Semua Hotel-hotel di Makkah, Arab Saudi selama 10 Hari Terakhir Ramadhan tahun 2016 ini dilaporkan full telah terisi semua. Pada Selasa (28/6), Saudi Gazette melaporkan hotel di Mekkah mencatat angka pemesanan tertinggi di bulan Ramadhan tahun ini.
Reservasi dan booking untuk kamar hotel dan suite menlonjak hingga 100 persen di 10 hari terakhir Ramadhan. Menurut eksekutif hotel, total nilai reservasi hotel mencapai satu juta riyal atau setara Rp 3,5 miliar.
Salah satu resepsionis hotel mengatakan, kepadatan aktivitas di bulan ini meningkat hingga 95 persen. Selain karena urusan bisnis, hotel juga terisi oleh jamaah umroh dan tamu dari negara Saudi sendiri yang ingin ber i'tikaf di Masjidil Haram.
Harga sewa untuk sebuah kamar hotel yang menghadap ke Kabah untuk dua orang dipatok tarif mulai SR 70 ribu (Rp 245 juta) hingga SR 200 ribu (Rp 700 juta) selama 10 hari Ramadan.
Adapun tarif kamar hotel yang tidak menghadap Masjidil Haram dipatok harga SR 37 ribu (Rp 130 jut) hingga SR 45 ribu (Rp 160 juta). Hal itu diungkapkan Abdullah Al-Amiri, seorang agen hotel ternama di kota Makkah.
Sejak awal Ramadhan, sebagian besar hotel yang memiliki kamar menghadap Masjidil Haram seperti Royal Orchid, Al Sofwah, Hilton Makkah, Fairmont dan Dar Attauhid Intercontinental banjir pesanan dari para jamaah, "Terutama hotel-hotel di bagian barat dan selatan Masjidil Haram," tambahnya.
Arab News melaporkan, seluruh hotel bintang lima yang menghadap Masjidil Haram dibebaskan dari denda jika mereka menaikkan harga selama masa Ramadan.
"Sebagian orang kaya dari teluk memilih mengunjungi Makkah di 10 Hari Terakhir Ramadhan, Mmereka meninggalkan segala bisnis yang membuat pusing kepala," tulis Arab News, Kamis, 30 Juni 2016.
Mereka pun bersaing satu sama lain termasuk menawarkan berbagai kenyamanan kepada jamaah yang menginap, selain menyediakan makanan berkwalitas juga menyediakan pengawalan pribadi.
Al-Amiri menjelaskan, banyak orang tidak keberatan dengan harga kamar yang begitu tinggi selama 10 hari Ramadan 1438 H ini.
Baca Juga:
"Banyak orang kaya dari berbagai negara datang ke sini, tetapi paling banyak dari kawasan negara-negara Teluk," ungkap Al-Amiri.
Reservasi dan booking untuk kamar hotel dan suite menlonjak hingga 100 persen di 10 hari terakhir Ramadhan. Menurut eksekutif hotel, total nilai reservasi hotel mencapai satu juta riyal atau setara Rp 3,5 miliar.
Salah satu resepsionis hotel mengatakan, kepadatan aktivitas di bulan ini meningkat hingga 95 persen. Selain karena urusan bisnis, hotel juga terisi oleh jamaah umroh dan tamu dari negara Saudi sendiri yang ingin ber i'tikaf di Masjidil Haram.
Harga sewa untuk sebuah kamar hotel yang menghadap ke Kabah untuk dua orang dipatok tarif mulai SR 70 ribu (Rp 245 juta) hingga SR 200 ribu (Rp 700 juta) selama 10 hari Ramadan.
Adapun tarif kamar hotel yang tidak menghadap Masjidil Haram dipatok harga SR 37 ribu (Rp 130 jut) hingga SR 45 ribu (Rp 160 juta). Hal itu diungkapkan Abdullah Al-Amiri, seorang agen hotel ternama di kota Makkah.
Sejak awal Ramadhan, sebagian besar hotel yang memiliki kamar menghadap Masjidil Haram seperti Royal Orchid, Al Sofwah, Hilton Makkah, Fairmont dan Dar Attauhid Intercontinental banjir pesanan dari para jamaah, "Terutama hotel-hotel di bagian barat dan selatan Masjidil Haram," tambahnya.
Arab News melaporkan, seluruh hotel bintang lima yang menghadap Masjidil Haram dibebaskan dari denda jika mereka menaikkan harga selama masa Ramadan.
"Sebagian orang kaya dari teluk memilih mengunjungi Makkah di 10 Hari Terakhir Ramadhan, Mmereka meninggalkan segala bisnis yang membuat pusing kepala," tulis Arab News, Kamis, 30 Juni 2016.
Mereka pun bersaing satu sama lain termasuk menawarkan berbagai kenyamanan kepada jamaah yang menginap, selain menyediakan makanan berkwalitas juga menyediakan pengawalan pribadi.
Al-Amiri menjelaskan, banyak orang tidak keberatan dengan harga kamar yang begitu tinggi selama 10 hari Ramadan 1438 H ini.
Baca Juga:
- Inilah 7 Hotel di Mekkah Yang Paling Dekat Dengan Masjidil Haram
- Alternatif Hotel Hotel Murah Terdekat Dengan Kabah
- Ini Lokasi ATM di Sekitar Masjidil Haram
"Banyak orang kaya dari berbagai negara datang ke sini, tetapi paling banyak dari kawasan negara-negara Teluk," ungkap Al-Amiri.