Jika Pemerintah Indonesia masih ada rasa peduli dengan rakyatnya, Seharusnya mereka membuat aturan dan kebijakan tegas agar semua pabrik miras ditutup, Apapun alasannya.
Karena dampak miras ini, sering menyebabkan terjadinya kasus kriminal, baik yang diekspos ke media ataupun tidak. Bahkan perilaku keji dan biadab semakin bertambah, akibat minuman haram tersebut.
Hal itu dijelaskan oleh Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab dalam acara Istighosah Kubro di Masjid Luar Batang, Jakarta, baru-baru ini (27/5).
Minuman keras (miras), kata habib, Terbukti sejak dahulu menjadi pintu segala kejahatan. Gara-gara miras ini, seseorang berani membunuh, mencuri dan memperkosa. Namun ironisnya, pemerintah justru berusaha untuk mencabut Perda larangan miras.
“Karena miras, ada seorang anak memperkosa ibunya sendiri, seorang ayah nodai anaknya sendiri, dan seorang anak kecil diperkosa lalu dibunuh oleh belasan pemuda secara biadab. Semua ini berawal dari miras. Miras jelas menjadi pintu segala kejahatan,” ungkap Habib.
Pemimpin Kafir
Di acara tersebut, Habib juga menjelaskan tentang haramnya memilih pemimpin kafir. haram hukumnya memilih pemimpin kafir, baik Gubernur ataupun Presiden.
“Orang kafir tidak boleh jadi pemimpin umat Islam,” tukas Habib.
Jika ada propaganda lebih baik pemimpin non-muslim tapi jujur, tidak zalim dan tidak korup, terang Habib, itu propaganda yang menyesatkan. “Masih banyak pemimpin muslim yang jujur dan tidak korup.”
Habib mencontohkan. Ahok, misalnya, Gubernur DKI Jakarta ini telah terbukti tersangkut hukum kasus korupsi Sumber Waras dan reklamasi.
“Ahok jelas terlibat terkait kedua kasus itu. Hanya saja KPK tidak berani menangkap Ahok. Karena Ahok dilindungi oleh Presiden. Jika bukti-buktinya sudah jelas, Ahok harus dipenjara,” pungkas Habib.
Karena dampak miras ini, sering menyebabkan terjadinya kasus kriminal, baik yang diekspos ke media ataupun tidak. Bahkan perilaku keji dan biadab semakin bertambah, akibat minuman haram tersebut.
Hal itu dijelaskan oleh Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab dalam acara Istighosah Kubro di Masjid Luar Batang, Jakarta, baru-baru ini (27/5).
Minuman keras (miras), kata habib, Terbukti sejak dahulu menjadi pintu segala kejahatan. Gara-gara miras ini, seseorang berani membunuh, mencuri dan memperkosa. Namun ironisnya, pemerintah justru berusaha untuk mencabut Perda larangan miras.
“Karena miras, ada seorang anak memperkosa ibunya sendiri, seorang ayah nodai anaknya sendiri, dan seorang anak kecil diperkosa lalu dibunuh oleh belasan pemuda secara biadab. Semua ini berawal dari miras. Miras jelas menjadi pintu segala kejahatan,” ungkap Habib.
Pemimpin Kafir
Di acara tersebut, Habib juga menjelaskan tentang haramnya memilih pemimpin kafir. haram hukumnya memilih pemimpin kafir, baik Gubernur ataupun Presiden.
“Orang kafir tidak boleh jadi pemimpin umat Islam,” tukas Habib.
Jika ada propaganda lebih baik pemimpin non-muslim tapi jujur, tidak zalim dan tidak korup, terang Habib, itu propaganda yang menyesatkan. “Masih banyak pemimpin muslim yang jujur dan tidak korup.”
Habib mencontohkan. Ahok, misalnya, Gubernur DKI Jakarta ini telah terbukti tersangkut hukum kasus korupsi Sumber Waras dan reklamasi.
“Ahok jelas terlibat terkait kedua kasus itu. Hanya saja KPK tidak berani menangkap Ahok. Karena Ahok dilindungi oleh Presiden. Jika bukti-buktinya sudah jelas, Ahok harus dipenjara,” pungkas Habib.