Sabda Rasul, Ini Orang Yang Paling Berat Cobaannya │ Setiap manusia yang hidup di dunia akan senantiasa mendapatkan berbagai macam cobaan. Tak sedikit dari mereka yang berputus asa dan menganggap bahwa cobaan yang diterimanya merupakan yang terberat dan sulit untuk bisa dihadapi. Padahal Rasulullah sendiri telah menjelaskan siapa saja yang mengalami cobaan yang sangat berat.
Dalam suatu riwayat, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya?” Beliau kemudian menjawab, “Para Nabi, kemudian orang yang shaleh, kemudian orang sesudah mereka berdasarkan tingkat keshalehannya. Seseorang akan diberikan ujian sesuai kadar agamanya. Bila ia kuat, ditambah cobaan baginya. Kalau ia lemah dalam agamanya, akan diringankan cobaan baginya. Seorang mukmin akan tetap diberi cobaan, sampai ia berjalan di muka bumi ini tanpa dosa sedikit pun.” (HR Bukhari)
Jadi sesungguhnya kadar cobaan kepada setiap manusia berbeda-bea. Semakin tinggi iman seseorang, maka cobaan ataupun ujiannya akan semakin besar. Karenanya seorang manusia haruslah bersabar dalam menghadapinya dan yakin akan ada jalan keluar dari Allah.
Hadapilah dengan ikhlas atas semua kehendakNya serta menafakuri apa yang telah dialami sehingga akan terbangun suatu pengalaman spiritual yang menjadi bekal dalam hidup. Sama seperti sekolah yang setiap ujiannya akan berbeda tergantung tingkat pendidikan yang sedang dijalani. Tak akan pernah naik kelas seseorang yang tidak mau menghadapi ujian dan enggan untuk belajar menghadapinya.
Segala sesuatu haruslah disyukuri. Sebagai contoh meski perekonomian sedang sulit, namun kita harus bersyukur karena tinggal di negeri yang aman dari peperangan. Di kondisi peperangan, selain biaya hidup yang mahal, menjalani kehidupan pun terasa sulit.
Jika pun usaha kita mengalami keterpurukan, bukalah mata hati bahwa itu hanya kerugian yang dirasakan di dunia saja. Syukuri bahwa kita masih memiliki iman dan islam yang jika hilang maka akan membawa kerugian di dunia dan di akhirat.
Yakinlah bahwa tidak akan ada orang yang terbebas dari cobaan karena Allah sendiri telah menentukan kehidupan manusia akan dipenuhi dengan cobaan.
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan jiwa dan buah-buahan. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al Baqarah 155)
Hanya satu yang bisa dilakukan ketika manusia dihadapkan dengan cobaan yang begitu terasa sulit, yakni bersabar karena akan menguatkan jiwa dan memperoleh pahala.
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS Az Zumar 10)
Ketahuilah pula bahwa setiap cobaan yang dihadapi oleh manusia, sesungguhnya akan menjadi kafarat bagi dosa dan kesalahannya selama hidup.
Rasulullah bersabda, “Tidaklah segala sesuatu yang menimpa orang beriman dari kesusahan, sakit, kegundahan, kesedihan dan gangguan, hingga duri yang menusuknya, kecuali Allah menggugurkan kesalahannya dengan semua itu.”
Baca Juga:
Semoga kita semua tidak putus asa dalam menghadapi berbagai cobaan hidup dan tidak beranggapan bahwa masalah yang kita alami merupakan cobaan yang terbesar.
Wallahu A’lam
Dalam suatu riwayat, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya?” Beliau kemudian menjawab, “Para Nabi, kemudian orang yang shaleh, kemudian orang sesudah mereka berdasarkan tingkat keshalehannya. Seseorang akan diberikan ujian sesuai kadar agamanya. Bila ia kuat, ditambah cobaan baginya. Kalau ia lemah dalam agamanya, akan diringankan cobaan baginya. Seorang mukmin akan tetap diberi cobaan, sampai ia berjalan di muka bumi ini tanpa dosa sedikit pun.” (HR Bukhari)
Jadi sesungguhnya kadar cobaan kepada setiap manusia berbeda-bea. Semakin tinggi iman seseorang, maka cobaan ataupun ujiannya akan semakin besar. Karenanya seorang manusia haruslah bersabar dalam menghadapinya dan yakin akan ada jalan keluar dari Allah.
Hadapilah dengan ikhlas atas semua kehendakNya serta menafakuri apa yang telah dialami sehingga akan terbangun suatu pengalaman spiritual yang menjadi bekal dalam hidup. Sama seperti sekolah yang setiap ujiannya akan berbeda tergantung tingkat pendidikan yang sedang dijalani. Tak akan pernah naik kelas seseorang yang tidak mau menghadapi ujian dan enggan untuk belajar menghadapinya.
Segala sesuatu haruslah disyukuri. Sebagai contoh meski perekonomian sedang sulit, namun kita harus bersyukur karena tinggal di negeri yang aman dari peperangan. Di kondisi peperangan, selain biaya hidup yang mahal, menjalani kehidupan pun terasa sulit.
Jika pun usaha kita mengalami keterpurukan, bukalah mata hati bahwa itu hanya kerugian yang dirasakan di dunia saja. Syukuri bahwa kita masih memiliki iman dan islam yang jika hilang maka akan membawa kerugian di dunia dan di akhirat.
Yakinlah bahwa tidak akan ada orang yang terbebas dari cobaan karena Allah sendiri telah menentukan kehidupan manusia akan dipenuhi dengan cobaan.
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan jiwa dan buah-buahan. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al Baqarah 155)
Hanya satu yang bisa dilakukan ketika manusia dihadapkan dengan cobaan yang begitu terasa sulit, yakni bersabar karena akan menguatkan jiwa dan memperoleh pahala.
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS Az Zumar 10)
Ketahuilah pula bahwa setiap cobaan yang dihadapi oleh manusia, sesungguhnya akan menjadi kafarat bagi dosa dan kesalahannya selama hidup.
Rasulullah bersabda, “Tidaklah segala sesuatu yang menimpa orang beriman dari kesusahan, sakit, kegundahan, kesedihan dan gangguan, hingga duri yang menusuknya, kecuali Allah menggugurkan kesalahannya dengan semua itu.”
Baca Juga:
- Tak Perlu Berduka Karena Sedikitnya Harta
- Kisah Inspiratif: Kesabaran Tanpa Batas Ketika Menghadapi Musibah
Semoga kita semua tidak putus asa dalam menghadapi berbagai cobaan hidup dan tidak beranggapan bahwa masalah yang kita alami merupakan cobaan yang terbesar.
Wallahu A’lam