Mulanya Iblis adalah golongan ahli ibadah seperti Malaikat, Bahkan lebih tinggi derajatnya dari para malaikat. Mereka selalu rajin beribadah dan tunduk pada aturan Allah. Karena itulah mereka mendapat kedudukan lebih tinggi dari malaikat, bahkan menjadi penasehat semua malaikat.
Namun hingga pada suatu ketika. Dimana ketika Allah telah menciptakan manusia (Nabi Adam). Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk bersujud dihadapan manusia pertama itu.
Maka, para malaikat pun tunduk pada perintah Allah. Namun ketika giliran Iblis yang mendapat perintah untuk bersujud pada manusia, Iblis dengan lantang menolaknya, karena mereka mengklaim bahwa mereka lebih mulia dibanding manusia. Iblis merasa lebih terhormat karena diciptakan dari api sedang Nabi Adam hanya dari tanah.
Karena sudah berani menolak perintah Allah, Iblis akhirnya terusir dari Surga dan mendapatkan murkaNya. Sejak itulah timbul dendam Iblis kepada Adam, 'Adam harus keluar juga dari surga.'
Dan sampai sekarang, pergolakan antara iblis dan manusia terjadi secara turun temurun dan telah berlangsung selama berabad abad. Sebagai buktinya, Iblis pun berhasil mempengaruhi Qabil putra Nabi Adam untuk membunuh saudaranya Habil. Maka kejahatan demi kejahatan akibat dari bisikan Iblis itu selalu terjadi hingga sekarang.
Jika Takdir Allah telah menetapkan iblis menjadi penghuni Neraka yang abadi, maka mereka para Iblis pun memiliki tekat yang sama ketika berusaha mengeluarkan Nabi Adam dari surga, yaitu.. MANUSIA HARUS MASUK KE NERAKA JUGA!
Suatu ketika, Iblis datang menemui Rasulullah SAW. Dan ketika Nabi SAW mengetahui kedatangan Iblis, maka terjadilah perbincangan antara keduanya,
"Berapa hal yang kau inginkan dari Tuhanmu?" tanya Nabi.
"10 macam" Jawab Iblis.
"Apa saja?" kata Nabi.
Lalu Iblis pun menyebutkan satu persatu :
Kemudian Iblis berkata:
“Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikkan dan menggoda. Jika aku bisa menyesatkan, maka tak akan tersisa walau seorang pun! Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya seorang utusan yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara. Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”
Nabi kemudian membaca ayat :
“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT”. (QS. Hud :118 – 119) dan juga membaca, “ Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku”. (QS. Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata :
“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan, Pena telah diangkat dan lembaran telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin umat manusia, pemimpin penduduk syurga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. Aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu dan aku sama sekali tak berbohong.”
Dari kisah yang telah kita baca diatas, Ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil. Diantaranya adalah, Iblis bahkan berdoa ketika sudah terlempar dari surga, Bahkan ketika takdir Allah telah menetapkannya menjadi penghuni neraka yang kekal. Mereka meminta pada Allah SWT, dan dikabulkan.
Lalu apa yang membuat kita tak mau berdoa dan memohon padaNya? Apakah keraguan dalam hati kita? Apakah dalam hati kita masih ada rasa tak percaya pada KekuasaanNya? Atau merasa tak layak karena jiwa ini banyak berlumur dosa?
Sufyan bin 'Uyainah, seorang tabi'in dan ahli hadits di tanah haram Makkah pernah berkata,
"Janganlah kamu meninggalkan doa. Jangan sampai yang kamu ketahui dari dirimu itu menghalangi kamu berdoa. Sesungguhnya, Allah Ta'ala telah mengabulkan permintaan Iblis, padahal dia adalah makhluk yang paling jahat, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an:
"Ia (Iblis) berkata, 'Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka berilah penangguhan kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan.' Allah berfirman, '(Baiklah) maka sesungguhnya kamu termasuk yang diberi penangguhan, sampai hari yang telah ditentukan (kiamat).'" (QS Al-Hijr ayat 36-38)
Jika Iblis saja dikabulkan doanya, mengapa kita manusia malah enggan mendekat dan memohon padaNya? Karena bisa jadi, suatu ketika kita tak mau berdoa karena merasa memiliki banyak dosa, padahal saat itulah iblis kerap menggoda kita dan membisikkan keraguan bahwa Allah tidak akan mendengar dan mengabulkan doa-doa hambaNya.
Ingatlah janji Allah dalam Surat Ghafir ayat 60,
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu."
Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari kejahatan iblis dan para tentaranya.
Ilustrasi |
Namun hingga pada suatu ketika. Dimana ketika Allah telah menciptakan manusia (Nabi Adam). Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk bersujud dihadapan manusia pertama itu.
Maka, para malaikat pun tunduk pada perintah Allah. Namun ketika giliran Iblis yang mendapat perintah untuk bersujud pada manusia, Iblis dengan lantang menolaknya, karena mereka mengklaim bahwa mereka lebih mulia dibanding manusia. Iblis merasa lebih terhormat karena diciptakan dari api sedang Nabi Adam hanya dari tanah.
Karena sudah berani menolak perintah Allah, Iblis akhirnya terusir dari Surga dan mendapatkan murkaNya. Sejak itulah timbul dendam Iblis kepada Adam, 'Adam harus keluar juga dari surga.'
Dan sampai sekarang, pergolakan antara iblis dan manusia terjadi secara turun temurun dan telah berlangsung selama berabad abad. Sebagai buktinya, Iblis pun berhasil mempengaruhi Qabil putra Nabi Adam untuk membunuh saudaranya Habil. Maka kejahatan demi kejahatan akibat dari bisikan Iblis itu selalu terjadi hingga sekarang.
Jika Takdir Allah telah menetapkan iblis menjadi penghuni Neraka yang abadi, maka mereka para Iblis pun memiliki tekat yang sama ketika berusaha mengeluarkan Nabi Adam dari surga, yaitu.. MANUSIA HARUS MASUK KE NERAKA JUGA!
Suatu ketika, Iblis datang menemui Rasulullah SAW. Dan ketika Nabi SAW mengetahui kedatangan Iblis, maka terjadilah perbincangan antara keduanya,
"Berapa hal yang kau inginkan dari Tuhanmu?" tanya Nabi.
"10 macam" Jawab Iblis.
"Apa saja?" kata Nabi.
Lalu Iblis pun menyebutkan satu persatu :
- Aku minta agar Allah membiarkan aku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
- Aku minta agar Allah membiarkan aku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan isterinya tanpa berlindung dengan Allah, maka syaitan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaitan.
- Aku minta agar boleh ikut bersama dengan orang yang menaiki kenderaan bukan untuk tujuan yang halal.
- Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
- Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
- Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Al-Qur’anku
- Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku
- Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku. Allah swt berfirman, “Orang-orang boros adalah saudara-saudara syaitan”. (QS. Al-Isra : 27).
- Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.
- Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab, “Silakan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebahagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”
Kemudian Iblis berkata:
“Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikkan dan menggoda. Jika aku bisa menyesatkan, maka tak akan tersisa walau seorang pun! Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya seorang utusan yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara. Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”
Nabi kemudian membaca ayat :
“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT”. (QS. Hud :118 – 119) dan juga membaca, “ Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku”. (QS. Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata :
“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan, Pena telah diangkat dan lembaran telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin umat manusia, pemimpin penduduk syurga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. Aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu dan aku sama sekali tak berbohong.”
Dari kisah yang telah kita baca diatas, Ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil. Diantaranya adalah, Iblis bahkan berdoa ketika sudah terlempar dari surga, Bahkan ketika takdir Allah telah menetapkannya menjadi penghuni neraka yang kekal. Mereka meminta pada Allah SWT, dan dikabulkan.
Lalu apa yang membuat kita tak mau berdoa dan memohon padaNya? Apakah keraguan dalam hati kita? Apakah dalam hati kita masih ada rasa tak percaya pada KekuasaanNya? Atau merasa tak layak karena jiwa ini banyak berlumur dosa?
Sufyan bin 'Uyainah, seorang tabi'in dan ahli hadits di tanah haram Makkah pernah berkata,
"Janganlah kamu meninggalkan doa. Jangan sampai yang kamu ketahui dari dirimu itu menghalangi kamu berdoa. Sesungguhnya, Allah Ta'ala telah mengabulkan permintaan Iblis, padahal dia adalah makhluk yang paling jahat, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an:
"Ia (Iblis) berkata, 'Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka berilah penangguhan kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan.' Allah berfirman, '(Baiklah) maka sesungguhnya kamu termasuk yang diberi penangguhan, sampai hari yang telah ditentukan (kiamat).'" (QS Al-Hijr ayat 36-38)
Jika Iblis saja dikabulkan doanya, mengapa kita manusia malah enggan mendekat dan memohon padaNya? Karena bisa jadi, suatu ketika kita tak mau berdoa karena merasa memiliki banyak dosa, padahal saat itulah iblis kerap menggoda kita dan membisikkan keraguan bahwa Allah tidak akan mendengar dan mengabulkan doa-doa hambaNya.
Ingatlah janji Allah dalam Surat Ghafir ayat 60,
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu."
Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari kejahatan iblis dan para tentaranya.