Ini Penjelasan Ilmiah Mengapa Bayi Baru Lahir Harus Diadzankan │ Adzan dan Iqamah merupakan panggilan yang dimaksudkan untuk mengajak umat muslim melaksanakan shalat sekaligus menjadi penanda masuknya waktu shalat. Namun selain itu, mengumandangkan adzan dan iqamah juga ternyata disunnahkan ketika seorang bayi lahir ataupun ketika hendak mengubur mayit.
Sebagian masyarakat merasa kebingungan mengapa ketika seorang bayi lahir harus diadzankan di sebelah kanan dan iqamah di sebelah kiri. Adakah penjelasan secara ilmiahnya?
Ketahuilah bahwa hal tersebut merupakan sunnah yang dilakukan oleh Rasulullah sebagai bentuk harapan agar bayi tersebut bisa menjadi anak yang shaleh ataupun shalehah. Lebih jauh lagi, kini diketahui bahwa sunnah Rasul tersebut mengandung keutamaan dan bisa terbukti secara ilmiah.
DR Karyono Ibnu Ahmad yang merupakan seorang cendikiawan muslim dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin menyatakan bahwa mengumandangkan adzan di telinga kanan bayi akan berpengaruh terhadap rangsangan saraf kecerdasan. Sementara ketika dikumandangkan iqamah di telinga kiri, maka akan dapat merangsang kecerdasan emosional anak.
Selain itu penelitian yang lain menunjukkan bahwa hal tersebut mampu memberikan dampak positif bagi kecerdasan spiritual anak. Ini dikarenakan bayi merupakan penangkap informasi yang baik sehingga apapun kata yang terucap oleh orang lain dan terdengar olehnya, maka akan mudah diingat dan dijadikan sebagai informasi.
Oleh karenanya lewat pengumandangan adzan dan iqamah ketika bayi lahir, maka lantunan kalimat tersebut akan dapat tersimpan dalam memori bayi dan menjadi informasi ketika dirinya telah dewasa guna lebih mematuhi seruan Allah.
Baca Juga:
Semoga kita semua dapat melaksanakan sunnah Rasulullah ini dengan sebaik-baiknya.
Wallahu A’lam
Sebagian masyarakat merasa kebingungan mengapa ketika seorang bayi lahir harus diadzankan di sebelah kanan dan iqamah di sebelah kiri. Adakah penjelasan secara ilmiahnya?
Ketahuilah bahwa hal tersebut merupakan sunnah yang dilakukan oleh Rasulullah sebagai bentuk harapan agar bayi tersebut bisa menjadi anak yang shaleh ataupun shalehah. Lebih jauh lagi, kini diketahui bahwa sunnah Rasul tersebut mengandung keutamaan dan bisa terbukti secara ilmiah.
DR Karyono Ibnu Ahmad yang merupakan seorang cendikiawan muslim dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin menyatakan bahwa mengumandangkan adzan di telinga kanan bayi akan berpengaruh terhadap rangsangan saraf kecerdasan. Sementara ketika dikumandangkan iqamah di telinga kiri, maka akan dapat merangsang kecerdasan emosional anak.
Selain itu penelitian yang lain menunjukkan bahwa hal tersebut mampu memberikan dampak positif bagi kecerdasan spiritual anak. Ini dikarenakan bayi merupakan penangkap informasi yang baik sehingga apapun kata yang terucap oleh orang lain dan terdengar olehnya, maka akan mudah diingat dan dijadikan sebagai informasi.
Oleh karenanya lewat pengumandangan adzan dan iqamah ketika bayi lahir, maka lantunan kalimat tersebut akan dapat tersimpan dalam memori bayi dan menjadi informasi ketika dirinya telah dewasa guna lebih mematuhi seruan Allah.
Baca Juga:
- Ini 8 Cara Mendidik Anak Agar Jadi Hafidz Al Qur’an
- Allahu Akbar, Ini Yang Dilakukan Janin Dalam Kandungan Ketika Mendengar Suara Al Qur’an
- Masyaallah, Bayi Dalam Kandungan Ini Bersujud Ketika Mendengar Al Qur’an
Semoga kita semua dapat melaksanakan sunnah Rasulullah ini dengan sebaik-baiknya.
Wallahu A’lam