Begini Cara Rasulullah Berpuasa Di Bulan Ramadhan. Yuk Tiru! │ Bulan Ramadhan menjadi bulan yang dinanti-nanti oleh umat islam sejak dahulu hingga saat ini. Di dalamnya tak hanya diturunkan Al Qur’an saja, namun juga banyak keutamaan yang berkaitan dengan dilipatgandakannya pahala, rahmat dan ampunan. Bahkan ibadah yang sunat pun mendapatkan pahala seperti ibadah wajib.
Ibadah di bulan Ramadhan pun tak hanya berupa menahan lapar dan dahaga saja, namun juga ada ibadah di malam hari seperti shalat tarawih dan juga satu malam yang disebut malam lailatul qadar. Jika telah benar puasanya, tarawihnya dan berbagai amal ibadah lainnya, maka bulan Ramadhan pun menjadi bulan pembakar segala dosa yang telah kita lakukan.
Tentunya sudah menjadi sebuah keharusan umat islam untuk memaksimalkan bulan suci ini mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Dan yang jelas-jelas menjadi tauladan akan hal tersebut adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Lantas bagaimana cara Rasulullah berpuasa di bulan Ramadhan?
Hal yang pertama ketika akan masuk ke bulan Ramadhan, Rasulullah bersabda, “Berpuasalah ketika melihat hilal dan berbukalah ketika melihat hilal.” Adapun dalam hadist dari Ubadah bin As Shamit, Rasulullah memberikan sebuah khutbah singkat dalam rangka menyambut bulan Ramadhan.
“Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan yang penuh berkah, pada bulan itu Allah memberikan naunganNya kepada kalian. Dia turunkan rahmatNya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan dan Dia kabulkan doa. Pada bulan itu Allah akan melihat kalian berpacu melakukan kebaikan. Para malaikat berbangga dengan kalian dan perlihatkanlah kebaikan diri kalian kepada Allah. Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan itu tidak mendapat rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.” (HR Thabrani)
Rasulullah begitu memuliakan bulan Ramadhan dan mengingatkan manusia untuk tidak melewatkan bulan tersebut begitu saja. Karena di dalamnya menjadi peluang emas untuk meraih ketaatan dan ditambahkannya rezeki.
Sebagai contoh adalah siapa yang memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka Allah akan mengampuni dosanya dan membebaskan dirinya dari neraka serta mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut berpuasa. Maka sungguh sangat sayang orang yang enggan berbagi makanan kepada mereka yang berpuasa karena hal tersebut senantiasa Rasulullah lakukan.
Rasulullah pun meniatkan puasa di bulan Ramadhan ketika di malam hari. Sungguh berbeda ketika melaksanakan puasa sunat yang bisa diniatkan ketika pagi menjelang. Cara Rasulullah berpuasa juga diawali dengan sahur dan mengakhirkan waktunya.
Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, “Bersahurlah kamu sekalian karena dalam sahur itu ada keberkahan.” (Muttafaq alaih)
Begitu sangat pentingnya melaksanakan sahur hingga Rasulullah menjadikannya pembeda dengan puasa Yahudi, sebagaimana hadist riwayat Muslim.
“Perbedaan puasa kami dengan puasa Yahudi adalah makan sahur.” (HR Muslim)
Sempatkanlah untuk sahur meskipun hanya seteguk air karena Allah akan memberikan rahmat dan ampunanNya bagi orang yang melaksanakan sahur.
“Janganlah kamu sekalian meninggalkan sahur walau hanya dengan seteguk air karena sesungguhnya Allah memberikan ampunan dan malaikat memintakan rahmat untuk orang-orang yang bersahur.” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)
Tak hanya mengharuskan untuk sahur dan mengakhirkan waktunya, Rasulullah juga menyuruh agar umat islam menyegerakan berbuka saat adzan maghrib berkumandang. Adapun makanan dan minuman yang dianjurkan oleh Rasulullah adalah makanan yang tidak terkena api seperti kurma dan air zamzam atau air putih.
“Sesungguhnya manusia masih berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka.” (HR Bukhari Muslim).
Sementara itu ketika menjelang berbuka, Rasulullah lebih memperbanyak amal shaleh, berdoa dan juga beristighfar. Rasulullah juga menjauhi perbuatan yang tidak memberikan manfaat, mengokohkan dakwah dan memperbanyak sedekah. Selain itu beliau juga mewujudkan keharmonisan di dalam keluarganya berupa bersama-sama mengerjakan keshalehan.
Baca Juga:
Semoga kita semua bisa meniru cara Rasulullah berpuasa sehingga puasa yang kita lakukan mendapatkan berkah, rahmat dan ampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin
Ibadah di bulan Ramadhan pun tak hanya berupa menahan lapar dan dahaga saja, namun juga ada ibadah di malam hari seperti shalat tarawih dan juga satu malam yang disebut malam lailatul qadar. Jika telah benar puasanya, tarawihnya dan berbagai amal ibadah lainnya, maka bulan Ramadhan pun menjadi bulan pembakar segala dosa yang telah kita lakukan.
Tentunya sudah menjadi sebuah keharusan umat islam untuk memaksimalkan bulan suci ini mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Dan yang jelas-jelas menjadi tauladan akan hal tersebut adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Lantas bagaimana cara Rasulullah berpuasa di bulan Ramadhan?
Hal yang pertama ketika akan masuk ke bulan Ramadhan, Rasulullah bersabda, “Berpuasalah ketika melihat hilal dan berbukalah ketika melihat hilal.” Adapun dalam hadist dari Ubadah bin As Shamit, Rasulullah memberikan sebuah khutbah singkat dalam rangka menyambut bulan Ramadhan.
“Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan yang penuh berkah, pada bulan itu Allah memberikan naunganNya kepada kalian. Dia turunkan rahmatNya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan dan Dia kabulkan doa. Pada bulan itu Allah akan melihat kalian berpacu melakukan kebaikan. Para malaikat berbangga dengan kalian dan perlihatkanlah kebaikan diri kalian kepada Allah. Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan itu tidak mendapat rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.” (HR Thabrani)
Rasulullah begitu memuliakan bulan Ramadhan dan mengingatkan manusia untuk tidak melewatkan bulan tersebut begitu saja. Karena di dalamnya menjadi peluang emas untuk meraih ketaatan dan ditambahkannya rezeki.
Sebagai contoh adalah siapa yang memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka Allah akan mengampuni dosanya dan membebaskan dirinya dari neraka serta mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut berpuasa. Maka sungguh sangat sayang orang yang enggan berbagi makanan kepada mereka yang berpuasa karena hal tersebut senantiasa Rasulullah lakukan.
Rasulullah pun meniatkan puasa di bulan Ramadhan ketika di malam hari. Sungguh berbeda ketika melaksanakan puasa sunat yang bisa diniatkan ketika pagi menjelang. Cara Rasulullah berpuasa juga diawali dengan sahur dan mengakhirkan waktunya.
Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, “Bersahurlah kamu sekalian karena dalam sahur itu ada keberkahan.” (Muttafaq alaih)
Begitu sangat pentingnya melaksanakan sahur hingga Rasulullah menjadikannya pembeda dengan puasa Yahudi, sebagaimana hadist riwayat Muslim.
“Perbedaan puasa kami dengan puasa Yahudi adalah makan sahur.” (HR Muslim)
Sempatkanlah untuk sahur meskipun hanya seteguk air karena Allah akan memberikan rahmat dan ampunanNya bagi orang yang melaksanakan sahur.
“Janganlah kamu sekalian meninggalkan sahur walau hanya dengan seteguk air karena sesungguhnya Allah memberikan ampunan dan malaikat memintakan rahmat untuk orang-orang yang bersahur.” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)
Tak hanya mengharuskan untuk sahur dan mengakhirkan waktunya, Rasulullah juga menyuruh agar umat islam menyegerakan berbuka saat adzan maghrib berkumandang. Adapun makanan dan minuman yang dianjurkan oleh Rasulullah adalah makanan yang tidak terkena api seperti kurma dan air zamzam atau air putih.
“Sesungguhnya manusia masih berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka.” (HR Bukhari Muslim).
Sementara itu ketika menjelang berbuka, Rasulullah lebih memperbanyak amal shaleh, berdoa dan juga beristighfar. Rasulullah juga menjauhi perbuatan yang tidak memberikan manfaat, mengokohkan dakwah dan memperbanyak sedekah. Selain itu beliau juga mewujudkan keharmonisan di dalam keluarganya berupa bersama-sama mengerjakan keshalehan.
Baca Juga:
- Inilah Rahasia Kenapa Nabi Anjurkan Kurma Waktu Berbuka Puasa
- Amalan Sunnah Puasa Ramadhan Yang Sering Ditinggalkan
- Hikmah Dan Berkah Makan Sahur
Semoga kita semua bisa meniru cara Rasulullah berpuasa sehingga puasa yang kita lakukan mendapatkan berkah, rahmat dan ampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin