Tragedi Madinah, menyisakan banyak pilu. Seluruh kaum muslimin mengecam aksi tersebut, Seluruh organisasi Islam di dunia mengutuk dalang bom Madinah tersebut.
Namun baru-baru ini tidak sedikit umat Islam di Indonesia yang menyebarkan broadcast bahwa Bom Madinah hanyalah konspirasi, ada yang mengklaim itu hanyalah ledakan pipa gas, pemilik Al Arabiya adalah Yahudi dll.
Sadarkah Anda dengan konsekuensi pernyataan ini? Seluruh kaum muslimin berduka, Namun Anda malah menganggap ini hanya settingan, Bahkan Anda menuduh seorang muslim sebagai Yahudi. Bertaubatlah wahai saudaraku.
Berikut saya copikan tulisan yang tersebar di sosial media terkait peristiwa pemboman di Madinah.
Bom di Madinah, Fitnah Apalagi yang Diarahkan kepada Umat Islam?
Berita bom yang terjadi di Madinah tadi saat berbuka tersebar secepat kilat ke seluruh penjuru dunia dan menjadi berita terbesar sejagad melebihi apa yg terjadi di Turki beberapa hari lalu.
Banyak pesan singkat masuk dari sahabat di tanah air menanyakan kabar kami karena mereka khawatir kami terganggu kenyamanan ibadah ataupun bisa kena musibah. Semoga Allah lindungi…
Kami yang setiap hari berbuka di dalam Masjid Nabawi atau di pelatarannya dengan jumlah sekitar 2 juta shoimin dan mu’takifin tidak terganggu sama sekali dan bahkan salah seorang sahabat i’tikaf sempat mensyuting peristiwa tersebut dan terlihat cukup jauh dari lokasi Masjid Nabawi. Kami hanya melihat kepulan asap spt ada kebakaran di seberang Baki’, makam para Sahabat Rasulullah. Tak ada suara ledakan apapun yg terdengar.
Saking jauh dan tidak mengganngunya peristiwa tersebut, shalat Isya dan tarawih berjalan seperti biasa. Saya sengaja masuk ke dalam Masjid Nabawi sehingga mendekati posisi Raudhah. Tak ada seorangpun yang saya temukan berdiskusi masalah bom tersebut, apalagi dalam keadaan bingung.
Sebab itu saya berkesimpulan: Jangan-jangan mereka gak tau ada peristiwa tersebut karena memang jauh dari areal Masjid Nabawi.
Naluri media dan teori konspirasi saya muncul saat pesan-pesan singkat masuk ke hape via WA yang isinya mengkhawatirkan atau meverifikasi apakah benar ada bom meledak di Masjid Nabawi.
Tentu saya kaget tak kepalang. Saya langsung putuskan untuk shalat tarawih 8 rakaat saja dan segera keluar dari Masjid Nabawi sambil memfoto dan merekam suasana shalat taraweh malam yg ke 30 di Masjid Rasul yg sanagt dicintai umat Islam itu. Saya foto sejak dari dalam sampai keluar Masjid dan suasanaya sedikitpun tdk berubah dari malam-malam sebelumnya.
Saya buka internet sambil jalan. Ternyata dunia maya sudah heboh sekali. Sampai saya di kamar hotel tempat kami memginap stasiun tv Al-Arabiya, milik Yahudi yang sangat populer beberapa tahun belakangan yang muncul sengaja menyaingi Al-Jazeerah.
Filing media dan konspirasi saya benar. Saya lihat pembawa berita live sedang mewawancara Menteri Wakaf Mesir dan beberapa pengamat masalah Timur Tengah lainnya via telpon. Semua mereka mengutuk kejadian bom tersebut.
Ada beberapa hal dan fakta yg membuat saya yakin bahwa umat Islam (khususnya sejak kasus WTC 2001) sedang mengahadapi konspirasi tingkat tinggi yg sedang dijalankan oleh kelompok anti Islam global :
1. Beritanya sangat dibesar-besarkan dan diekspos sedemikian rupa secara serentak oleh seluruh media, termasuk medsos bersamaan dengan saat peristiwa bom terjadi. Seakan mereka sudah saling tau atau tukar informasi sblm kejadian. Begitu juga dg kejadian2 bom di wilayah lain di seluruh negeri Mulism.
2. Pembawa berita di tv Al-Arabiya dan semua tokoh yg diwawancara langsung dapat memastikan pelakunya, yaitu yang mereka namakan kelompok teroris Islam. Padahal penyelidikan dari pihak berwajib di Saudi belum memulai kerjanya.
3. Baik materi berita yg diangkat, redaksi wawancara dan runing teks di tv Al-Arabiya sangat propokatif dan terlihat sekali kebohongannya, seperti : Para teroris itu tdk ada agamanya karena mereka berani membom tempat-tempat suci, bahkan di depan pintu Masjid Nabawi. Sebab itu, dunia internasional harus bekerjasama menghadapi/memerangi mereka dan berbagai ungkapan lainnya.
3. Seperti biasa, provokasi dan kebohongan itu mereka dukung dg tampilan rekayasa gambar dan video kejadian.
Saya katakan pada sahabat yg nonton Al-Arabiya bersama, demi Allah, ini adalah kebohongan media kaum kafir kapan saja dan di mana saja. Bom yg terjadi jauh dari Masjid mereka syuting dari arah gerbang utama Masjid Nabawi. Kemudian dizooming sehingga seakan kejadiannya di samping Masjid Nabawi dan pembawa beritanya bilang: Bom terjadi depan pintu gerbang Masjid Nabawi.
Kalau ucapan perempuan pembawa acara itu benar, kami mungkin sudah luka atau mungkin juga tewas karena dari sebelum berbuka sampai shalat magrib tadi puluhan ribu jamaah persis berada depan gerbang utama Msjid Nabawi karena tidak bisa masuk ke dalam saking banyaknya jamaah.
Dari kejadian bom Madinah ini, saya semakin yakin bahwa umat Islam sekarang sedang menghadapi fitmah dan konspirasi dari segala arah yang sangat luar biasa dari musuh-musuh Allah dan musuh-musuh mereka dg menggunakan segala cara keji dan kebohongan agr umat ini tdk bisa bangkit dari kelemahan dan keterpurukan mereka.
Sebenarnya hal tersebut sangat wajar karena Allah dan Rasulullah telah mengingatkan akan hal tsb dlm banyak ayat dan hadits..
Pertanyaanya ialah: Kapan umat ini, wabil khusus para pemimpin negeri Muslim sadar? Hanya Allah Yang Maha Tahu.
Kemudian, yakinlah rekayasa dan konspirasi kaum kafir dan para bonekanya tdk akan selalu berhasil karena mereka pada hakikatnya sdg berhadap2an dg Allah yg MAHA DAHSYAT REKAYASA-NYA karena di Tangn-Nya kendali jagad raya ini.
Yaa Allah aku sudah sampaikan… Aku sudah sampaikan… Aku sudah sampaikan. Maka saksikanlah….
Samping Masjid Nabawi, Malam 30 Ramadhan 1437 H
Hamba-Mu yg berharap ampunan, kasih sayang dan syurga-Mu
Berikut saya jawab semua opini diatas,
1. Beritanya sangat dibesar-besarkan?
Why not? Ini kota Madinah, kota suci kedua setelah Makkah, Jika menyebar sangat cepat dan menjadi viral itu wajar. karena penduduk di dunia ini mayoritas adalah orang Islam.
Wajar jika orang Islam khawatir dengan gangguan yang ada di Madinah, Justru yang tidak wajar adalah yang tidak mempunyai rasa khawatir tentang adanya tragedi bom Madinah ini.
Jangankan bom, ada satu orang mati ditusuk di kawasan Masjid Nabawi bisa menjadi berita besar. Karena Madinah dan Masjid Nabawi sangat vital bagi kaum muslimin.
Adalah sangat aneh jika menganggap ledakan di tempat yang asapnya bisa disaksikan jelas dari Masjid Nabawi disebut jauh dan tak membahayakan. Berdasar standar keamanan ledakan di radius 3 km dari obyek atau lokasi vital bisa dikatakan dekat dan sudah berkategori sangat mengancam dan membahayakan. Lalu apa lantas itu tidak berbahaya dan tidak layak diberitakan besar-besaran oleh media?
Jika tidak mendengar ledakan dan jamaah di Masjid Nabawi masih tenang beribadah itu karena memang manajemen keamanan yang cukup bagus. Karena jika langsung dikabarkan kepada jamaah bahwa ada bom meledak, kepanikan dan kekacauan bisa terjadi dan mungkin justru malah timbul korban baru.
2. Pelaku sudah bisa dipastikan orangnya? Dari kelompok apa?
Al Arabiya tidak seperti yang dikatakan dalam pendapat diatas, Mereka bahkan menghubungi pihak kementrian dalam negeri Saudi, Mayor Turki untuk memastikan siapa pelaku bom Madinah tersebut. Bahkan sampai saat ini Al Arabiya belum merilis pelakunya. Silahkan lihat video percakapan antara Al Arabiya dengan Mansour Al Turki dibawah ini.
3. Bom terjadi di depan pintu Nabawi?
Tolong sebelum menyebarkan fitnah diatas musibah ini disebutkan sumbernya dengan detail. Al Arabiya sama sekali tidak merilis berita dengan judul demikian. Saya sudah cari di semua laman Al Arabiya dan hasilnya nihil. Pendapat diatas tidak berdasar sama sekali. Jika Anda masih ragu silahkan cek di berbagai mesin pencari dengan kata kunci, Nabawi Door, Mosque Madinah Door, Bomb at Door Nabawi atau yang serupa.
4. Pemilik Al Arabiya Yahudi?
Dan yang paling kronis adalah pernyataan bahwa Pemilik Al Arabiya adalah Yahudi. entah siapa yang pertama kali membuat opini tersebut, Namun yang pasti dalam lini masa WhatsAp, BBM dan sosial media lainnya opini tersebut berkembang luas seiring kabar bom Madinah.
“Stasiun TV Al Arabiya, milik Yahudi yang sangat populer beberapa tahun belakangan yang muncul sengaja menyaingi Al-Jazeerah,” demikian kutipan broadcast tersebut.
Perlu kita ketahui, Al Arabiya (العربية) atau dikenal dengan Al Arabiya News Channel adalah saluran televisi berita 24 jam dari Uni Emirat Arab. Ia didirikan pada 3 Maret 2003.
Pemilik TV Al Arabiya adalah Saudi Arabia's King Fahd's relatives. Televisi ini, meskipun bukan milik pemerintah Arab Saudi, tetapi ia pro pemerintah Arab Saudi. Bahkan Direktur Umum TV Al Arabiya, Dr Adel Al Torifi telah diangkat menjadi Menteri Informatika Arab Saudi.
TV Al Arabiya merupakan salah satu jaringan MBC (Middle East Broadcasting Center). Film Omar yang terkenal itu (dan sebagai muslim pasti Anda mendukung penuh tanpa kritik dan kecurigaan) merupakan salah satu produk dari MBC.
Film Omar produksi MBC
Siapa pendiri MBC? MBC didirikan pada tahun 1991 oleh Waleed bin Ibrahim Al Ibrahim, seorang muslim warga Arab Saudi yang tinggal di Riyadh. Waleed dikenal sebagai seorang pebisnis sukses di Arab Saudi.
Jadi, di mana bukti Al Arabiya milik Yahudi? Jika Anda memiliki buktinya, akan menjadi data berharga bagi kita semua.
Presenternya tidak berjilbab?
Memang tidak islami, tetapi banyak juga TV lain yang seperti itu. Namun, hal itu tidak lantas boleh membuat seorang muslim me-Yahudi-kan muslim yang lain demi menjaga nama baik kelompoknya sendiri.
Dan perlu diketahui, bahwa pihak kementrian dalam negeri Arab Saudi sudah jelas mengkonfirmasi ledakan bom Madinah ini. Foto korban juga sudah dirilis media. Bukan hanya Al-Arabiya, tapi Al-Jazeera dan media-media besar lain juga memberitakannya, Ratusan bahkan ribuan media internasional yang memberitakan Bom Madinah ini.
Saran saya, jika punya opini pribadi simpanlah dugaanmu itu untuk dirimu sendiri sebelum menyebarkannya pada yang lain. Apalagi ini menyangkut berita penting.
Jika meyakini adanya konspirasi telitilah dulu kebenarannya sebelum menuduh sana-sini. Jangan hanya keluar masjid, balik ke hotel ngecek internet dan nonton TV, Lihat presenternya tidak berhijab lantas berteriak 'WAH ADA KONSPIRASI BESAR'.
Tak ada keterangan dalam selintiran berita tersebut bahwa si pengarang berita cross cek TKP, melihat korban atau benda yang terbakar akibat ledakan, seperti umumnya yang dilakukan para wartawan.
Namun baru-baru ini tidak sedikit umat Islam di Indonesia yang menyebarkan broadcast bahwa Bom Madinah hanyalah konspirasi, ada yang mengklaim itu hanyalah ledakan pipa gas, pemilik Al Arabiya adalah Yahudi dll.
Sadarkah Anda dengan konsekuensi pernyataan ini? Seluruh kaum muslimin berduka, Namun Anda malah menganggap ini hanya settingan, Bahkan Anda menuduh seorang muslim sebagai Yahudi. Bertaubatlah wahai saudaraku.
Berikut saya copikan tulisan yang tersebar di sosial media terkait peristiwa pemboman di Madinah.
Bom di Madinah, Fitnah Apalagi yang Diarahkan kepada Umat Islam?
Berita bom yang terjadi di Madinah tadi saat berbuka tersebar secepat kilat ke seluruh penjuru dunia dan menjadi berita terbesar sejagad melebihi apa yg terjadi di Turki beberapa hari lalu.
Banyak pesan singkat masuk dari sahabat di tanah air menanyakan kabar kami karena mereka khawatir kami terganggu kenyamanan ibadah ataupun bisa kena musibah. Semoga Allah lindungi…
Kami yang setiap hari berbuka di dalam Masjid Nabawi atau di pelatarannya dengan jumlah sekitar 2 juta shoimin dan mu’takifin tidak terganggu sama sekali dan bahkan salah seorang sahabat i’tikaf sempat mensyuting peristiwa tersebut dan terlihat cukup jauh dari lokasi Masjid Nabawi. Kami hanya melihat kepulan asap spt ada kebakaran di seberang Baki’, makam para Sahabat Rasulullah. Tak ada suara ledakan apapun yg terdengar.
Saking jauh dan tidak mengganngunya peristiwa tersebut, shalat Isya dan tarawih berjalan seperti biasa. Saya sengaja masuk ke dalam Masjid Nabawi sehingga mendekati posisi Raudhah. Tak ada seorangpun yang saya temukan berdiskusi masalah bom tersebut, apalagi dalam keadaan bingung.
Sebab itu saya berkesimpulan: Jangan-jangan mereka gak tau ada peristiwa tersebut karena memang jauh dari areal Masjid Nabawi.
Naluri media dan teori konspirasi saya muncul saat pesan-pesan singkat masuk ke hape via WA yang isinya mengkhawatirkan atau meverifikasi apakah benar ada bom meledak di Masjid Nabawi.
Tentu saya kaget tak kepalang. Saya langsung putuskan untuk shalat tarawih 8 rakaat saja dan segera keluar dari Masjid Nabawi sambil memfoto dan merekam suasana shalat taraweh malam yg ke 30 di Masjid Rasul yg sanagt dicintai umat Islam itu. Saya foto sejak dari dalam sampai keluar Masjid dan suasanaya sedikitpun tdk berubah dari malam-malam sebelumnya.
Saya buka internet sambil jalan. Ternyata dunia maya sudah heboh sekali. Sampai saya di kamar hotel tempat kami memginap stasiun tv Al-Arabiya, milik Yahudi yang sangat populer beberapa tahun belakangan yang muncul sengaja menyaingi Al-Jazeerah.
Filing media dan konspirasi saya benar. Saya lihat pembawa berita live sedang mewawancara Menteri Wakaf Mesir dan beberapa pengamat masalah Timur Tengah lainnya via telpon. Semua mereka mengutuk kejadian bom tersebut.
Ada beberapa hal dan fakta yg membuat saya yakin bahwa umat Islam (khususnya sejak kasus WTC 2001) sedang mengahadapi konspirasi tingkat tinggi yg sedang dijalankan oleh kelompok anti Islam global :
1. Beritanya sangat dibesar-besarkan dan diekspos sedemikian rupa secara serentak oleh seluruh media, termasuk medsos bersamaan dengan saat peristiwa bom terjadi. Seakan mereka sudah saling tau atau tukar informasi sblm kejadian. Begitu juga dg kejadian2 bom di wilayah lain di seluruh negeri Mulism.
2. Pembawa berita di tv Al-Arabiya dan semua tokoh yg diwawancara langsung dapat memastikan pelakunya, yaitu yang mereka namakan kelompok teroris Islam. Padahal penyelidikan dari pihak berwajib di Saudi belum memulai kerjanya.
3. Baik materi berita yg diangkat, redaksi wawancara dan runing teks di tv Al-Arabiya sangat propokatif dan terlihat sekali kebohongannya, seperti : Para teroris itu tdk ada agamanya karena mereka berani membom tempat-tempat suci, bahkan di depan pintu Masjid Nabawi. Sebab itu, dunia internasional harus bekerjasama menghadapi/memerangi mereka dan berbagai ungkapan lainnya.
3. Seperti biasa, provokasi dan kebohongan itu mereka dukung dg tampilan rekayasa gambar dan video kejadian.
Saya katakan pada sahabat yg nonton Al-Arabiya bersama, demi Allah, ini adalah kebohongan media kaum kafir kapan saja dan di mana saja. Bom yg terjadi jauh dari Masjid mereka syuting dari arah gerbang utama Masjid Nabawi. Kemudian dizooming sehingga seakan kejadiannya di samping Masjid Nabawi dan pembawa beritanya bilang: Bom terjadi depan pintu gerbang Masjid Nabawi.
Kalau ucapan perempuan pembawa acara itu benar, kami mungkin sudah luka atau mungkin juga tewas karena dari sebelum berbuka sampai shalat magrib tadi puluhan ribu jamaah persis berada depan gerbang utama Msjid Nabawi karena tidak bisa masuk ke dalam saking banyaknya jamaah.
Dari kejadian bom Madinah ini, saya semakin yakin bahwa umat Islam sekarang sedang menghadapi fitmah dan konspirasi dari segala arah yang sangat luar biasa dari musuh-musuh Allah dan musuh-musuh mereka dg menggunakan segala cara keji dan kebohongan agr umat ini tdk bisa bangkit dari kelemahan dan keterpurukan mereka.
Sebenarnya hal tersebut sangat wajar karena Allah dan Rasulullah telah mengingatkan akan hal tsb dlm banyak ayat dan hadits..
Pertanyaanya ialah: Kapan umat ini, wabil khusus para pemimpin negeri Muslim sadar? Hanya Allah Yang Maha Tahu.
Kemudian, yakinlah rekayasa dan konspirasi kaum kafir dan para bonekanya tdk akan selalu berhasil karena mereka pada hakikatnya sdg berhadap2an dg Allah yg MAHA DAHSYAT REKAYASA-NYA karena di Tangn-Nya kendali jagad raya ini.
Yaa Allah aku sudah sampaikan… Aku sudah sampaikan… Aku sudah sampaikan. Maka saksikanlah….
Samping Masjid Nabawi, Malam 30 Ramadhan 1437 H
Hamba-Mu yg berharap ampunan, kasih sayang dan syurga-Mu
Berikut saya jawab semua opini diatas,
1. Beritanya sangat dibesar-besarkan?
Why not? Ini kota Madinah, kota suci kedua setelah Makkah, Jika menyebar sangat cepat dan menjadi viral itu wajar. karena penduduk di dunia ini mayoritas adalah orang Islam.
Wajar jika orang Islam khawatir dengan gangguan yang ada di Madinah, Justru yang tidak wajar adalah yang tidak mempunyai rasa khawatir tentang adanya tragedi bom Madinah ini.
Jangankan bom, ada satu orang mati ditusuk di kawasan Masjid Nabawi bisa menjadi berita besar. Karena Madinah dan Masjid Nabawi sangat vital bagi kaum muslimin.
Adalah sangat aneh jika menganggap ledakan di tempat yang asapnya bisa disaksikan jelas dari Masjid Nabawi disebut jauh dan tak membahayakan. Berdasar standar keamanan ledakan di radius 3 km dari obyek atau lokasi vital bisa dikatakan dekat dan sudah berkategori sangat mengancam dan membahayakan. Lalu apa lantas itu tidak berbahaya dan tidak layak diberitakan besar-besaran oleh media?
Jika tidak mendengar ledakan dan jamaah di Masjid Nabawi masih tenang beribadah itu karena memang manajemen keamanan yang cukup bagus. Karena jika langsung dikabarkan kepada jamaah bahwa ada bom meledak, kepanikan dan kekacauan bisa terjadi dan mungkin justru malah timbul korban baru.
2. Pelaku sudah bisa dipastikan orangnya? Dari kelompok apa?
Al Arabiya tidak seperti yang dikatakan dalam pendapat diatas, Mereka bahkan menghubungi pihak kementrian dalam negeri Saudi, Mayor Turki untuk memastikan siapa pelaku bom Madinah tersebut. Bahkan sampai saat ini Al Arabiya belum merilis pelakunya. Silahkan lihat video percakapan antara Al Arabiya dengan Mansour Al Turki dibawah ini.
3. Bom terjadi di depan pintu Nabawi?
Tolong sebelum menyebarkan fitnah diatas musibah ini disebutkan sumbernya dengan detail. Al Arabiya sama sekali tidak merilis berita dengan judul demikian. Saya sudah cari di semua laman Al Arabiya dan hasilnya nihil. Pendapat diatas tidak berdasar sama sekali. Jika Anda masih ragu silahkan cek di berbagai mesin pencari dengan kata kunci, Nabawi Door, Mosque Madinah Door, Bomb at Door Nabawi atau yang serupa.
4. Pemilik Al Arabiya Yahudi?
Dan yang paling kronis adalah pernyataan bahwa Pemilik Al Arabiya adalah Yahudi. entah siapa yang pertama kali membuat opini tersebut, Namun yang pasti dalam lini masa WhatsAp, BBM dan sosial media lainnya opini tersebut berkembang luas seiring kabar bom Madinah.
“Stasiun TV Al Arabiya, milik Yahudi yang sangat populer beberapa tahun belakangan yang muncul sengaja menyaingi Al-Jazeerah,” demikian kutipan broadcast tersebut.
Perlu kita ketahui, Al Arabiya (العربية) atau dikenal dengan Al Arabiya News Channel adalah saluran televisi berita 24 jam dari Uni Emirat Arab. Ia didirikan pada 3 Maret 2003.
Pemilik TV Al Arabiya adalah Saudi Arabia's King Fahd's relatives. Televisi ini, meskipun bukan milik pemerintah Arab Saudi, tetapi ia pro pemerintah Arab Saudi. Bahkan Direktur Umum TV Al Arabiya, Dr Adel Al Torifi telah diangkat menjadi Menteri Informatika Arab Saudi.
TV Al Arabiya merupakan salah satu jaringan MBC (Middle East Broadcasting Center). Film Omar yang terkenal itu (dan sebagai muslim pasti Anda mendukung penuh tanpa kritik dan kecurigaan) merupakan salah satu produk dari MBC.
Film Omar produksi MBC
Siapa pendiri MBC? MBC didirikan pada tahun 1991 oleh Waleed bin Ibrahim Al Ibrahim, seorang muslim warga Arab Saudi yang tinggal di Riyadh. Waleed dikenal sebagai seorang pebisnis sukses di Arab Saudi.
Waleed bin Ibrahim Al Ibrahim |
Jadi, di mana bukti Al Arabiya milik Yahudi? Jika Anda memiliki buktinya, akan menjadi data berharga bagi kita semua.
Presenternya tidak berjilbab?
Memang tidak islami, tetapi banyak juga TV lain yang seperti itu. Namun, hal itu tidak lantas boleh membuat seorang muslim me-Yahudi-kan muslim yang lain demi menjaga nama baik kelompoknya sendiri.
Dan perlu diketahui, bahwa pihak kementrian dalam negeri Arab Saudi sudah jelas mengkonfirmasi ledakan bom Madinah ini. Foto korban juga sudah dirilis media. Bukan hanya Al-Arabiya, tapi Al-Jazeera dan media-media besar lain juga memberitakannya, Ratusan bahkan ribuan media internasional yang memberitakan Bom Madinah ini.
Saran saya, jika punya opini pribadi simpanlah dugaanmu itu untuk dirimu sendiri sebelum menyebarkannya pada yang lain. Apalagi ini menyangkut berita penting.
Jika meyakini adanya konspirasi telitilah dulu kebenarannya sebelum menuduh sana-sini. Jangan hanya keluar masjid, balik ke hotel ngecek internet dan nonton TV, Lihat presenternya tidak berhijab lantas berteriak 'WAH ADA KONSPIRASI BESAR'.
Tak ada keterangan dalam selintiran berita tersebut bahwa si pengarang berita cross cek TKP, melihat korban atau benda yang terbakar akibat ledakan, seperti umumnya yang dilakukan para wartawan.