Ini Rahasia Umur 40 Tahun Menurut Sabda Rasul │ Waktu merupakan sesuatu yang sering kita lalaikan. Bahkan karena lalainya, Allah pun mengingatkan manusia agar memperhatikan waktu yang ia gunakan apakah dalam kebaikan ataukah dalam keburukan.
Sesungguhnya sahabat Rasulullah yang mulia, Ali bin Abi Thalib juga pernah mengatakan tentang waktu dan umur manusia dimana ia berkata, “Alangkah cepatnya jam demi jam dalam satu hari, alangkah cepatnya hari demi hari dalam satu bulan, alangkah cepatnya bulan demi bulan dalam satu tahun dan alangkah cepatnya tahun demi tahun dalam umur manusia.”
Umur memang menjadi salah satu patokan kedewasaan seorang manusia dan mereka harus menyadari hal tersebut. Bahkan umur 40 tahun menjadi sebuah tonggak umur yang sangat penting dan telah dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya. Ibunya mengandung dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah. Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan. Sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, ia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhoi. Dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh aku bertobat kepada Engkau dan sungguh aku termasuk orang muslim.” (QS Al Ahqaf 15)
Sementara dalam hadist Rasulullah dijelaskan, “Bila seseorang mencapai usia empat puluh tahun, lalu kebaikannya tidak mengatasi kejelekannya, setan mencium diantara kedua matanya dan berkata, ‘inilah manusia yang tidak beruntung.’”.
Hadist Rasulullah yang lain mengatakan, “Barang siapa umurnya sudah melebihi empat puluh tahun sedang kebaikannya tidak lebih banyak dari kejelekannya, hendaklah ia mempersiapkan keberangkatannya ke neraka.”
Keterangan Al Qur’an dan hadist tersebut memberikan pemahaman kepada kita semua untuk memeriksa amalan kita apakah telah melebihi dosa yang telah kita lakukan ataukah tidak. Ini karena umur akan terus bertambah sementara amal kebaikan masih jalan di tempat.
Karenanya umur menjadi aset yang sangat penting dan harus dipertanggung jawabkan demi menentukan antara keberuntungan dan kecelakaan kita di akhirat kelak.
Rasulullah begitu mengkhawatirkan umatnya sehingga di akhir ajalnya, beliau berpesan, “Ummati.. ummati.. ummati” (umatku, umatku, umatku) karena takut jika umur mereka lebih banyak digunakan untuk kemaksiatan daripada memperbaiki diri.
Jadi bagaimanakah kesudahan kita nanti di umur 40 tahun tersebut? Apakah akan menjadi umur yang penuh dengan rahmat Allah ataukah umur yang bagaikan tong sampah tempat segala kotoran?
Sabda Rasulullah, "Manusia paling baik ialah yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya. Manusia paling buruk ialah yang panjang umurnya dan buruk amalnya.”
Sesungguhnya sahabat Rasulullah yang mulia, Ali bin Abi Thalib juga pernah mengatakan tentang waktu dan umur manusia dimana ia berkata, “Alangkah cepatnya jam demi jam dalam satu hari, alangkah cepatnya hari demi hari dalam satu bulan, alangkah cepatnya bulan demi bulan dalam satu tahun dan alangkah cepatnya tahun demi tahun dalam umur manusia.”
Umur memang menjadi salah satu patokan kedewasaan seorang manusia dan mereka harus menyadari hal tersebut. Bahkan umur 40 tahun menjadi sebuah tonggak umur yang sangat penting dan telah dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya. Ibunya mengandung dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah. Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan. Sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, ia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhoi. Dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh aku bertobat kepada Engkau dan sungguh aku termasuk orang muslim.” (QS Al Ahqaf 15)
Sementara dalam hadist Rasulullah dijelaskan, “Bila seseorang mencapai usia empat puluh tahun, lalu kebaikannya tidak mengatasi kejelekannya, setan mencium diantara kedua matanya dan berkata, ‘inilah manusia yang tidak beruntung.’”.
Hadist Rasulullah yang lain mengatakan, “Barang siapa umurnya sudah melebihi empat puluh tahun sedang kebaikannya tidak lebih banyak dari kejelekannya, hendaklah ia mempersiapkan keberangkatannya ke neraka.”
Keterangan Al Qur’an dan hadist tersebut memberikan pemahaman kepada kita semua untuk memeriksa amalan kita apakah telah melebihi dosa yang telah kita lakukan ataukah tidak. Ini karena umur akan terus bertambah sementara amal kebaikan masih jalan di tempat.
Karenanya umur menjadi aset yang sangat penting dan harus dipertanggung jawabkan demi menentukan antara keberuntungan dan kecelakaan kita di akhirat kelak.
Rasulullah begitu mengkhawatirkan umatnya sehingga di akhir ajalnya, beliau berpesan, “Ummati.. ummati.. ummati” (umatku, umatku, umatku) karena takut jika umur mereka lebih banyak digunakan untuk kemaksiatan daripada memperbaiki diri.
Jadi bagaimanakah kesudahan kita nanti di umur 40 tahun tersebut? Apakah akan menjadi umur yang penuh dengan rahmat Allah ataukah umur yang bagaikan tong sampah tempat segala kotoran?
Sabda Rasulullah, "Manusia paling baik ialah yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya. Manusia paling buruk ialah yang panjang umurnya dan buruk amalnya.”
Baca Juga: Nasehat Al Ghazali Tentang Umur Dan WaktuSemoga kita semua termasuk orang-orang yang diberi umur panjang dan diisi dengan berbagai kebaikan. Aamiin