Ada seorang pembaca yang bertanya, “Sebenarnya, Kapan sih terjadinya malam nuzulul qur'an? imalam lailatul qadar apa di malam 17 Ramadhan sih?
Di surat Al Qadar kan dijelaskan, Bahwa Al Qur’an diturunkan di malam lailatul qadar. Terus Nabi SAW juga pernah menjelaskan dalam berbagai hadits bahwa malam lailatul qadar tuh ada di sepertiga akhir bulan Ramadhan. Nah kan gak sinkron. Lagian ngapain orang-orang pada ngadain acara peringatan nuzulul Quran di tanggal 17 Ramadhan?”
Mungkin pertanyaan tersebut juga ada di benak para pembaca sekalian. Berikut ini sedikit penjelasan dari kami tentang sejarah Nuzulul Qur'an yang diambil dari beberapa kitab mu'tamad.
Cara Diturunkannya Al-Qur’an
Nuzulul Qur'an artinya adalah turunnya Al Qur'an. berasal dari kata Nuzul yang berarti turun. Nah, sebelum menjawab pertanyaan diatas, kiranya lebih baik bagi kita untuk mengetahui dulu bagaimana cara Al Qur'an diturunkan.
Pertama: Al-Qur’an Diturunkan Secara Sekaligus di bulan Ramadhan
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an.” (QS. Al-Baqarah 185)
“Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.” (QS. Al-Qadr 1)
“Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam yang diberkahi.” (QS. Ad-dukhon 3)
Semua ayat yang disebut di atas, menjelaskan bahwa turunnya Al-Quran pertama kali, yaitu di bulan Ramadhan tepatnya di malam lailatul qadar. Dan pada surat Ad-Dukhon yang dimaksud malam mubarok ialah malam lailatul qadar pada bulan Ramadhan sebagaimana pendapat para ulama tafsir. (baca tafsir Al-Alusi)
Kedua: Al-Qur’an Diturunkan Secara Berangsur di Seluruh Bulan Ramadhan Ketika Nabi Masih Hidup
Pendapat yang kedua ini mengatakan bahwa Al-Qur’an Diturunkan Secara Berangsur di seluruh bulan ramadhan selama 23 tahun; 13 tahun di Makkah dan 10 tahun di Madinah. Dan turunnya Al-Qur’an secara berangsuran telah dijelaskan dalam firman Allah SWT,
“Dan Al Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS. Al Isra: 106)
Dan ayat pertama yang turun menurut kebanyakan ulama ialah surat Al-Alaq (dan ini adalah pendapat yang kuat), atau biasa kita sebut dengan surat Iqra’ ayat 1-5. Ini berdasarkan riwayat yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab Shahih keduanya dari ‘Aisyah radiyallahu ‘anha Istri Rasul SAW.
Ketiga: Al-Qur’an Diturunkan Secara Sekaligus di Malam Lailatul Qadar dan Kemudian Secara Berangsur Diturunkan pada Nabi
Pendapat yang terakhir inilah yang paling kuat dan banyak dipegang oleh Jumhur Ulama, yakni Al Qur’an diturunkan sekaligus ke langit dunia (daarul Izzah) pada malam Lailatul Qadar kemudian diturunkan dengan cara berangsur-angsur sepanjang kehidupan Rasulullah SAW setelah beliau diangkat menjadi Nabi di Makkah hingga hijrah ke Madinah sampai beliau wafat.
Banyak para ulama yang mengatakan bahwa pendapat inilah yang paling mendekati kebenaran, berdasarkan suatu riwayat yang dikeluarkan oleh Imam Hakim dalam Al Mustadrak dengan sanad yang shahih, dari Ibnu Abbas radhiyallhu ‘anhuma, beliau mengatakan bahwasanya Al-Quran itu turun sekaligus ke langit dunia pada malam lailatul qadar. Kemudian diturunkan berangsur-angsur selama 20 tahun, kemudian ia membaca ayat,
“Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik.” (QS. Al Furqan: 33)
“Dan Al Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS. Al Isra: 106)
Imam An-Nasa’i juga meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata: “……Dan Al-Qur’an diletakkan di baitil izzah dari langit dunia kemudian Jibril turun dengan membawanya kepada Muhammad SAW.”
Kapan Ayat Pertama Turun?
Adapun “kapan” surat Iqra’ itu diturunkan, ulama dan ahli sejarah berbeda pendapat tentang ini. Ada yang berpendapat bahwa ayat pertama turun di bulan Rabiul Awwal, ada juga yang mengatakan ayat pertama turun di bulan Ramadhan, selain itu ada juga yang mengatakan di bulan Rajab.
Namun pendapat yang kuat dan menjadi hujjah jumhur ulama ialah di bulan Ramadhan sesuai firman Allah SWT: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an.” (QS. Al-Baqarah 185).
Jumhur ulama menyepakati bahwa Ayat yang Pertama Turun adalah surat Iqra’ 1 - 5, turunnya ayat ini sekaligus sebagai pengangkatan Nabi Muhammad SAW menjadi utusan Allah. Dan ini terjadi pada hari senin, sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Abu Qotadah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi SAW pernah ditanya tentang puasa hari senin, kemudian beliau menjawab: “itu adalah hari di mana aku dilahirkan dan diturunkan kepadaku wahyu.”
Kemudian Ulama kembali berbeda pendapat tentang tanggal turunnya pada bulan Ramadhan. Ada yang mengatakan malam 7 Ramadhan, ada juga yang mengatakan malam 17 Ramadhan, ada juga yang mengatakan malam 24, juga ada yang mengatakan tanggal 21 Ramadhan.
Sheikh Shofiyur-Rohman Al-Mubarakfuri dalam kitab Sirah Nabawi 'Rahiqul-Makhtum' menjelaskan: “Setelah melakukan penelitian yang cukup mendalam, mungkin bisa disimpulkan bahwa hari turunnya ayat pertama ialah hari senin tanggal 21 bulan Ramadhan malam. Yang bertepatan tanggal 10 Agustus 660 M, dan ketika itu usia Nabi tepat 40 Tahun 6 bulan 12 hari hitungan bulan, tepat 39 tahun 3 bulan 12 hari hitungan matahari. Hari senin pada bulan Ramadhan tahun itu ialah antar 7, 14, 21, 24, 28, dan dari beberapa riwayat yang shahih bahwa malam lailatul qadar itu tidak terjadi kecuali di malam-malam ganjil dari sepuluh akhir bulan Ramadhan. Jika kita bandingkan firman Allah surat Al-Qadar ayat pertama dengan hadits Abu Qatadah yang menjelaskan bahwa wahyu diturunkan hari senin di atas, dan dengan hitungan tanggalan ilmiyah tentang hari senin pada bulan Ramadhan tahun tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa wahyu pertama turun kepada Rasul SAW itu tanggal 21 Ramadhan malam”.
Kenapa Nuzul Qur'an Diperingati di Malam 17 Ramadhan?
Dan yang menjadi alasan mayoritas kaum muslimin dalam memperingati Nuzulul Qur'an di malam tanggal 17 Ramadhan, adalah perkataan Imam Ibnu Katsir (W. 774 H) dalam kitabnya Al-Bidayah wan-Nihayah, Al-Waqidi meriwayatkan dari Abu Ja’far Al-Baqir yang mengatakan bahwa “Wahyu yang pertama kali turun pada Rasul SAW terjadi di hari senin 17 Ramadhan dan dikatakan juga 24 Ramadhan.”
Kesimpulan
Kesimpulannya bahwa malam lailatul qadar yang disebut sebagai malam turunnya Al-Qur’an ialah benar, karena itu ialah malam yang al-Qur’an turun secara lengkap sekaligus dari Lauh Mahfudz ke langit dunia (baitul-Izzah).
Baca Juga:
Dan Al-Qur’an turun secara berangsur, didahului dengan surat Al-‘Alaq ayat 1-5 di malam 17 Ramadhan yang sering dirayakan oleh kebanyakan kaum muslimin, baik di Indonesia ataupun di negara lain. Meski penetapan malam 17 Ramadhan sebagai Nuzulul Qur'an itu masih diperselisihkan oleh kebanyakan Ulama, sebagaimana telah dijelaskan di atas. Wallahu A’lam.
—
Referensi:
Al-Bidayah Wan-Nihayah, Ibnu Katsir (W. 774 H)
Al-Burhan Fi Ulumil-Qur’an, Az-Zarkasyi (W. 794 H)
Mabahits Fi Ulumil-Qur’an, Manna' Al-Qaththan
Ar Rahiqul-makhtum, Shofiyur Rohman Al-Mubarakfuri
Di surat Al Qadar kan dijelaskan, Bahwa Al Qur’an diturunkan di malam lailatul qadar. Terus Nabi SAW juga pernah menjelaskan dalam berbagai hadits bahwa malam lailatul qadar tuh ada di sepertiga akhir bulan Ramadhan. Nah kan gak sinkron. Lagian ngapain orang-orang pada ngadain acara peringatan nuzulul Quran di tanggal 17 Ramadhan?”
Mungkin pertanyaan tersebut juga ada di benak para pembaca sekalian. Berikut ini sedikit penjelasan dari kami tentang sejarah Nuzulul Qur'an yang diambil dari beberapa kitab mu'tamad.
Cara Diturunkannya Al-Qur’an
Nuzulul Qur'an artinya adalah turunnya Al Qur'an. berasal dari kata Nuzul yang berarti turun. Nah, sebelum menjawab pertanyaan diatas, kiranya lebih baik bagi kita untuk mengetahui dulu bagaimana cara Al Qur'an diturunkan.
Pertama: Al-Qur’an Diturunkan Secara Sekaligus di bulan Ramadhan
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an.” (QS. Al-Baqarah 185)
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.” (QS. Al-Qadr 1)
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ
“Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam yang diberkahi.” (QS. Ad-dukhon 3)
Semua ayat yang disebut di atas, menjelaskan bahwa turunnya Al-Quran pertama kali, yaitu di bulan Ramadhan tepatnya di malam lailatul qadar. Dan pada surat Ad-Dukhon yang dimaksud malam mubarok ialah malam lailatul qadar pada bulan Ramadhan sebagaimana pendapat para ulama tafsir. (baca tafsir Al-Alusi)
Kedua: Al-Qur’an Diturunkan Secara Berangsur di Seluruh Bulan Ramadhan Ketika Nabi Masih Hidup
Pendapat yang kedua ini mengatakan bahwa Al-Qur’an Diturunkan Secara Berangsur di seluruh bulan ramadhan selama 23 tahun; 13 tahun di Makkah dan 10 tahun di Madinah. Dan turunnya Al-Qur’an secara berangsuran telah dijelaskan dalam firman Allah SWT,
وَقُرْآناً فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنزِيلاً
“Dan Al Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS. Al Isra: 106)
Dan ayat pertama yang turun menurut kebanyakan ulama ialah surat Al-Alaq (dan ini adalah pendapat yang kuat), atau biasa kita sebut dengan surat Iqra’ ayat 1-5. Ini berdasarkan riwayat yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab Shahih keduanya dari ‘Aisyah radiyallahu ‘anha Istri Rasul SAW.
Ketiga: Al-Qur’an Diturunkan Secara Sekaligus di Malam Lailatul Qadar dan Kemudian Secara Berangsur Diturunkan pada Nabi
Pendapat yang terakhir inilah yang paling kuat dan banyak dipegang oleh Jumhur Ulama, yakni Al Qur’an diturunkan sekaligus ke langit dunia (daarul Izzah) pada malam Lailatul Qadar kemudian diturunkan dengan cara berangsur-angsur sepanjang kehidupan Rasulullah SAW setelah beliau diangkat menjadi Nabi di Makkah hingga hijrah ke Madinah sampai beliau wafat.
Banyak para ulama yang mengatakan bahwa pendapat inilah yang paling mendekati kebenaran, berdasarkan suatu riwayat yang dikeluarkan oleh Imam Hakim dalam Al Mustadrak dengan sanad yang shahih, dari Ibnu Abbas radhiyallhu ‘anhuma, beliau mengatakan bahwasanya Al-Quran itu turun sekaligus ke langit dunia pada malam lailatul qadar. Kemudian diturunkan berangsur-angsur selama 20 tahun, kemudian ia membaca ayat,
وَلَا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئْنَاكَ بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا
“Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik.” (QS. Al Furqan: 33)
وَقُرْآناً فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنزِيلاً
“Dan Al Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS. Al Isra: 106)
Imam An-Nasa’i juga meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata: “……Dan Al-Qur’an diletakkan di baitil izzah dari langit dunia kemudian Jibril turun dengan membawanya kepada Muhammad SAW.”
Kapan Ayat Pertama Turun?
Adapun “kapan” surat Iqra’ itu diturunkan, ulama dan ahli sejarah berbeda pendapat tentang ini. Ada yang berpendapat bahwa ayat pertama turun di bulan Rabiul Awwal, ada juga yang mengatakan ayat pertama turun di bulan Ramadhan, selain itu ada juga yang mengatakan di bulan Rajab.
Namun pendapat yang kuat dan menjadi hujjah jumhur ulama ialah di bulan Ramadhan sesuai firman Allah SWT: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an.” (QS. Al-Baqarah 185).
Jumhur ulama menyepakati bahwa Ayat yang Pertama Turun adalah surat Iqra’ 1 - 5, turunnya ayat ini sekaligus sebagai pengangkatan Nabi Muhammad SAW menjadi utusan Allah. Dan ini terjadi pada hari senin, sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Abu Qotadah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi SAW pernah ditanya tentang puasa hari senin, kemudian beliau menjawab: “itu adalah hari di mana aku dilahirkan dan diturunkan kepadaku wahyu.”
Kemudian Ulama kembali berbeda pendapat tentang tanggal turunnya pada bulan Ramadhan. Ada yang mengatakan malam 7 Ramadhan, ada juga yang mengatakan malam 17 Ramadhan, ada juga yang mengatakan malam 24, juga ada yang mengatakan tanggal 21 Ramadhan.
Sheikh Shofiyur-Rohman Al-Mubarakfuri dalam kitab Sirah Nabawi 'Rahiqul-Makhtum' menjelaskan: “Setelah melakukan penelitian yang cukup mendalam, mungkin bisa disimpulkan bahwa hari turunnya ayat pertama ialah hari senin tanggal 21 bulan Ramadhan malam. Yang bertepatan tanggal 10 Agustus 660 M, dan ketika itu usia Nabi tepat 40 Tahun 6 bulan 12 hari hitungan bulan, tepat 39 tahun 3 bulan 12 hari hitungan matahari. Hari senin pada bulan Ramadhan tahun itu ialah antar 7, 14, 21, 24, 28, dan dari beberapa riwayat yang shahih bahwa malam lailatul qadar itu tidak terjadi kecuali di malam-malam ganjil dari sepuluh akhir bulan Ramadhan. Jika kita bandingkan firman Allah surat Al-Qadar ayat pertama dengan hadits Abu Qatadah yang menjelaskan bahwa wahyu diturunkan hari senin di atas, dan dengan hitungan tanggalan ilmiyah tentang hari senin pada bulan Ramadhan tahun tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa wahyu pertama turun kepada Rasul SAW itu tanggal 21 Ramadhan malam”.
Kenapa Nuzul Qur'an Diperingati di Malam 17 Ramadhan?
Dan yang menjadi alasan mayoritas kaum muslimin dalam memperingati Nuzulul Qur'an di malam tanggal 17 Ramadhan, adalah perkataan Imam Ibnu Katsir (W. 774 H) dalam kitabnya Al-Bidayah wan-Nihayah, Al-Waqidi meriwayatkan dari Abu Ja’far Al-Baqir yang mengatakan bahwa “Wahyu yang pertama kali turun pada Rasul SAW terjadi di hari senin 17 Ramadhan dan dikatakan juga 24 Ramadhan.”
Kesimpulan
Kesimpulannya bahwa malam lailatul qadar yang disebut sebagai malam turunnya Al-Qur’an ialah benar, karena itu ialah malam yang al-Qur’an turun secara lengkap sekaligus dari Lauh Mahfudz ke langit dunia (baitul-Izzah).
Baca Juga:
- Tanda Tanda Malam Lailatul Qadar
- Begini Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
- Fakta Malam Lailatul Qadar Yang Disembunyikan NASA
- Awas, Beredar Pesan Palsu Malam 'Nuzulul Qur'an' Yang Mengatasnamakan Nabi
Dan Al-Qur’an turun secara berangsur, didahului dengan surat Al-‘Alaq ayat 1-5 di malam 17 Ramadhan yang sering dirayakan oleh kebanyakan kaum muslimin, baik di Indonesia ataupun di negara lain. Meski penetapan malam 17 Ramadhan sebagai Nuzulul Qur'an itu masih diperselisihkan oleh kebanyakan Ulama, sebagaimana telah dijelaskan di atas. Wallahu A’lam.
—
Referensi:
Al-Bidayah Wan-Nihayah, Ibnu Katsir (W. 774 H)
Al-Burhan Fi Ulumil-Qur’an, Az-Zarkasyi (W. 794 H)
Mabahits Fi Ulumil-Qur’an, Manna' Al-Qaththan
Ar Rahiqul-makhtum, Shofiyur Rohman Al-Mubarakfuri