Rajin Sholat Tapi Susah Jodoh Dan Rezeki Seret? Mungkin Ini Penyebabnya │ Salah seorang mustami’ menyampaikan keluh kesahnya kepada seorang da’i yang cukup dikenal luas oleh masyarakat. Dalam kegundahannya tersebut, terlontar sebuah pertanyaan, “Pak ustadz, kenapa yah kok saya susah dapat jodoh dan rezeki juga seret, padahal saya rajin sholat? Apakah masih ada yang harus saya perbaiki, Ustadz?”
Pertanyaan ini mungkin pernah dialami oleh kita dimana ketika telah melakukan ibadah wajib dengan rutin disertai dengan sunnahnya, ternyata jodoh yang diharapkan dan rezeki yang diinginkan susah untuk menghampiri. Sebelum kita mengetahui jawabannya, alangkah baiknya jika kita mengintropeksi diri dahulu sehingga nasehat yang disampaikan oleh sang Ustadz bisa mengena kepada hati dan tidak memantul kepada yang lain.
Da’i kondang bernama KH Muhammad Arifin Ilham menyatakan bahwa yang dialami oleh mustami’ itu dikarenakan ketidak sungguhannya dalam bertobat. Karena orang yang masih dilingkupi dengan kesalahan dan dosa adalah mereka yang senantiasa mendapati kesialan dalam hidupnya. Dengan kata lain, shalat yang dilakukannya masih bersamaan dengan maksiat.
Pendiri Majelis Ad Dzikra ini kemudian menyampaikan pesan penyejuk dari pembuka tersebut bahwa untuk segera beralih dari keadaan itu, maka seorang hamba haruslah bertobat dan memperbanyak istighfar dikarenakan dengan beristighfar, maka segala urusan akan menjadi mudah.
KH Muhammad Arifin Ilham kemudian mengutip dalam nasehatnya sebuah ayat Al Quran dari surat Nuh.
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”
Tak hanya itu saja, karena seorang hamba yang benar-benar ingin memperbaiki dirinya adalah mereka yang sungguh-sungguh melaksanakan terhadap aturan yang telah Allah buat. Ia pun tidak melakukan lagi kesalahan ataupun maksiat yang dulu ia lakukan.
Kyai kondang ini pun mengakhiri nasehatnya dengan mengutip Al Quran surat Ath Thalaq ayat 2 dan 3 yang sangat masyhur namun seringkali tak diresapi dan diamalkan.
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
Oleh karena itu, bagi yang merasa doanya belum terjawab, bertakwa dan bertawakallah. Dan boleh jadi ikhtiar yang dilakukan ternyata belum maksimal.
Ingatlah bahwa janji Allah itu adalah pasti. Yang harus kita perbaiki dan maksimalkan adalah ikhtiar kita yang apa adanya ini. Selain itu yang terpenting adalah bahwa akan selalu ada hikmah dari setiap kejadian yang ada dalam takdir kita.
Wallahu A’lam
Pertanyaan ini mungkin pernah dialami oleh kita dimana ketika telah melakukan ibadah wajib dengan rutin disertai dengan sunnahnya, ternyata jodoh yang diharapkan dan rezeki yang diinginkan susah untuk menghampiri. Sebelum kita mengetahui jawabannya, alangkah baiknya jika kita mengintropeksi diri dahulu sehingga nasehat yang disampaikan oleh sang Ustadz bisa mengena kepada hati dan tidak memantul kepada yang lain.
Da’i kondang bernama KH Muhammad Arifin Ilham menyatakan bahwa yang dialami oleh mustami’ itu dikarenakan ketidak sungguhannya dalam bertobat. Karena orang yang masih dilingkupi dengan kesalahan dan dosa adalah mereka yang senantiasa mendapati kesialan dalam hidupnya. Dengan kata lain, shalat yang dilakukannya masih bersamaan dengan maksiat.
Pendiri Majelis Ad Dzikra ini kemudian menyampaikan pesan penyejuk dari pembuka tersebut bahwa untuk segera beralih dari keadaan itu, maka seorang hamba haruslah bertobat dan memperbanyak istighfar dikarenakan dengan beristighfar, maka segala urusan akan menjadi mudah.
KH Muhammad Arifin Ilham kemudian mengutip dalam nasehatnya sebuah ayat Al Quran dari surat Nuh.
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”
Tak hanya itu saja, karena seorang hamba yang benar-benar ingin memperbaiki dirinya adalah mereka yang sungguh-sungguh melaksanakan terhadap aturan yang telah Allah buat. Ia pun tidak melakukan lagi kesalahan ataupun maksiat yang dulu ia lakukan.
Kyai kondang ini pun mengakhiri nasehatnya dengan mengutip Al Quran surat Ath Thalaq ayat 2 dan 3 yang sangat masyhur namun seringkali tak diresapi dan diamalkan.
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
Oleh karena itu, bagi yang merasa doanya belum terjawab, bertakwa dan bertawakallah. Dan boleh jadi ikhtiar yang dilakukan ternyata belum maksimal.
Ingatlah bahwa janji Allah itu adalah pasti. Yang harus kita perbaiki dan maksimalkan adalah ikhtiar kita yang apa adanya ini. Selain itu yang terpenting adalah bahwa akan selalu ada hikmah dari setiap kejadian yang ada dalam takdir kita.
Wallahu A’lam