Ini Ibadah Di Bulan Sya’ban Yang Dicontohkan Nabi │ Kini kita telah menginjak pada satu bulan yang begitu dimuliakan yakni bulan Sya’ban. Bulan ini begitu istimewa karena menjadi waktu yang optimal untuk mempersiapkan ibadah pada bulan Ramadhan. Namun beberapa umat islam kebingungan apa saja ibadah yang mesti dilakukan pada bulan Sya’ban, terutama yang memang benar-benar dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Prof KH Ahmad Satori Ismail sebagai Ketua Ikatan Dai Indonesia menyatakan bahwa umat islam perlu mengoptimalkan ibadah menjelang bulan Ramadhan dan senantiasa berdoa serta melakukan amalan shaleh yang lebih banyak.
Ini pun merupakan sifat dari para ulama salaf dimana mereka begitu menginginkan tercabutnya nyawa ketika tengah mengerjakan amal shaleh seperti puasa dan ibadah haji. Sehingga patut bagi kita selaku muslim untuk mencontohnya dengan cara mengisi bulan Sya’ban dengan shaum atau puasa.
Dari Usamah bin Zaid Radhiyallahu ‘Anhu, ia bertanya pada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat engkau puasa sebanyak puasa di bulan Sya’ban? Rasulullah menjawab, “Itulah suatu bulan yang banyak dilalaikan manusia yang terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan. Pada bulan ini semua amalan hamba diangkat kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.”
Betapa pentingnya mengerjakan puasa di bulan Sya’ban karena bulan itu menjadi bulan yang mana seluruh catatan amal manusia akan diangkat dan disetorkan kepada Allah. Rasulullah pun melakukan shaum di bulan tersebut karena di saat itu umur manusia ditetapkan kembali.
Maksud dari ucapan Rasul tersebut adalah umat muslim bisa kembali kepada bulan yang penuh berkah yakni bulan Ramadhan.
Sementara dalam hadist yang berasal dari Aisyah, ia bertanya kepada Rasulullah mengenai bulan Sya’ban. “Wahai Rasulullah, apakah bulan Sya’ban adalah bulan paling kamu kuasai?” Rasul kemudian menjawab, “Sesungguhnya Allah menetapkan mati pada setiap jiwa untuk tahun itu, maka aku senang jika ajalku tiba sedang dalam keadaan puasa.” (HR Abu Ya’la)
Adapun dalam riwayat Ahmad dan Thabari, Rasulullah bersabda, “Puasa yang paling aku sukai adalah puasa di bulan Sya’ban.” Sedangkan Siti Aisyah dalam riwayat Abu Dawud mengatakan, “Bulan yang paling disukai Rasulullah untuk berpuasa di dalamnya adalah Sya’ban.”
Prof KH Ahmad Satori Ismail sebagai Ketua Ikatan Dai Indonesia menyatakan bahwa umat islam perlu mengoptimalkan ibadah menjelang bulan Ramadhan dan senantiasa berdoa serta melakukan amalan shaleh yang lebih banyak.
Ini pun merupakan sifat dari para ulama salaf dimana mereka begitu menginginkan tercabutnya nyawa ketika tengah mengerjakan amal shaleh seperti puasa dan ibadah haji. Sehingga patut bagi kita selaku muslim untuk mencontohnya dengan cara mengisi bulan Sya’ban dengan shaum atau puasa.
Dari Usamah bin Zaid Radhiyallahu ‘Anhu, ia bertanya pada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat engkau puasa sebanyak puasa di bulan Sya’ban? Rasulullah menjawab, “Itulah suatu bulan yang banyak dilalaikan manusia yang terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan. Pada bulan ini semua amalan hamba diangkat kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.”
Betapa pentingnya mengerjakan puasa di bulan Sya’ban karena bulan itu menjadi bulan yang mana seluruh catatan amal manusia akan diangkat dan disetorkan kepada Allah. Rasulullah pun melakukan shaum di bulan tersebut karena di saat itu umur manusia ditetapkan kembali.
Maksud dari ucapan Rasul tersebut adalah umat muslim bisa kembali kepada bulan yang penuh berkah yakni bulan Ramadhan.
Sementara dalam hadist yang berasal dari Aisyah, ia bertanya kepada Rasulullah mengenai bulan Sya’ban. “Wahai Rasulullah, apakah bulan Sya’ban adalah bulan paling kamu kuasai?” Rasul kemudian menjawab, “Sesungguhnya Allah menetapkan mati pada setiap jiwa untuk tahun itu, maka aku senang jika ajalku tiba sedang dalam keadaan puasa.” (HR Abu Ya’la)
Adapun dalam riwayat Ahmad dan Thabari, Rasulullah bersabda, “Puasa yang paling aku sukai adalah puasa di bulan Sya’ban.” Sedangkan Siti Aisyah dalam riwayat Abu Dawud mengatakan, “Bulan yang paling disukai Rasulullah untuk berpuasa di dalamnya adalah Sya’ban.”
Baca Juga: Inilah Sejarah Dan Fadhilah Nisfu Sya’banSemoga kita semua bisa melaksanakan ibadah shaum di bulan Sya’ban tersebut dengan ikhlas sehingga Allah senantiasa menaungi kita dengan ampunan dan rahmatNya.