Kabar gembira datang dari Makkah Al Mukarramah. Jembatan Mataf (Cincin Masjidil Haram) yang mengitari Ka’bah mulai dilepas hari Ahad (03/04/2016) kemarin. Pelepasan Jembatan Mataf ini tidak dilaksanakan secara langsung menyeluruh, Namun secara perlahan-lahan. Ditargetkan sebelum 27 Mei 2016, Cincin Masjidil Haram ini sudah dibongkar semuanya.
Jembatan Mataf (Cincin Masjidil Haram) memang dibangun tidak secara permanen karena adanya proyek perluasan daya tampung daerah tawaf.
Kini, setelah proyek perluasan Masjidil Haram selesai, 170 ribu jamaah bisa melaksanakan ibadah tawaf dalam satu jam dengan menggunakan semua lantai.
Hal ini dijelaskan oleh Ketua Umum Presidensi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Prof. Dr. Abdurrahman As-Sudais dalam sebuah pernyataan resminya.
“Setelah perluasan daerah thawaf dan diadakannya pengganti dari cincin tawaf tersebut, habislah masa penggunaan yang telah ditetapkan untuknya, dan Jembatan Mataf sekarang tidak dibutuhkan lagi,” terang Syeikh As-Sudais sebagaimana dikutip Harian Makkah News, Ahad (03/03/2016).
Setelah proyek perluasan rampung, ditargetkan 170 ribu orang bisa melakukan tawaf dalam satu jam.
Menurut Syeikh As-Sudais, jika Jembatan Mataf itu terus digunakan maka kenyamanan jamaah akan terganggu dan bisa menghalangi pandangan mereka ke arah Ka’bah.
Sebagaimana diketahui, Jembatan Mataf (Cincin Masjidil Haram) dibangun di bulan Ramadhan tahun 2014 silam, dengan bentuk lingkaran, mengitari bangunan Ka’bah, dan dibangun dua tingkat.
Cincin yang aslinya diperuntukkan bagi orang yang sudah uzur dan cacat tersebut mempunyai luas lantai 12 meter, dan tinggi sekira 13 meter, Cincin Masjidil Haram ini digunakan sampai selesainya proyek perluasan daerah tawaf.
Sebelum proyek perluasan Masjidil Haram dilakukan, tempat tawaf bisa menampung sekitar 48 ribu jamaah. Ketika proyek berjalan, hanya mampu menampung 22 ribu jamaah, dan setelah proyek tersebut rampung dapat mencapai 170 ribu jamaah.
Jembatan Mataf (Cincin Masjidil Haram) memang dibangun tidak secara permanen karena adanya proyek perluasan daya tampung daerah tawaf.
Kini, setelah proyek perluasan Masjidil Haram selesai, 170 ribu jamaah bisa melaksanakan ibadah tawaf dalam satu jam dengan menggunakan semua lantai.
Hal ini dijelaskan oleh Ketua Umum Presidensi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Prof. Dr. Abdurrahman As-Sudais dalam sebuah pernyataan resminya.
“Setelah perluasan daerah thawaf dan diadakannya pengganti dari cincin tawaf tersebut, habislah masa penggunaan yang telah ditetapkan untuknya, dan Jembatan Mataf sekarang tidak dibutuhkan lagi,” terang Syeikh As-Sudais sebagaimana dikutip Harian Makkah News, Ahad (03/03/2016).
Setelah proyek perluasan rampung, ditargetkan 170 ribu orang bisa melakukan tawaf dalam satu jam.
Menurut Syeikh As-Sudais, jika Jembatan Mataf itu terus digunakan maka kenyamanan jamaah akan terganggu dan bisa menghalangi pandangan mereka ke arah Ka’bah.
Sebagaimana diketahui, Jembatan Mataf (Cincin Masjidil Haram) dibangun di bulan Ramadhan tahun 2014 silam, dengan bentuk lingkaran, mengitari bangunan Ka’bah, dan dibangun dua tingkat.
Cincin yang aslinya diperuntukkan bagi orang yang sudah uzur dan cacat tersebut mempunyai luas lantai 12 meter, dan tinggi sekira 13 meter, Cincin Masjidil Haram ini digunakan sampai selesainya proyek perluasan daerah tawaf.
Sebelum proyek perluasan Masjidil Haram dilakukan, tempat tawaf bisa menampung sekitar 48 ribu jamaah. Ketika proyek berjalan, hanya mampu menampung 22 ribu jamaah, dan setelah proyek tersebut rampung dapat mencapai 170 ribu jamaah.