Imam Tarawih Ini Baca 1 Juz Al Qur’an Permalam Dalam Shalat Tarawih Yang Dipimpinnya
Namun berbeda dengan imam sholat tarawih bernama Nisfu Rinaldi Sitorus Pane yang membacakan 1 juz Al Qur’an setiap satu malam pada shalat tarawih yang dipimpinnya. Dengan demikian di akhir puasa, ia berikut dengan makmumnya telah mengkhatamkan satu Al Qur’an.
Pria yang lahir 24 Februari 1986 ini selalu mendapatkan penawaran untuk memimpin shalat tarawih di Masjid Raya Pekanbaru. Dirinya membagi satu juz tersebut menjadi beberapa bagian sesuai dengan jumlah rakaat shalat yang dipimpinnya. Namun tentu saja ia tetap mengikuti aturan umum dimana shalat tarawih dilakukan setiap dua rakaat satu salam.
Nisfu Sitorus memang sejak kecil sudah belajar membaca Al Qur’an, namun ia mulai belajar menghafal ketika masuk ke sekolah Tsanawiyah hingga Aliyah kelas 1 di Pondok Pesantren Darul Ulum Kisaran Sumut. Ia pun pindah ke sekolah Islamic Center Medan ketika menginjak kelas 2 Aliyah.
Nisfu Rinaldi Sitorus Pane |
Sejak dahulu Nisfu sudah mengikuti berbagai kompetisi menghafal Al Qur’an mulai dari 5 juz, kemudian sedikit demi sedikit sehingga mampu mengikuti kompetisi hafalan 30 juz Al Qur’an.
Karena kemampuannya tersebut, seringkali ia mendapatkan kepercayaan sebagai utusan untuk lomba MTQ bidang hafalan Qur’an. Tercatat ia pernah mewakili Riau tahun 2009, mewakili satu provinsi di Sulawesi dan Kalimantan.
Secara formal, Nisfu merupakan seorang lulusan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Ia pun mempersunting seorang gadis asal Rokan Hilir Riau ketika masih kuliah di semester 8. Dan ia menjadi perwakilan Riau dikarenakan istrinya berasal dari Riau.
“Di Riau untuk hafalan Al Qur’an memang belum banyak. Kemungkinan untuk masa mendatang Riau akan punya Hafidz Qur’an,” tambahnya
Bapak beranak tiga ini pun seringkali harus melanglang buana ke berbagai provinsi, meski dirinya saat itu menjadi seorang pengajar hapalan Al Qur’an di suatu sekolah di Medan. Keberangkatannya ke berbagai daerah seperti Papua, Kalimantan dan Sulawesi adalah untuk menyiarkan agama sekaligus menularkan ilmunya kepada yang ingin bisa menghafal Al Qur’an.
Rencananya, ia ingin mengikuti lomba hafalan Qur’an tingkat internasional. Hanya saja ia seringkali ketinggalan informasi sehingga tidak sempat untuk mendaftar.
“Mungkin karena saya lulusan UIN makanya agak lambat soal informasi adanya MTQ hapalan Al Qur’an,” ucapnya sambil tertawa.
Nisfu pun berpesan untuk bisa meghafal Al Qur’an memang harus dididik sejak kecil dimana peran kedua orang tua menjadi sangat penting untuk menjadikan anak-anaknya seorang hafidz.
Di Pekanbaru, ia bersama dengan temannya, Jajang menjadi seorang imam tarawih tahun ini. Sejumlah fasilitas pun diberikan seperti disewakan rumah dan akomodasi lainnya.
Baca Juga:
- Ini Alasan Mengapa Penghafal Al Qur’an Begitu Ditakuti Israel
- Masya Allah, Para Penghafal Al Qur’an Di Daerah Ini Bebas Pilih Sekolah Yang Disukai
- Terungkap Sudah Rahasia Mudahnya Menghafal Al Qur’an
Subhanallah, semoga semakin banyak imam shalat yang hafidz Qur’an sehingga bacaan satu Al Qur’an pun bisa beberapa kali khatam karena dibaca dalam shalat.
Wallahu A’lam