Hal yang paling menyakitkan bagi suami istri adalah ketika tahu pasangannya 'Main' Di Belakang. Yang sering terjadi saat ini permainan di belakang itu biasanya diawali dari hubungan di dunia maya, khususnya melalui sosial media seperti facebook dan semacamnya.
Mulanya, hanya sebatas sering memberi jempol atau like ke statusnya. Merambat ke like semua nya. Kemudian bercanda ria di kolom komentar atau sering kita comment di dindingnya.
Kian hari kian akrab. Ketika dia sedang tidak online tiba tiba rasa rindu itu muncul. Akhirnya nyelonong masuk ke inbok dan mengirimkan sebuah pesan kepadanya. Tanya pin BBM, Line, Whatsapp, dan tanya nomor HP biar bisa asyik ngobrol secara langsung.
Ujung ujungnya, salah satu dari mereka berkata 'Kenapa ya kita tidak dipertemukan dari dulu padahal kamu adalah orang yang paling bisa ngertiin aku?'
Ketika sudah dalam posisi ini, Hati sudah mulai berani membuat jalur sendiri, jalur untuk perempuan/laki-laki lain. Kemudian melakukan kopi darat atau ketemuan di dunia nyata.
Bencana hati pun tak terhindarkan. Lebih sibuk memperhatikan dia daripada memperhatikan pasangan sendiri, lebih sering menghubungi dia daripada mneghubungi pasangan sendiri. Kemesraan dengan pasangan sendiripun mulai hilang.
Ketenangan hati mulai terusik, konsentrasi untuk meraih sukses jadi buyar, niat untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah marahmah dengan pasangan sudah menipis karena di gerogoti nafsu birahi. Hatinya menghitam karena sering berdusta, telinganya menjadi tuli tidak mendengar nasehat baik, matanya jadi rabun terilusi dengan rasa penasaran, pikirannya menjadi tumpul tertindih oleh harapan semu.
Pasangannya menangis, orang tua dan mertua ikut bingung, anak anaknya jadi rewel, para tetangga mulai suka menggosip. Padahal dengan yang baru belum tentu bahagia. Mereka hanya dipermainkan dunia dan disibukkan dengan hal hal yang tak membawa ketenangan.
Hidup ini berharga dan hanyasekali dijalani, janganlah digunakan untuk menumpuk dosa Sebelum kehancuran itu terjadi, selamatkan hati, selamatkan keluarga dan selamatkan diri dari godaan yang akan menjerumuskanmu dalam kehancuran. Semua cobaan itu pada hakekatnya ilusi, fana dan racun semata. Jadi waspadalah!
Mulanya, hanya sebatas sering memberi jempol atau like ke statusnya. Merambat ke like semua nya. Kemudian bercanda ria di kolom komentar atau sering kita comment di dindingnya.
Kian hari kian akrab. Ketika dia sedang tidak online tiba tiba rasa rindu itu muncul. Akhirnya nyelonong masuk ke inbok dan mengirimkan sebuah pesan kepadanya. Tanya pin BBM, Line, Whatsapp, dan tanya nomor HP biar bisa asyik ngobrol secara langsung.
Ujung ujungnya, salah satu dari mereka berkata 'Kenapa ya kita tidak dipertemukan dari dulu padahal kamu adalah orang yang paling bisa ngertiin aku?'
Ketika sudah dalam posisi ini, Hati sudah mulai berani membuat jalur sendiri, jalur untuk perempuan/laki-laki lain. Kemudian melakukan kopi darat atau ketemuan di dunia nyata.
Bencana hati pun tak terhindarkan. Lebih sibuk memperhatikan dia daripada memperhatikan pasangan sendiri, lebih sering menghubungi dia daripada mneghubungi pasangan sendiri. Kemesraan dengan pasangan sendiripun mulai hilang.
Ketenangan hati mulai terusik, konsentrasi untuk meraih sukses jadi buyar, niat untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah marahmah dengan pasangan sudah menipis karena di gerogoti nafsu birahi. Hatinya menghitam karena sering berdusta, telinganya menjadi tuli tidak mendengar nasehat baik, matanya jadi rabun terilusi dengan rasa penasaran, pikirannya menjadi tumpul tertindih oleh harapan semu.
Pasangannya menangis, orang tua dan mertua ikut bingung, anak anaknya jadi rewel, para tetangga mulai suka menggosip. Padahal dengan yang baru belum tentu bahagia. Mereka hanya dipermainkan dunia dan disibukkan dengan hal hal yang tak membawa ketenangan.
Hidup ini berharga dan hanyasekali dijalani, janganlah digunakan untuk menumpuk dosa Sebelum kehancuran itu terjadi, selamatkan hati, selamatkan keluarga dan selamatkan diri dari godaan yang akan menjerumuskanmu dalam kehancuran. Semua cobaan itu pada hakekatnya ilusi, fana dan racun semata. Jadi waspadalah!