Jangan Meminta Dengan Paksa, Ini Akibatnya Nanti Di Akhirat │ Melakukan tolong menolong adalah sesuatu yang dianjurkan baik secara agama maupun kemasyarakatan. Karena aktivitas tersebut tidak mampu kita hindari dalam kehidupan ini baik kita inginkan atau tidak.
Akan tetapi agama Islam sebenarnya melarang keras kita untuk meminta. Bahkan Rasulullah pun menganjurkan agar manusia terlebih dahulu berusaha sekuat tenaga sebelum akhirnya meminta kepada yang lain.
Apalagi jika meminta sesuatu baik jasa ataupun barang dengan jalan memaksa, tentu karena merasa tidak enak maka orang yang dimintai tolong akan secara terpaksa memberikannya. Padahal jika harus memilih, mungkin mereka memiliki keperluan lain dengan barang ataupun waktu yang mereka miliki.
Tahukah bahwa selain berdampak buruk di dunia, meminta secara paksa juga berakibat di akhirat? Ketahuilah bahwa meski menolong seseorang akan membuat pelakunya berlimpah pahala, namun jika permintaan tolong tersebut dilakukan secara paksa, maka Rasulullah telah melarangnya sebagaimana dalam hadist berikut.
Ibnu Abbas berkata, Rasulullah bersabda, “Cukupkanlah dirimu dari meminta-minta kepada orang lain, walaupun sebatang kayu siwak (kayu untuk menyikat gigi).” (HR Thabrani dan Bazaar)
Lihatlah bagaimana Rasulullah melarang seorang manusia untuk meminta kepada yang lainnya walau hanya sebuah siwak yang harganya pun tak seberapa. Lantas bagaimana dengan kehidupan kita sekarang ini? Kita dengan mudahnya meminta orang lain untuk mentraktir makan atau minum, padahal belum tentu juga ia memiliki uang ataupun jika punya mungkin untuk keperluan yang lebih mendesak lainnya. Ketika ingin pergi ke suatu tempat, tidak pun tak segan meminta kepada orang lain dengan paksa untuk mengantarkan, padahal bisa saja ia memiliki urusan yang lebih penting saat itu.
Mungkin akan berbeda akibatnya jika yang diminta tolong atau traktir adalah mereka yang ikhlas dan tidak memendam rasa kekesalan dalam hati. Bagaimana jika sebaliknya dimana sikap tersebut justru merepotkan dan membebaninya?
Rasulullah mengecam keras perilaku meminta paksa tersebut lewat hadist dari Jabir Radhiyallahu Anhu.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Seseorang yang datang kepadaku meminta sesuatu dan setelah aku beri ia pergi, maka yang dibawanya pulang itu hanya api neraka.” (HR Ibnu Hibban)
Sehingga bagi mereka yang meminta paksa, sementara yang diminta merasa tidak rela namun tetap ia berikan, maka orang yang meminta itu sebenarnya telah menerima api neraka. Mungkin sekilas orang yang meminta akan merasa berhasil telah bisa meluluhkan hati yang dipintanya, namun ketahuilah bahwa apa yang didapatkannya hanya bara api neraka yang nanti akan dirasakannya ketika di akhirat.
Jika ternyata kita sering meminta sesuatu ataupun bantuan secara paksa kepada yang lain dan itu terus dilakukan tanpa pernah disadari, maka semakin banyaklah api neraka yang akan kita terima di akhirat. Nau’dzu billahi min dzalik
Rasulullah bahkan mengancam lebih menakutkan lagi bagi mereka yang meminta secara paksa padahal ia tidak terlalu butuh.
Ibnu Abbas berkata, Rasulullah bersabda, “Barang siapa meminta sesuatu kepada orang lain, padahal ia tidak dalam keadaan terjepit oleh suatu musibah pada diri dan keluarganya, maka kelak pada hari kiamat ia datang dengan wajah tanpa daging sedikit pun.” (HR Baihaqi)
Sesungguhnya tidak ada larangan untuk saling meminta dan saling memberi. Hanya saja kita tidak boleh terlalu bersandar kepada seseorang. Hal ini diperkuat oleh keterangan dari Rasulullah sebagaimana kisah dari Abi Waqqosh.
Seseorang telah menemui Rasulullah dan berkata, “Ya Rasulullah, berilah aku wasiat dengan singkat.” Maka Rasul bersabda, “Jauhkanlah dirimu dari mengharap sesuatu dari orang lain.” (HR Hakim)
Keterangan ini bukan menjadikan kita untuk berhenti menolong orang lain, terutama yang sangat kesusahan. Karena mereka yang kikir pun akan mendapat ancaman neraka yang lebih dahsyat. Keterangan ini hanya mengingatkan agar dalam memberi, kita haruslah ikhlas. Jika pun memang kita memiliki urusan yang lain dan tidak bisa menolongnya, maka ucapkan permohonan maaf dengan baik tanpa menghinakan sedikit pun.
Karenanya bagi mereka yang senang meminta-minta, segeralah hentikan kebiasaan tersebut. Apalagi jika dilakukan dengan jalan memaksa. Karena apabila kita telah menyusahkan orang lain di dunia, maka Allah akan menyusahkan kita di akhirat kelak.
Wallahu A’lam
Akan tetapi agama Islam sebenarnya melarang keras kita untuk meminta. Bahkan Rasulullah pun menganjurkan agar manusia terlebih dahulu berusaha sekuat tenaga sebelum akhirnya meminta kepada yang lain.
Apalagi jika meminta sesuatu baik jasa ataupun barang dengan jalan memaksa, tentu karena merasa tidak enak maka orang yang dimintai tolong akan secara terpaksa memberikannya. Padahal jika harus memilih, mungkin mereka memiliki keperluan lain dengan barang ataupun waktu yang mereka miliki.
Tahukah bahwa selain berdampak buruk di dunia, meminta secara paksa juga berakibat di akhirat? Ketahuilah bahwa meski menolong seseorang akan membuat pelakunya berlimpah pahala, namun jika permintaan tolong tersebut dilakukan secara paksa, maka Rasulullah telah melarangnya sebagaimana dalam hadist berikut.
Ibnu Abbas berkata, Rasulullah bersabda, “Cukupkanlah dirimu dari meminta-minta kepada orang lain, walaupun sebatang kayu siwak (kayu untuk menyikat gigi).” (HR Thabrani dan Bazaar)
Lihatlah bagaimana Rasulullah melarang seorang manusia untuk meminta kepada yang lainnya walau hanya sebuah siwak yang harganya pun tak seberapa. Lantas bagaimana dengan kehidupan kita sekarang ini? Kita dengan mudahnya meminta orang lain untuk mentraktir makan atau minum, padahal belum tentu juga ia memiliki uang ataupun jika punya mungkin untuk keperluan yang lebih mendesak lainnya. Ketika ingin pergi ke suatu tempat, tidak pun tak segan meminta kepada orang lain dengan paksa untuk mengantarkan, padahal bisa saja ia memiliki urusan yang lebih penting saat itu.
Mungkin akan berbeda akibatnya jika yang diminta tolong atau traktir adalah mereka yang ikhlas dan tidak memendam rasa kekesalan dalam hati. Bagaimana jika sebaliknya dimana sikap tersebut justru merepotkan dan membebaninya?
Rasulullah mengecam keras perilaku meminta paksa tersebut lewat hadist dari Jabir Radhiyallahu Anhu.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Seseorang yang datang kepadaku meminta sesuatu dan setelah aku beri ia pergi, maka yang dibawanya pulang itu hanya api neraka.” (HR Ibnu Hibban)
Sehingga bagi mereka yang meminta paksa, sementara yang diminta merasa tidak rela namun tetap ia berikan, maka orang yang meminta itu sebenarnya telah menerima api neraka. Mungkin sekilas orang yang meminta akan merasa berhasil telah bisa meluluhkan hati yang dipintanya, namun ketahuilah bahwa apa yang didapatkannya hanya bara api neraka yang nanti akan dirasakannya ketika di akhirat.
Jika ternyata kita sering meminta sesuatu ataupun bantuan secara paksa kepada yang lain dan itu terus dilakukan tanpa pernah disadari, maka semakin banyaklah api neraka yang akan kita terima di akhirat. Nau’dzu billahi min dzalik
Rasulullah bahkan mengancam lebih menakutkan lagi bagi mereka yang meminta secara paksa padahal ia tidak terlalu butuh.
Ibnu Abbas berkata, Rasulullah bersabda, “Barang siapa meminta sesuatu kepada orang lain, padahal ia tidak dalam keadaan terjepit oleh suatu musibah pada diri dan keluarganya, maka kelak pada hari kiamat ia datang dengan wajah tanpa daging sedikit pun.” (HR Baihaqi)
Sesungguhnya tidak ada larangan untuk saling meminta dan saling memberi. Hanya saja kita tidak boleh terlalu bersandar kepada seseorang. Hal ini diperkuat oleh keterangan dari Rasulullah sebagaimana kisah dari Abi Waqqosh.
Seseorang telah menemui Rasulullah dan berkata, “Ya Rasulullah, berilah aku wasiat dengan singkat.” Maka Rasul bersabda, “Jauhkanlah dirimu dari mengharap sesuatu dari orang lain.” (HR Hakim)
Keterangan ini bukan menjadikan kita untuk berhenti menolong orang lain, terutama yang sangat kesusahan. Karena mereka yang kikir pun akan mendapat ancaman neraka yang lebih dahsyat. Keterangan ini hanya mengingatkan agar dalam memberi, kita haruslah ikhlas. Jika pun memang kita memiliki urusan yang lain dan tidak bisa menolongnya, maka ucapkan permohonan maaf dengan baik tanpa menghinakan sedikit pun.
Karenanya bagi mereka yang senang meminta-minta, segeralah hentikan kebiasaan tersebut. Apalagi jika dilakukan dengan jalan memaksa. Karena apabila kita telah menyusahkan orang lain di dunia, maka Allah akan menyusahkan kita di akhirat kelak.
Wallahu A’lam