Do'a orang tua, terutama doa ibu pada anaknya merupakan salah satu do'a yang amat ampuh dan mustajab. Baik do'a yang berisi kebaikan maupun kejelekan pada anaknya, Di antara salah satu bukti mustajabnya doa seorang ibu adalah kisah Imam besar kaum muslimin sepanjang sejarah Islam, yaitu Imam Bukhari.
Imam yang bernama asli Muhammad bin Isma’il al-Bukhari dianggap oleh ulama hadits sebagai Amirul Mukminin fi Al Hadits, tidak ada seorang ulama pun dari golongan Ahlussunnah yang mengingkari masalah ini. Begitu juga, Kitab yang utama setelah Al Qur'an menurut golongan Ahlussunnah adalah kitab shahih karya beliau.
Ada sebuah kisah unik tentang Imam Bukhari yang pernah diceritakan Imam al-Laalika`iy, beliau menulsikan dalam kitabnya Syarh as-Sunnah dan Ghanjar di dalam kitabnya Taariikh Bukhaara, Keduanya mengisahkan sebagai berikut:
“Sejak kecil Imam al-Bukhari kehilangan penglihatan pada kedua matanya alias buta. Suatu malam di dalam mimpi, ibunya melihat Nabiyullah, Al-Khalil, Ibrahim ‘alaihis salam yang berkata kepadanya, ‘Wahai wanita, Allah telah mengembalikan penglihatan anakmu karena begitu banyaknya kamu berdoa.”
Pada pagi harinya, ia melihat kondisi anaknya dan ternyata benar, Allah telah mengembalikan penglihatannya. (Asy-Syifa` Ba’da Al-Maradh karya Ibrahim bin ‘Abdullah al-Hazimy seperti yang dinukilnya dari kitab Hadyu as-Saary Fi Muqaddimah Shahih al-Buukhary karya al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqalany)
Kejadian diatas menunjukkan kebenaran sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Bahwa do'a orang tua,terutama do'a ibu pada anaknya adalah sangat mustajab.
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari dan Muslim)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang didzalimi.” (HR. Abu Daud).
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tiga doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir.” (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang yang didzalimi, doa orang yang bepergian (safar) dan doa baik orang tua pada anaknya.” (HR. Ibnu Majah).
Semoga setiap orang tua tidak melupakan doa untuk anaknya dalam kebaikan. Doakan selalu anak-anak kita, jangan pernah bosan untuk mendoakannya dalam keadaan apapun, Karena kita tidak pernah tahu, diantara ribuan atau jutaan doa yang pernah kita lantunkan, mana yang akan lebih cepat dikabulkan oleh Allah SWT.
Baca Juga:
Semoga Allah pun memperkenankan do’a kebaikan kita pada anak-anak kita. Sehingga mereka menjadi anak yang shaleh / shalehah, bisa berbakti pada orang tua serta bermanfaat untuk agamanya. Aamiin.
Ilustrasi Doa Ibu |
Imam yang bernama asli Muhammad bin Isma’il al-Bukhari dianggap oleh ulama hadits sebagai Amirul Mukminin fi Al Hadits, tidak ada seorang ulama pun dari golongan Ahlussunnah yang mengingkari masalah ini. Begitu juga, Kitab yang utama setelah Al Qur'an menurut golongan Ahlussunnah adalah kitab shahih karya beliau.
Ada sebuah kisah unik tentang Imam Bukhari yang pernah diceritakan Imam al-Laalika`iy, beliau menulsikan dalam kitabnya Syarh as-Sunnah dan Ghanjar di dalam kitabnya Taariikh Bukhaara, Keduanya mengisahkan sebagai berikut:
“Sejak kecil Imam al-Bukhari kehilangan penglihatan pada kedua matanya alias buta. Suatu malam di dalam mimpi, ibunya melihat Nabiyullah, Al-Khalil, Ibrahim ‘alaihis salam yang berkata kepadanya, ‘Wahai wanita, Allah telah mengembalikan penglihatan anakmu karena begitu banyaknya kamu berdoa.”
Pada pagi harinya, ia melihat kondisi anaknya dan ternyata benar, Allah telah mengembalikan penglihatannya. (Asy-Syifa` Ba’da Al-Maradh karya Ibrahim bin ‘Abdullah al-Hazimy seperti yang dinukilnya dari kitab Hadyu as-Saary Fi Muqaddimah Shahih al-Buukhary karya al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqalany)
Kejadian diatas menunjukkan kebenaran sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Bahwa do'a orang tua,terutama do'a ibu pada anaknya adalah sangat mustajab.
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari dan Muslim)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang didzalimi.” (HR. Abu Daud).
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
“Tiga doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir.” (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ
“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang yang didzalimi, doa orang yang bepergian (safar) dan doa baik orang tua pada anaknya.” (HR. Ibnu Majah).
Semoga setiap orang tua tidak melupakan doa untuk anaknya dalam kebaikan. Doakan selalu anak-anak kita, jangan pernah bosan untuk mendoakannya dalam keadaan apapun, Karena kita tidak pernah tahu, diantara ribuan atau jutaan doa yang pernah kita lantunkan, mana yang akan lebih cepat dikabulkan oleh Allah SWT.
Baca Juga:
- Renungan: Setitik Air Mata Ibu
- Kisah Nyata: Akibat Memperlakukan Ibu Seperti Seorang Pembantu
- Masih Mengutamakan Istri Daripada Ibu, Bacalah Kisah Nyata Ini!
Semoga Allah pun memperkenankan do’a kebaikan kita pada anak-anak kita. Sehingga mereka menjadi anak yang shaleh / shalehah, bisa berbakti pada orang tua serta bermanfaat untuk agamanya. Aamiin.