Batu Granit Raksasa Di Pantai Ini Bertuliskan Lafadz Allah │ Pantai tak hanya menyajikan hamparan pasir yang putih ataupun deburan ombak berwarna langit, namun juga menyajikan sejumlah batu granit yang berukuran besar.
Salah satu pantai yang memiliki keunikan tersebut adalah pantai yang terletak di Kota Toboali Kepulauan Bangka Belitung. Pantai bernama Pantai Batu Perahu tersebut cukup dekat dari pusat kota dengan jarak hanya 2 km saja dan akses jalan yang sudah beraspal.
Namun di balik batu-batuan tersebut ternyata baru disadari ada sebuah batu yang memiliki tekstur berbentuk lafadz Allah, sebagaimana yang disebutkan oleh Juniardi selaku warga Toboali.
“Pantai itu disebut Batu Perahu karena ada batu mirip perahu. Selain itu disana ada pohon kelapa bercabang tiga. Baru-baru ini ditemukan batu granit berlukiskan lafadz Allah di sana,” ucap Januardi, Selasa (31/5/2016).
Lafadz Allah di sisi batu granit tersebut ditemukan pertama kali oleh Kamaludin Ico yang juga warga Toboali secara tak sengaja. Padahal sebelumnya batu granit tersebut sering dijadikan tempat selfie bagi para pengunjung pantai.
Fenomena tersebut baru terlihat ketika Karin yang merupakan anak Kamal tengah berfoto dengan latar batu besar tersebut. Kamal kemudian kaget setelah mengamati bahwa batu granit itu sangat jelas memperlihatkan tulisan lafadz Allah.
“Awalnya saya melihat foto anak saya yang berfoto di depan batu tersebut, saya melihat ada tulisan lafadz Allah di batu tersebut,” tutur Kamaludin.
Atas fenomena itu, Kamal pun menganggap bahwa lafadz Allah di batu granit merupakan kebesaran Allah yang hendak ditunjukkan kepada manusia.
“Allah menunjukkan kebesaranNya kepada manusia melalui batu, karenanya setiap manusia wajib memuji Allah baik di kala senang ataupun susah,” ucap laki-laki yang memiliki tiga orang anak mengingatkan.
Kamaludin pun berharap agar fenomena ini jangan menjadi sebuah sarana untuk berbuat kesyirikan. Justru fenomena yang ada di daerah Toboali harusnya dilestarikan dan dijaga dengan baik sebagai penarik minat wisatawan.
“Dengan adanya fenomena seperti ini mari kita jaga pesisir pantai dan menjadikan ikon wisata, tetapi jangan dijadikan tempat untuk menyembah,” pungkasnya.
Baca Juga:
Salah satu pantai yang memiliki keunikan tersebut adalah pantai yang terletak di Kota Toboali Kepulauan Bangka Belitung. Pantai bernama Pantai Batu Perahu tersebut cukup dekat dari pusat kota dengan jarak hanya 2 km saja dan akses jalan yang sudah beraspal.
Namun di balik batu-batuan tersebut ternyata baru disadari ada sebuah batu yang memiliki tekstur berbentuk lafadz Allah, sebagaimana yang disebutkan oleh Juniardi selaku warga Toboali.
“Pantai itu disebut Batu Perahu karena ada batu mirip perahu. Selain itu disana ada pohon kelapa bercabang tiga. Baru-baru ini ditemukan batu granit berlukiskan lafadz Allah di sana,” ucap Januardi, Selasa (31/5/2016).
Lafadz Allah di sisi batu granit tersebut ditemukan pertama kali oleh Kamaludin Ico yang juga warga Toboali secara tak sengaja. Padahal sebelumnya batu granit tersebut sering dijadikan tempat selfie bagi para pengunjung pantai.
Fenomena tersebut baru terlihat ketika Karin yang merupakan anak Kamal tengah berfoto dengan latar batu besar tersebut. Kamal kemudian kaget setelah mengamati bahwa batu granit itu sangat jelas memperlihatkan tulisan lafadz Allah.
“Awalnya saya melihat foto anak saya yang berfoto di depan batu tersebut, saya melihat ada tulisan lafadz Allah di batu tersebut,” tutur Kamaludin.
Atas fenomena itu, Kamal pun menganggap bahwa lafadz Allah di batu granit merupakan kebesaran Allah yang hendak ditunjukkan kepada manusia.
“Allah menunjukkan kebesaranNya kepada manusia melalui batu, karenanya setiap manusia wajib memuji Allah baik di kala senang ataupun susah,” ucap laki-laki yang memiliki tiga orang anak mengingatkan.
Kamaludin pun berharap agar fenomena ini jangan menjadi sebuah sarana untuk berbuat kesyirikan. Justru fenomena yang ada di daerah Toboali harusnya dilestarikan dan dijaga dengan baik sebagai penarik minat wisatawan.
“Dengan adanya fenomena seperti ini mari kita jaga pesisir pantai dan menjadikan ikon wisata, tetapi jangan dijadikan tempat untuk menyembah,” pungkasnya.
Baca Juga: