Ini Masjid Si Pitung Yang Menjadi Legenda Betawi │ Dulu umat islam seringkali disuguhkan film-film yang mengisahkan pahlawan dari berbagai daerah. Salah satunya adalah Si Pitung yang menjadi pahlawan di daerah Betawi.
Selain kisahnya yang inspiratif, ternyata ada peninggalannya yang kini masih tetap terjaga yakni sebuah masjid bernama Masjid Si Pitung. bernama asli Masjid Al Alam Marunda, bangunan ibadah umat islam ini memiliki daya pikat yang membuat orang-orang penasaran untuk berkunjung melihat dan shalat di dalamnya.
Masjid yang terletak tidak jauh dari rumah legenda Betawi itu pun telah menjadi salah satu tempat sejarah yang harus diketahui umat islam. Masjid Si Pitung ini terbilang cukup jauh jika dari jalan raya dan untuk mencapainya perlu menggunakan kendaraan roda dua. Selain itu sebelum tiba di tempat ibadah tersebut, kita harus melewati gang sempit yang menjadi komplek pemukiman warga.
Mata pun akan disuguhi dengan berbagai pemandangan rawa setelah menyusuri gang kecil hingga sampailah ke masjid yang dituju. Meski halaman masjid tergenang setinggi mata kaki ketika air laut pasang, namun bagian dalam masjid tidak pernah dimasuki oleh air laut tersebut.
Pembuatan masjid Si Pitung ini dibangun oleh para Wali Allah pada abad ke-16 dan konon kabarnya pembuatannya terbilang sangat cepat, yakni hanya dalam waktu satu malam saja.
“Menurut cerita dari jaman dulu, masjid ini dibangun hanya waktu semalam saja, tapi kan kebenarannya hanya pada Allah SWT,” ucap Kusnadi selaku pengurus Masjid Al Alam, sebagaimana dilansir dari Dream (14/06/2016).
Tak hanya bangunan masjidnya saja yang unik dan mengandung kisah yang tidak lazim, di sana terdapat juga sumur tiga rasa yang konon kabarnya dapat menyembuhkan segala penyakit. Air itu pun memiliki rasa payau, asin dan manis jambu.
“Ya disini ada sumur tiga rasa, rasa payau, asin dan manis jambu. Kata orang ada yang bisa sembuh setelah meminumnya. Namun jangan menganggap kesembuhan dari air itu, karena air tersebut hanya merupakan media. Sementara semua datang dari Allah, jangan sampai kita syirik,” tambahnya.
Terpaut hanya beberapa meter dari bangunan masjid, Kusnadi belum dapat memastikan apakah sumur tersebut dibangun bersamaan ataukah tidak dengan Masjid Si Pitung.
Selain itu di sana kita juga dapat melihat salah satu makam pengurus masjid pada abad ke-18 yaitu KH Jamiin bin Abdullah yang menjadi penyebar agama islam kala itu di wilayah sekitar masjid.
Alasan masjid Al Alam disebut Masjid Si Pitung pun diakui Kusnadi kemungkinan besar karena berdekatan dengan rumah Si Pitung dan tentunya menjadi tapak tilas atas keberadaan pahlawan Betawi tersebut.
“Ya mungkin karena si Pitung dulu pernah napak tilas di sini, jadi julukan itu melekat di Masjid Al Alam.” Pungkasnya.
Di bulan Ramadhan kali ini pun Masjid tersebut selalu ramai oleh jamaah. Terlebih lagi ketika waktu menjelang adzan maghrib dimana orang-orang ngabuburit di dalam masjid tersebut dengan berbagai kebaikan.
Kegiatan masjid ini pun cukup padat karena selain digunakan untuk tarawih dan tadarus Al Qur’an, di subuh hari pun digelar kuliah subuh.
Penasaran untuk mengunjungi Masjid Si Pitung tersebut?
Baca Juga:
Selain kisahnya yang inspiratif, ternyata ada peninggalannya yang kini masih tetap terjaga yakni sebuah masjid bernama Masjid Si Pitung. bernama asli Masjid Al Alam Marunda, bangunan ibadah umat islam ini memiliki daya pikat yang membuat orang-orang penasaran untuk berkunjung melihat dan shalat di dalamnya.
Masjid Si Pitung |
Mata pun akan disuguhi dengan berbagai pemandangan rawa setelah menyusuri gang kecil hingga sampailah ke masjid yang dituju. Meski halaman masjid tergenang setinggi mata kaki ketika air laut pasang, namun bagian dalam masjid tidak pernah dimasuki oleh air laut tersebut.
Bagian Dalam Masjid Si Pitung |
“Menurut cerita dari jaman dulu, masjid ini dibangun hanya waktu semalam saja, tapi kan kebenarannya hanya pada Allah SWT,” ucap Kusnadi selaku pengurus Masjid Al Alam, sebagaimana dilansir dari Dream (14/06/2016).
Sumur Tiga Rasa |
“Ya disini ada sumur tiga rasa, rasa payau, asin dan manis jambu. Kata orang ada yang bisa sembuh setelah meminumnya. Namun jangan menganggap kesembuhan dari air itu, karena air tersebut hanya merupakan media. Sementara semua datang dari Allah, jangan sampai kita syirik,” tambahnya.
Terpaut hanya beberapa meter dari bangunan masjid, Kusnadi belum dapat memastikan apakah sumur tersebut dibangun bersamaan ataukah tidak dengan Masjid Si Pitung.
Selain itu di sana kita juga dapat melihat salah satu makam pengurus masjid pada abad ke-18 yaitu KH Jamiin bin Abdullah yang menjadi penyebar agama islam kala itu di wilayah sekitar masjid.
Teras Masjid Si Pitung |
“Ya mungkin karena si Pitung dulu pernah napak tilas di sini, jadi julukan itu melekat di Masjid Al Alam.” Pungkasnya.
Di bulan Ramadhan kali ini pun Masjid tersebut selalu ramai oleh jamaah. Terlebih lagi ketika waktu menjelang adzan maghrib dimana orang-orang ngabuburit di dalam masjid tersebut dengan berbagai kebaikan.
Kegiatan masjid ini pun cukup padat karena selain digunakan untuk tarawih dan tadarus Al Qur’an, di subuh hari pun digelar kuliah subuh.
Penasaran untuk mengunjungi Masjid Si Pitung tersebut?
Baca Juga: