KabarMakkah.Com – Setiap orang menginginkan agar hidupnya bisa berkembang dan menjadi seseorang yang lebih baik setiap harinya. Tak jarang kita pun ingin bisa meningkat dalam segi ibadah, akhlak ataupun keimanan. Belum lagi urusan dunia yang selalu ingin dicapai mulai dari pekerjaan hingga bisnis yang akan dijalani.
Semua yang kita inginkan dan harapkan tersebut adalah sesuatu yang manusiawi dan memang secara jelas, Rasulullah menganjurkan kita semua untuk terus berkembang dalam hal kebaikan. Meski begitu, ada beberapa sikap yang membuat kita sulit untuk berkembang.
1. Merasa Puas Dengan Apa Yang Ada Dalam Dirinya
Sifat qanaah memang sangat dianjurkan oleh Rasulullah dalam menyikapi hidup ini. Namun beda lagi dengan merasa berpuas diri terhadap apa yang dimiliki, terutama dalam bidang ilmu. Secara jelasnya sikap ini adalah merasa pintar dan menolak untuk belajar serta menerima nasehat. Bahkan untuk menambah wawasan pun terkadang malas.
Sikap ini lambat laun akan membahayakan keimanan karena sama artinya dengan sombong. Rasulullah sendiri menyatakan bahwa orang yang sombong tidak akan masuk surga.
“Tidak akan masuk surga orang yang didalam hatinya ada sebesar dzarrah dari kesombongan.” Salah seorang sahabat kemudian menanyakan tentang mengenakan baju yang bagus ataupun sandal yang baik, apakah itu termasuk sombong? Dengan tegas Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah Dzat Yang Maha Indah dan senang dengan keindahan. Al Kibru atau sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR Muslim)
2. Memilih Berteman Di Bawah Level
Orang yang semacam ini menilai persahabatan sebagai ajang untuk mendapatkan pujian dan merasa paling benar ataupun dermawan diantara teman-temannya. Alhasil rasa ujub muncul dan menguat dalam hatinya.
Padahal Rsulullah telah bersabda, “Tiga hal yang membinasakan; kekikiran yang diperturutkan, hawa nafsu yang diumbar dan kekaguman seseorang pada dirinya sendiri.” (HR Thabrani)
3. Adanya Rasa Dengki
Tidak senang dengan prestasi orang lain akan memunculkan sifat dengki dalam hati. Padahal prestasi yang ditorehkan oleh orang lain seharusnya menjadi sebuah motivasi untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Rasulullah pun telah menggambarkan rasa dengki tersebut dalam hadistnya.
“Jauhilah oleh kalian iri dengki, karena akan memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR abu Dawud)
4. Tak Memiliki Cita-Cita Yang Tinggi Atau Besar
Bagi seorang manusia, memiliki cit-cita yang besar akan melahirkan jiwa yang besar pula. Ia tak akan segan menolong dan menjadi sumber manfaat bagi yang lain. Dengan kata lain, ia tidak ingin menjadi sumber kesusahan orang lain di tengah singkatnya waktu di dunia.
5. Kurangnya Disiplin
Mereka yang tidak membiasakan hidup berdisiplin biasanya hanya semangat di awal saja dan lambat laun akan merasa bosan. Bahkan saat masalah yang kecil datang melanda, sikapnya yang telah bosan pun akhirnya menjadikan ia menghindari masalah dan bukannya menyelesaikan.
6. Riya Atau Pamer
Dengan tumbuhnya riya dalam diri, maka berbagai perbaikan yang dilakukan terhadap diri hanya bertujuan untuk mendapatkan nilai positif dari manusia. Sikap seperti itu akan menjadikannya lebih senang menghias bagian luar dan melupakan isinya. Dalam artian bahwa kebaikan yang dilakukannya semata-mata hanya ingin mendapatkan pujian manusia dan melupakan pandangan Allah.
Rasulullah bersabda, “Tidak akan beranjak kaki seorang hamba dari tempat berdirinya di hadapan Allah pada hari kiamat sebelum dia ditanya tentang empat perkara, yaitu tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmu bagaimana diamalkan, tentang harta bagaimana cara memperoleh dan kemana menjalankannya. Yang terakhir adalah tentang jasmani untuk apa dipergunakan.” (HR Thabrani)
Itulah yang membuat orang sulit untuk berkembang dan merasa bahwa apa yang dilakukannya telah benar.
Semoga 6 poin tersebut bisa dihindari agar tidak merusak amalan yang telah kita lakukan dan justru menjadi lebih berkembang. Aamiin
Semua yang kita inginkan dan harapkan tersebut adalah sesuatu yang manusiawi dan memang secara jelas, Rasulullah menganjurkan kita semua untuk terus berkembang dalam hal kebaikan. Meski begitu, ada beberapa sikap yang membuat kita sulit untuk berkembang.
1. Merasa Puas Dengan Apa Yang Ada Dalam Dirinya
Sifat qanaah memang sangat dianjurkan oleh Rasulullah dalam menyikapi hidup ini. Namun beda lagi dengan merasa berpuas diri terhadap apa yang dimiliki, terutama dalam bidang ilmu. Secara jelasnya sikap ini adalah merasa pintar dan menolak untuk belajar serta menerima nasehat. Bahkan untuk menambah wawasan pun terkadang malas.
Sikap ini lambat laun akan membahayakan keimanan karena sama artinya dengan sombong. Rasulullah sendiri menyatakan bahwa orang yang sombong tidak akan masuk surga.
“Tidak akan masuk surga orang yang didalam hatinya ada sebesar dzarrah dari kesombongan.” Salah seorang sahabat kemudian menanyakan tentang mengenakan baju yang bagus ataupun sandal yang baik, apakah itu termasuk sombong? Dengan tegas Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah Dzat Yang Maha Indah dan senang dengan keindahan. Al Kibru atau sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR Muslim)
2. Memilih Berteman Di Bawah Level
Orang yang semacam ini menilai persahabatan sebagai ajang untuk mendapatkan pujian dan merasa paling benar ataupun dermawan diantara teman-temannya. Alhasil rasa ujub muncul dan menguat dalam hatinya.
Padahal Rsulullah telah bersabda, “Tiga hal yang membinasakan; kekikiran yang diperturutkan, hawa nafsu yang diumbar dan kekaguman seseorang pada dirinya sendiri.” (HR Thabrani)
3. Adanya Rasa Dengki
Tidak senang dengan prestasi orang lain akan memunculkan sifat dengki dalam hati. Padahal prestasi yang ditorehkan oleh orang lain seharusnya menjadi sebuah motivasi untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Rasulullah pun telah menggambarkan rasa dengki tersebut dalam hadistnya.
“Jauhilah oleh kalian iri dengki, karena akan memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR abu Dawud)
4. Tak Memiliki Cita-Cita Yang Tinggi Atau Besar
Bagi seorang manusia, memiliki cit-cita yang besar akan melahirkan jiwa yang besar pula. Ia tak akan segan menolong dan menjadi sumber manfaat bagi yang lain. Dengan kata lain, ia tidak ingin menjadi sumber kesusahan orang lain di tengah singkatnya waktu di dunia.
5. Kurangnya Disiplin
Mereka yang tidak membiasakan hidup berdisiplin biasanya hanya semangat di awal saja dan lambat laun akan merasa bosan. Bahkan saat masalah yang kecil datang melanda, sikapnya yang telah bosan pun akhirnya menjadikan ia menghindari masalah dan bukannya menyelesaikan.
6. Riya Atau Pamer
Dengan tumbuhnya riya dalam diri, maka berbagai perbaikan yang dilakukan terhadap diri hanya bertujuan untuk mendapatkan nilai positif dari manusia. Sikap seperti itu akan menjadikannya lebih senang menghias bagian luar dan melupakan isinya. Dalam artian bahwa kebaikan yang dilakukannya semata-mata hanya ingin mendapatkan pujian manusia dan melupakan pandangan Allah.
Rasulullah bersabda, “Tidak akan beranjak kaki seorang hamba dari tempat berdirinya di hadapan Allah pada hari kiamat sebelum dia ditanya tentang empat perkara, yaitu tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmu bagaimana diamalkan, tentang harta bagaimana cara memperoleh dan kemana menjalankannya. Yang terakhir adalah tentang jasmani untuk apa dipergunakan.” (HR Thabrani)
Itulah yang membuat orang sulit untuk berkembang dan merasa bahwa apa yang dilakukannya telah benar.
Semoga 6 poin tersebut bisa dihindari agar tidak merusak amalan yang telah kita lakukan dan justru menjadi lebih berkembang. Aamiin