Ada satu ucapan yang bisa membuat Langit Terbelah, Bumi Pecah dan Gunung-gunung runtuh.
Suatu kejadian mengerikan akan terjadi jika ada fitnah keji yang ditujukan kepada Allah Sang Maha Esa.
Oleh dari itu, hindarilah ucapan seperti yang akan dijelaskan dibawah ini agar kita tidak terkena murka Allah. Fenomena Langit Terbelah dan Bumi Pecah ini akan menjadi peristiwa dahsyat jika benar-benar terjadi. Allah sang Maha Pemilik alam Semesta berkuasa penuh atas semua yang ada dalam genggamanNya.
Peristiwa Langit Terbelah dan Bumi Pecah itu pernah akan terjadi hanya dengan satu ucapan. Lantas apa ucapan keji yang ditujukan untuk Allah tersebut?
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka menda’wakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” (QS. Maryam: 88 - 92)
Pantaskah Allah dikatakan punya anak seperti yang dijelaskan ayat diatas? Sungguh ucapan seperti itu adalah batil dan mungkar yang hampir saja membuat Langit Terbelah dan Bumi Pecah.
Inilah sanggahan yang telak pada orang yang mengatakan Allah memiliki anak. ada kelompok yang mengatakan bahwa Isa sebagai putera Allah. ada juga yang menyatakan bahwa Uzair itu putera Allah. Sedangkan kaum musyrikin mengatakan bahwa malaikat adalah anak perempuan Allah. Maha Suci Allah akan perkataan busuk mereka.
Allah membantah mereka dan berfirman bahwa ucapan tersebut sungguh sangat-sangat keji. Ayat diatas menunjukkan bahayanya ucapan semacam itu, Allah mengungkapkan bahwa hampir-hampir saja Langit Terbelah dan Bumi Pecah dan Gunung Gunung Runtuh karena ucapan mungkar tersebut.
Ingatlah, Allah tidak pantas dikatakan demikian. Apabila dinyatakan Allah memiliki anak, itu menunjukkan adanya sifat kekurangan dan itu sama saja menandakan Allah itu butuh pada makhluk. Padahal Allah itu “Ghaniyyul Hamiid”, yang Maha Cukup (artinya: tidak butuh pada makhluk-Nya) lagi Maha Terpuji.
Syaikh As Sa’di dalam kitab tafsirnya, Taisir Al Karimir Rahman menjelaskan, Begitu pula jika ada yang mengatakan Allah memiliki anak, berarti anak itu akan serupa dengan orang tuanya. Padahal tidak ada yang serupa dengan Allah Ta’ala. Berarti kekeliruan dari pernyataan Allah itu memiliki anak: (1) Allah sama sekali tidak butuh pada makhluk, (2) Allah itu tidak serupa dengan makhluk sebagaimana kemiripan antara orang tua dan anak.
Ka’ab Al Akhbar mengatakan,
“Malaikat akan murka, api neraka akan panas menyala ketika mereka menyuarakan apa yang mereka katakan.”
Kendati demikian, Allah masih tetap memberikan rezeki. Meskipun difitnah dan disakiti, Allah tetap memberikan maaf. Dalam hadits yang dikeluarkan dalam shahihain,
“Tak ada sesuatu pun yang lebih sabar dari bentuk disakiti yang ia dengar selain Allah. Mereka menyatakan bahwa Allah memiliki anak. Meski demikian, Allah masih memaafkan mereka dan tetap memberikan mereka rezeki.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Musa Al Asy'ari).
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
Suatu kejadian mengerikan akan terjadi jika ada fitnah keji yang ditujukan kepada Allah Sang Maha Esa.
Oleh dari itu, hindarilah ucapan seperti yang akan dijelaskan dibawah ini agar kita tidak terkena murka Allah. Fenomena Langit Terbelah dan Bumi Pecah ini akan menjadi peristiwa dahsyat jika benar-benar terjadi. Allah sang Maha Pemilik alam Semesta berkuasa penuh atas semua yang ada dalam genggamanNya.
Ilustrasi Hampir Saja Langit Terbelah dan Bumi Pecah |
Peristiwa Langit Terbelah dan Bumi Pecah itu pernah akan terjadi hanya dengan satu ucapan. Lantas apa ucapan keji yang ditujukan untuk Allah tersebut?
Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا (88) لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا (89) تَكَادُ السَّمَوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا (90) أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا (91) وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا
“Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka menda’wakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” (QS. Maryam: 88 - 92)
Pantaskah Allah dikatakan punya anak seperti yang dijelaskan ayat diatas? Sungguh ucapan seperti itu adalah batil dan mungkar yang hampir saja membuat Langit Terbelah dan Bumi Pecah.
Inilah sanggahan yang telak pada orang yang mengatakan Allah memiliki anak. ada kelompok yang mengatakan bahwa Isa sebagai putera Allah. ada juga yang menyatakan bahwa Uzair itu putera Allah. Sedangkan kaum musyrikin mengatakan bahwa malaikat adalah anak perempuan Allah. Maha Suci Allah akan perkataan busuk mereka.
Allah membantah mereka dan berfirman bahwa ucapan tersebut sungguh sangat-sangat keji. Ayat diatas menunjukkan bahayanya ucapan semacam itu, Allah mengungkapkan bahwa hampir-hampir saja Langit Terbelah dan Bumi Pecah dan Gunung Gunung Runtuh karena ucapan mungkar tersebut.
Ingatlah, Allah tidak pantas dikatakan demikian. Apabila dinyatakan Allah memiliki anak, itu menunjukkan adanya sifat kekurangan dan itu sama saja menandakan Allah itu butuh pada makhluk. Padahal Allah itu “Ghaniyyul Hamiid”, yang Maha Cukup (artinya: tidak butuh pada makhluk-Nya) lagi Maha Terpuji.
Syaikh As Sa’di dalam kitab tafsirnya, Taisir Al Karimir Rahman menjelaskan, Begitu pula jika ada yang mengatakan Allah memiliki anak, berarti anak itu akan serupa dengan orang tuanya. Padahal tidak ada yang serupa dengan Allah Ta’ala. Berarti kekeliruan dari pernyataan Allah itu memiliki anak: (1) Allah sama sekali tidak butuh pada makhluk, (2) Allah itu tidak serupa dengan makhluk sebagaimana kemiripan antara orang tua dan anak.
Ka’ab Al Akhbar mengatakan,
غضبت الملائكة، واستعرت النار ، حين قالوا ما قالوا
“Malaikat akan murka, api neraka akan panas menyala ketika mereka menyuarakan apa yang mereka katakan.”
Kendati demikian, Allah masih tetap memberikan rezeki. Meskipun difitnah dan disakiti, Allah tetap memberikan maaf. Dalam hadits yang dikeluarkan dalam shahihain,
لَيْسَ أَحَدٌ – أَوْ لَيْسَ شَىْءٌ – أَصْبَرَ عَلَى أَذًى سَمِعَهُ مِنَ اللَّهِ ، إِنَّهُمْ لَيَدْعُونَ لَهُ وَلَدًا ، وَإِنَّهُ لَيُعَافِيهِمْ وَيَرْزُقُهُمْ
“Tak ada sesuatu pun yang lebih sabar dari bentuk disakiti yang ia dengar selain Allah. Mereka menyatakan bahwa Allah memiliki anak. Meski demikian, Allah masih memaafkan mereka dan tetap memberikan mereka rezeki.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Musa Al Asy'ari).
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.