Turki Kembali Dihantam 'Bom Mobil' yang menewaskan sedikitnya 34 orang, Bom bunuh diri yang dipasang dalam mobil tersebut meledak di sebuah alun-alun kota yang ramai di ibukota Ankara, Turki, Ahad (13/3/2016).
Pihak kepolisian setempat menjelaskan, ledakan bom mobil tersebut menewaskan sedikitnya 34 orang dan melukai 125 orang lainnya.
Ledakan yang terjadi di dekat sebuah halte bus di lapangan Kizilay ini merupakan serangan maut kedua di ibu kota Turki itu dalam waktu kurang dari satu bulan.
"Sebanyak 34 orang tewas di lokasi ledakan dan empat lainnya meninggal dunia di rumah sakit. 19 orang dalam kondisi kritis," kata Menteri Kesehatan Turki, Mehmet Muezzinoglu.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Efkan Ala mengatakan , ada satu atau dua pelaku di dalam mobil yang memang mengincar halte bus itu.
"Aparat keamanan sudah mendapatkan informasi penting dari investigasi," ujar Ala yang belum menuding satu kelompok pun sebagai tersangka peledakan bom.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden berdarah itu. Namun, gaya serangan ini mirip dengan ledakan bom bunuh diri bulan lalu.
Pada 17 Februari 2016 lalu, seorang pengebom bunuh diri, juga menggunakan mobil, menghantam iring-iringan militer Turki dan menewaskan 29 orang.
Serangan lalu itu diklaim oleh salah satu faksi dari Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang dilarang pemerintah Turki.
Pihak kepolisian setempat menjelaskan, ledakan bom mobil tersebut menewaskan sedikitnya 34 orang dan melukai 125 orang lainnya.
Ledakan yang terjadi di dekat sebuah halte bus di lapangan Kizilay ini merupakan serangan maut kedua di ibu kota Turki itu dalam waktu kurang dari satu bulan.
"Sebanyak 34 orang tewas di lokasi ledakan dan empat lainnya meninggal dunia di rumah sakit. 19 orang dalam kondisi kritis," kata Menteri Kesehatan Turki, Mehmet Muezzinoglu.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Efkan Ala mengatakan , ada satu atau dua pelaku di dalam mobil yang memang mengincar halte bus itu.
"Aparat keamanan sudah mendapatkan informasi penting dari investigasi," ujar Ala yang belum menuding satu kelompok pun sebagai tersangka peledakan bom.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden berdarah itu. Namun, gaya serangan ini mirip dengan ledakan bom bunuh diri bulan lalu.
Pada 17 Februari 2016 lalu, seorang pengebom bunuh diri, juga menggunakan mobil, menghantam iring-iringan militer Turki dan menewaskan 29 orang.
Serangan lalu itu diklaim oleh salah satu faksi dari Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang dilarang pemerintah Turki.