Ini Cara Juragan Ayam Bakar Hadirkan Allah Dalam Usahanya Dan Sukses Raup Miliaran Rupiah
Dalam sebuah video di Youtube tampak terlihat Mas Mono bersama dengan karyawannya melaksanakan umroh dan berpesan, “Jangan hanya sekedar bekerja sama, tapi juga ibadah.”
Rupanya ia ingin memotivasi pengusaha muslim untuk menjalankan Spiritual Company yang selama ini ia lakukan, yakni menerapkan nilai agama dalam berbisnis.
Mas Mono menuturkan bahwa sudah 7 tahun ia telah melibatkan Allah dalam usaha yang ia rintis dan Alhamdulillah kini ia pun memiliki 20 cabang ayam bakar Mas Mono dengan jumlah karyawan sekitar 400 orang.
Memang bukan perkara yang mudah untuk menjadi seorang miliarder dan itu juga yang dialami oleh Mas Mono. Ia harus melalui jalan berliku dan sabar dalam merintis usahanya ini.
Sebelum ia memulai usahanya, dahulu Mas Mono hanya merupakan seorang Office Boy di sebuah perusahaan. Suatu hari ayahnya yang berada di desa meninggal dan ia tidak bisa pulang ke desa karena tidak memiliki uang. Ia pun pernah menjadi seorang karyawan dan cukup kesulitan untuk melakukan ibadah karena peraturan di kantornya sangat ketat. Pernah ia tidak sholat jum’at karena peraturan tersebut, namun ia taati karena kebutuhan yang terdesak.
Karena peraturan yang bertentangan dengan islam tersebut, Mas Mono kemudian banting setir menjadi seorang pedagang asongan, menjajakan gorengan di sekolah-sekolah ataupun masuk keluar gang.
Setelah terkumpul uang untuk menyewa tempat, akhirnya Mas Mono pun tidak lagi berkeliling dan berjualan gorengan di lahan yang disewanya tersebut. Namun ternyata setelah dihitung, keuntungan menjajakan gorengan sangatlah sedikit dan ia kemudian beralih menjadi seorang pedagang ayam bakar.
Rupanya inilah takdir awal kesuksesan Mas Mono. Bau harum ayam bakar menyeruak sehingga membuat para pejalan kaki berdatangan untuk membeli ayam bakarnya. Tak butuh waktu lama, ia pun bisa memiliki 6 karyawan dan dalam satu hari bisa terjual 80 ekor ayam.
Memang takdir tidak selalu mulus karena ketika usaha ayam bakar Mas Mono tengah berkembang dan melambung tinggi, justru ia mendapatkan penggusuran karena berada di lahan yang tidak resmi.
Tentu saja hal ini membuatnya tertekan dan takut usahanya terancam gulung tikar. Belum lagi ia memikirkan nasib 6 orang karyawannya. Setiap ada pelanggan yang datang, Mas Mono selalu bertanya tentang lokasi yang tepat untuk berjualan. Maka setelah mendapat berbagai rekomendasi, akhirnya Mas Mono memilih lokasi di Tebet.
Di tempat itulah usaha ayam bakar Mas Mono berkembang pesat hingga memiliki berbagai cabang di daerah Jakarta dan sekitarnya. Belum lagi ia juga kini mengembangkan sistem franchise sehingga semakin besarlah usahanya.
Kesuksesan yang diraih Mas Mono tentu bukanlah tanpa rahasia dan dengan senang hati ia pun membeberkan rahasianya tersebut.
“Kuncinya hanyalah 3S yaitu sabar, syukur dan sedekah.”
Menurut Mas Mono, sebagai seorang wirausahawan kita harus sabar dalam menghadapi berbagai cobaan dan bersyukur dalam segala pencapaian. Dan tak lupa bersedekah sebagai bentuk kesyukuran.
Sejak tahun 2009, ia telah menerapkan system Spiritual Company sebagai lahan dakwahnya juga. Selain mendapatkan karyawan yang loyal, mereka pun selalu mendengar apa kata Mas Mono dalam hal kebaikan.
Sebagai contoh adalah ia menerapkan shalat berjamaah tepat waktu, membaca Al Qur’an dan sebagai tanda masuk kerja, setiap karyawan harus shalat dhuha.
Bagi pengusaha kelahiran Agustus 1974 ini, jika karyawan tidak shalat dhuha berarti ia secara langsung tidak mengisi absensi. Selain itu ia juga menutup seluruh warung ayam bakarnya ketika sholat jum’at.
Akan tetapi yang namanya karyawan, tentu ada perbedaan sikap dan terkadang membantah aturan tersebut. Meski begitu, ia tetap menjalankan Spiritual Company yang diusungnya dan yakin bahwa masih banyak karyawan yang mampu menjalankannya.
Ia yakin bahwa ini akan menjadi filter alami sehingga terlihat mana yang berniat dan loyal untuk bekerja. Dengan aturan ini pula telah mendidik karyawannya untuk bersikap jujur dan berhati-hati karena telah merasa diawasi terus oleh Allah.
Mas Mono pun mengapresiasi kinerja karyawannya dan memberikan umrah gratis ke Tanah Suci dengan syarat mau menyetorkan hafalan Al Qur’an.
Dengan prinsip tersebut, pengusaha bisa meraih duniawi tanpa meninggalkan ibadah. Usaha itu pun menjadi jalan kebaikan dunia dan akhirat bagi karyawan-karyawannya.
Baca Juga: Gemar Santuni Anak Yatim, Dede Berpenghasilan 400 Juta PerbulanSemoga para pengusaha lainnya bisa mengikuti jejak langkah Mas Mono dalam merintis usahanya tersebut sehingga usaha bukan menjadi halangan untuk beribadah semaksimal mungkin. Aamiin