tidak jelas kapan waktunya, entah dimana tempatnya dan bagaimana ruh keluar dari tubuhnya …
Apakah kita sedang dalam kondisi berwudhu atau berdzikir atau sedang berdoa…
Atau sedang sholat atau sedang tilawat…
Atau justru kematian itu datang saat kita sedang bermaksiat, sedang berjudi, sedang dgn bukan muhrim kita, dengan istri atau suami orang lain, sedang mabuk-mabukan, sedang berzina yang bukan muhrim kita…di tempat-tempat pelacuran, diskotik, atau tempat-tempat maksiat lainnya
Jika kematian yang sudah jelas waktunya bagi seorang Freddy kemudian ia mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya lalu bagaimana dengan kita yang justru sebaliknya memperbanyak jumlah dosa...tidak jelas waktunya?
Seharusnya persiapan kita lebih baik dari Freddy, kenapa ?
Karena kematian itu bisa datang kapan saja…dimana saja…dalam kondisi apa pun juga…
Lalu…
Mengapa bertobat masih saja ditunda-tunda?
Mengapa ketika tiba waktu sholat tidak bersegera?
Mengapa puasa yang hanya setahun sekali masih saja sekedar coba-coba?
Mengapa zakat selalu berat mengeluarkannya?
Mengapa umrah/haji tidak diniatkan kuat dalam dada?
Seolah-olah kita masih akan hidup seribu tahun lagi…
Yang tidak pernah lelah mengejar duniawi…
Bermaksiat sudah tak terhitung jari…
Tetapi jika beramal selalu ingin dipuji-puji…
Mari kita manfaatkan waktu yang tersisa ini untuk bertobat sebelum wafat
Kita mohon rahmatNYA saat-saat wafat
Dan kita harap ampunanNYA setelah kita wafat
Insya Allah kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang dimuliakanNYA di akhirat kelak... Aamiin