Seorang prajurit TNI mengaku membawa bom saat hendak naik pesawat di Bandara Radin Inten II, Lampung Selatan. Dia diturunkan dari pesawat dan ternyata tas yang dia bawa hanya berisi pakaian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, anggota TNI AD bernama Prada Budiyanto ini sudah naik ke pesawat Wings Air jurusan Lampung - Palembang pada Rabu (6/7).
Kejadian itu berawal saat Budiyanto bercanda dengan temannya yang duduk di sebelahnya.
“Saat itu teman Budi menanyakan tas kamu kok besar dan berat banget. Isinya pakaian atau bom?” tanya teman Budi. Saat itu dengan tenang Budi menjawab 'Ya, saya bawa bom'.
Pramugari yang mendengar percakapan mereka, langsung melaporkan pembicaraan dua penumpang tersebut kepada pilot. Tak mau kecolongan, pilot menghubungi pihak keamanan bandara,” ujarnya.
Penerbangan ditunda hingga 30 menit dan Prada Budiyanto akhirnya diturunkan dari pesawat.
"Itu gurauan. Prajurit kita ini membawa tas, mau melaksanakan dinas cuti. Dia bawa tas, pas mau dimasukkan ke bagasi, tidak muat karena bawaannya banyak. Lalu ditanya, kok tasmu berat sekali isinya bom atau pakaian," kata Kapenrem 043/Gatam Mayor Inf CH. Prabowo saat dihubungi, Kamis (7/7/2016).
Tas milik Budiyanto akhirnya diledakkan. Hasilnya, tas itu memang berisi pakaian dan bukan bom.
"Kita tekankan ke prajurit, kalau dalam penerbangan tidak boleh bercanda. Kalau di dalam barak atau satuannya silakanlah. Ini menyangkut orang banyak," ujar Prabowo.
Akibat calon penumpang yang juga oknum anggota TNI AD Lampung itu, penerbangan pesawat tersebut terpaksa ditunda (delay) sekitar 30 menit dari jadwal keberangkatan pukul 14.15 WIB. Petugas Gegana Brimobda Lampung dan Provost TNI AD langsung turun untuk menyisir sudut pesawat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, anggota TNI AD bernama Prada Budiyanto ini sudah naik ke pesawat Wings Air jurusan Lampung - Palembang pada Rabu (6/7).
Ilustrasi |
Kejadian itu berawal saat Budiyanto bercanda dengan temannya yang duduk di sebelahnya.
“Saat itu teman Budi menanyakan tas kamu kok besar dan berat banget. Isinya pakaian atau bom?” tanya teman Budi. Saat itu dengan tenang Budi menjawab 'Ya, saya bawa bom'.
Pramugari yang mendengar percakapan mereka, langsung melaporkan pembicaraan dua penumpang tersebut kepada pilot. Tak mau kecolongan, pilot menghubungi pihak keamanan bandara,” ujarnya.
Penerbangan ditunda hingga 30 menit dan Prada Budiyanto akhirnya diturunkan dari pesawat.
"Itu gurauan. Prajurit kita ini membawa tas, mau melaksanakan dinas cuti. Dia bawa tas, pas mau dimasukkan ke bagasi, tidak muat karena bawaannya banyak. Lalu ditanya, kok tasmu berat sekali isinya bom atau pakaian," kata Kapenrem 043/Gatam Mayor Inf CH. Prabowo saat dihubungi, Kamis (7/7/2016).
Tas milik Budiyanto akhirnya diledakkan. Hasilnya, tas itu memang berisi pakaian dan bukan bom.
"Kita tekankan ke prajurit, kalau dalam penerbangan tidak boleh bercanda. Kalau di dalam barak atau satuannya silakanlah. Ini menyangkut orang banyak," ujar Prabowo.
Akibat calon penumpang yang juga oknum anggota TNI AD Lampung itu, penerbangan pesawat tersebut terpaksa ditunda (delay) sekitar 30 menit dari jadwal keberangkatan pukul 14.15 WIB. Petugas Gegana Brimobda Lampung dan Provost TNI AD langsung turun untuk menyisir sudut pesawat.