Renungan: Jika Tidak Malu Setelah Baca Kisah Ini, Iman Anda Patut Dipertanyakan
Terdapat beberapa kisah yang harus kita jadikan renungan agar jangan sampai kita terlalaikan oleh kehidupan ini.
1. Dalam satu waktu, Imam Khatib Al Baghdadi tengah beribadah haji ke Makkah Al Mukarramah. Sesampainya di sana, beliau disuruh oleh jamaahnya untuk membacakan sebuah hadist. Akan tetapi beliau tidak langsung menyanggupinya dan meminta diberi waktu untuk membaca Al Quran terlebih dahulu.
Maka ulama itu pun diberi kesempatan untuk duduk di salah satu sudut Masjidil Haram dan mulai membaca Al Quran. Tak hanya satu lembar ataupun satu juz, melainkan beliau mengkhatamkan 30 juz sebelum matahari terbit. Setelah itu barulah ia membacakan hadist kepada kaum muslimin.
2. Ulama yang lain adalah ulama yang senang memakan kue daripada roti kering. Ulama itu bernama Ibnu Aqil yang ketika ditanya alasannya, ia berkata bahwa perbedaan waktu antara memakan kue dengan roti kering adalah bisa digunakan untuk membaca ayat Al Quran sebanyak 50 ayat.
Ini karena kue lebih mudah dicernakan dalam mulut, sementara roti yang kering sangat lama dan menghabiskan banyak waktu yang harusnya bisa dipakai untuk beribadah.
3. Imam Masruq bin al Ajda ketika berhaji sering tertidur ketika sujud. Namun tidur yang ia lakukan bukanlah karena mengantuk, tetapi karena lamanya ia melakukan sujud yang merupakan posisi paling ideal untuk dekat dengan Allah.
4. Urwah bin Zubair yang merupakan sahabat Rasulullah selalu mengkhatamkan Al Quran dalam empat hari. Dengan kata lain hampir sekitar 7 juz ia selesaikan dalam satu hari. Ia pun melakukan hal tersebut sepanjang hidupnya.
Lantas bagaimanakah hati kita ketika membaca riwayat para ulama dan orang-orang shaleh tersebut? Sudahkah kita melakukan ataupun berusaha merubah kebiasaan kita yang hanya menyia-nyiakan waktu saja? Ingatlah bahwa di akhir zaman ini, kemaksiatan senantiasa menguji kita sepanjang waktu tanpa kenal lelah.
Akan tetapi kenyataannya memang jangankan mengkhatamkan Al Quran dalam empat hari, terkadang satu bulan pun tidak tamat. Bahkan seumur hidupnya tak pernah menyelesaikan bacaan Al Quran.
Tak hanya itu saja, karena dalam sujud pun kita tidak pernah sadar telah melakukan kesalahan. Sujud yang kita lakukan hanya dilakukan dalam hitungan detik dengan berbagai alasan yang klise. Tak jarang shalat empat rakaat bisa langsung selesai dalam waktu 5 menit atau bahkan kurang dari itu.
Sungguh sebuah rasa malu yang amat sangat jika kita berkaca kepada para ulama ataupun orang shaleh terdahulu. Bukankah kita ingin agar ditempatkan bersama-sama dengan para shalihin di surga nanti? Lantas apakah berbanding lurus dengan ibadah kita yang tak setitik pun dibandingkan dengan mereka?
Renungi dan malulah akan hal tersebut. Jika sudah, maka segera berbenah diri semaksimal yang bisa kita lakukan.
Wallahu A’lam