Faedah Lapar Dan Bahaya Kenyang │ Lapar dan haus merupakan reaksi tubuh ketika tidak mendapati makanan ataupun minuman dalam tubuh. Karena hal tersebut, tubuh akan menjadi lemah dan tidak mampu melakukan aktivitas sebagaimana biasanya. Namun Rasulullah justru menganjurkan agar umatnya memerangi hawa n4fsu dengan lapar dan haus sebagaimana dalam kutipan hadistnya.
“Perangilah n4fsumu dengan lapar dan haus”.
Kita yang awam pasti akan kebingungan bagaimana lapar bisa memberikan manfaat? Bukannya justru akan mendatangkan kemudharatan? Pertanyaan ini sama halnya dengan orang yang mengatakan bahwa obat yang pahitlah yang akan memberikan faedah. Padahal manfaat suatu obat bukanlah dilihat dari rasa pahitnya.
Hanya dokter atau tabib saja yang mengetahui manfaat suatu obat. Begitu pula dengan manfaat lapar yang hanya bisa diketahui oleh mereka yang berilmu dari kalangan waliyullah dan orang-orang sufi.
Mereka mengetahui bahwa dengan menyedikitkan makanan akan membuat mereka memperoleh manfaat yang sangat besar. Demikianlah keadaan orang yang telah Allah beri ilmu pengetahuan sebagaimana yang tertuang dalam Al Quran.
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan di antaramu beberapa derajat.” (QS Al Mujadalah 11)
Adapun manfaat dari mempertahankan lapar dan menyedikitkan makan diantaranya yaitu lapar menjadikan hati bersih dan pikiran menjadi jernih sehingga mampu menajamkan mata hatinya. Sementara orang yang selalu kenyang akan membuatnya menjadi pribadi yang malas, buta hati dan otaknya pun akan panas sebagaimana orang yang tengah mabuk. Tak jarang kenyang dapat menyerang pikiran para pemikir sehingga menjadi tumpul.
Karenanya Rasulullah telah bersabda, “Hidupkan hatimu dengan sedikit tertawa, sedikit makan dan bersihkan ia dengan lapar. Dengan lapar, hati menjadi bersih dan suci.”
Begitu pentingnya seseorang untuk menjaga rasa lapar karena akan menghidupkan dan menyucikan hatinya.
Rasulullah juga menyampaikan sabda lainnya tentang lapar yaitu, “Lapar ibarat kilat, kenyang seperti awan dan hikmah laksana curah hujan.” Memang seperti itulah tindak tanduk orang yang lapar dimana ia akan gesit layaknya kilat. Sementara orang yang kekenyangan akan susah untuk bergerak bahkan enggan bergerak.
Tak hanya itu saja, Rasulullah juga memperingatkan agar setiap manusia menjaga kehidupannya.
“Barang siapa banyak makan hingga kenyang dan banyak tidur, maka hatinya pun menjadi keras.”
Tak heran jika kini banyak manusia yang keras hatinya dari mendengarkan nasehat dikarenakan rasa kenyang yang menutupi telinga dan hatinya. Padahal segala sesuatu ada zakatnya dan zakat bagi tubuh adalah rasa lapar.
Imam Al Ghazali pun menyatakan, “Daya pikir seseorang meningkat apabila dia menjaga perutnya dengan diisi sedikit makanan. Selain itu mata hatinya pun menjadi tajam dan kuat karena sedikit makan.”
Lantas setelah mengetahui keterangan tersebut, masihkah kita akan mengenyangkan makan? Segeralah sadari jika tak ingin akal dan hati menjadi tumpul dan keras.
Wallahu A‘lam
“Perangilah n4fsumu dengan lapar dan haus”.
Kita yang awam pasti akan kebingungan bagaimana lapar bisa memberikan manfaat? Bukannya justru akan mendatangkan kemudharatan? Pertanyaan ini sama halnya dengan orang yang mengatakan bahwa obat yang pahitlah yang akan memberikan faedah. Padahal manfaat suatu obat bukanlah dilihat dari rasa pahitnya.
Hanya dokter atau tabib saja yang mengetahui manfaat suatu obat. Begitu pula dengan manfaat lapar yang hanya bisa diketahui oleh mereka yang berilmu dari kalangan waliyullah dan orang-orang sufi.
Mereka mengetahui bahwa dengan menyedikitkan makanan akan membuat mereka memperoleh manfaat yang sangat besar. Demikianlah keadaan orang yang telah Allah beri ilmu pengetahuan sebagaimana yang tertuang dalam Al Quran.
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan di antaramu beberapa derajat.” (QS Al Mujadalah 11)
Adapun manfaat dari mempertahankan lapar dan menyedikitkan makan diantaranya yaitu lapar menjadikan hati bersih dan pikiran menjadi jernih sehingga mampu menajamkan mata hatinya. Sementara orang yang selalu kenyang akan membuatnya menjadi pribadi yang malas, buta hati dan otaknya pun akan panas sebagaimana orang yang tengah mabuk. Tak jarang kenyang dapat menyerang pikiran para pemikir sehingga menjadi tumpul.
Karenanya Rasulullah telah bersabda, “Hidupkan hatimu dengan sedikit tertawa, sedikit makan dan bersihkan ia dengan lapar. Dengan lapar, hati menjadi bersih dan suci.”
Begitu pentingnya seseorang untuk menjaga rasa lapar karena akan menghidupkan dan menyucikan hatinya.
Rasulullah juga menyampaikan sabda lainnya tentang lapar yaitu, “Lapar ibarat kilat, kenyang seperti awan dan hikmah laksana curah hujan.” Memang seperti itulah tindak tanduk orang yang lapar dimana ia akan gesit layaknya kilat. Sementara orang yang kekenyangan akan susah untuk bergerak bahkan enggan bergerak.
Tak hanya itu saja, Rasulullah juga memperingatkan agar setiap manusia menjaga kehidupannya.
“Barang siapa banyak makan hingga kenyang dan banyak tidur, maka hatinya pun menjadi keras.”
Tak heran jika kini banyak manusia yang keras hatinya dari mendengarkan nasehat dikarenakan rasa kenyang yang menutupi telinga dan hatinya. Padahal segala sesuatu ada zakatnya dan zakat bagi tubuh adalah rasa lapar.
Imam Al Ghazali pun menyatakan, “Daya pikir seseorang meningkat apabila dia menjaga perutnya dengan diisi sedikit makanan. Selain itu mata hatinya pun menjadi tajam dan kuat karena sedikit makan.”
Lantas setelah mengetahui keterangan tersebut, masihkah kita akan mengenyangkan makan? Segeralah sadari jika tak ingin akal dan hati menjadi tumpul dan keras.
Wallahu A‘lam