Kuliah Agama Hanya Untuk Cari Gelar? Ini Balasan Yang Akan Diterima Di Akhirat
Sesungguhnya dibutuhkan keikhlasan dalam menuntut ilmu, terutama ilmu akhirat. Karena jika sedikit saja niat menuntut ilmu telah melenceng, maka sungguh sia-sialah amal yang telah dilakukannya tersebut. Tak salah jika ulama terdahulu telah berkali-kali mengingatkan untuk memperhatikan niat ketika menuntut ilmu agama.
Siksaan Bagi Yang Belajar Agama Demi Mendapatkan Pujian
Ketahuilah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah menyebutkan bahwa terdapat siksaan yang pedih bagi orang yang tidak ikhlas dalam menuntut ilmu. Tentu kita pun sudah mengetahui definisi mengenai keikhlasan yakni melakukan sesuatu hanya mengharap ridho Allah dan bukan pujian dari manusia.
Sesungguhnya Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu telah berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“…. Kemudian ada orang yang belajar agama dan mengajarkannya serta membaca Al Qur’an. Lalu orang itu didatangkan, lalu Allah memperlihatkan nikmatNya dan orang itu pun mengenalinya. Allah berkata, “Apa yang telah engkau dengan nikmat itu?” Orang itu menjawab, “Aku telah belajar agama, mengajarkannya dan aku telah membaca Al Qur’an.” Allah berkata, “Engkau telah dusta, akan tetapi engkau belajar agama supaya disebut alim dan engkau membaca Al Qur’an supaya disebut Qari’ dan ucapan itu telah dilontarkan.” Kemudian diperintahkan agar orang tersebut dibawa, maka dia pun diseret dengan wajahnya sampai dia pun dilemparkan di neraka.” (HR Muslim)
Lantas Bagaimana Jika Kuliah Agama Hanya Untuk Mendapatkan Gelar Saja?
Sama pedihnya dengan orang yang mencari ilmu agama hanya karena ingin dipuji oleh orang lain, kuliah agama yang hanya mencari gelar pun amalannya tertolak dan bahkan tidak mampu mencium wangi surga pada hari kiamat, apalagi memasukinya.
Syaikh As Sa’di Rahimahullah telah mengatakan, “Siapa yang jihadnya dengan lisan dan perbuatannya untuk membela kebenaran, itu disebut orang yang ikhlas. Sedangkan yang punya maksud selain itu, ia akan mendapatkan sesuai yang diniatkannya dan amalannya tidak diterima.”
Beliau melanjutkan, “Seluruh amalan shalih yang dilakukan oleh orang yang riya maka amalannya itu batil karena luput dari ketidak ikhlasan. Padahal setiap amalan shalih harus didasari ikhlas. Amalan tidak hanya ikhlas namun hendaklah mencontoh Nabi shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Jika tidak, amalan tersebut tertolak.”
Sementara dari riwayat Abu Hurairah, Rasulullah telah bersabda,
“Barang siapa yang mempelajari suatu ilmu (belajar agama) yang seharusnya diharap adalah wajah Allah, tetapi ia mempelajarinya hanyalah untuk mencari harta benda duniawi, maka dia tidak akan mendapatkan wangi surga di hari kiamat.” (HR Abu Dawud, Ahmad dan Ibnu Majah)
Karena kini kita hidup di jaman yang semuanya harus memiliki ijazah, maka berkuliah di bidang agama demi bisa menempati berbagai posisi yang mampu menjaga kemaslahatan umat bisa disamakan dengan ikhlas. Namun jika menempuh kuliah agama hanya ingin bisa mendapatkan harta tanpa sedikit pun meraih pahala akhirat atau membela umat, maka orang demikianlah yang berdosa.
Lain halnya jika memilih jurusan yang bersifat duniawi seperti ilmu teknik. Jika tujuannya ingin mendapatkan harta sekalipun, hal tersebut tidaklah mengapa karena memang bukan ilmu yang bersifat syariat.
Akan tetapi jika dibandingkan, maka menuntut ilmu agama jauh lebih penting dibandingkan semua ilmu lainnya. Ini karena ilmu agama dibutuhkan oleh umat islam semuanya untuk menuju jalan yang benar.
Baca Juga: Punya Banyak Gelar Dunia Namun Buta AgamaOleh karena itu luruskan niat berkuliah agama hanya uintuk Allah semata dan memiliki tujuan untuk bisa menjadi jalan bagi kemaslahatan umat islam. Jika pun nantinya memperoleh penghasilan dari ilmunya tersebut, maka itu merupakan hadiah atas keikhlasan kita.
Wallahu A’lam