Kisah Nyata: Karena Amalkan Ini, Sepasang Suami Istri Terhindar Dari Curanmor │ Dengan langkah Nawaitu Lillahi Ta’ala , sepasang suami istri ini menggunakan motor yang menjadi satu-satunya alat transportasi untuk menuju suatu tempat berpuluh-puluh kilometer dari kediaman mereka yang berada di Kabupaten Tangerang.
Hendak menuju ke daerah Bogor, mereka berniat untuk bertakziah ke rumah ibunda sahabatnya yang juga sama-sama tinggal di Tangerang. Pasangan suami istri dan sahabatnya itu pun berangkat bersama-sama dimana sahabatnya yang memimpin perjalanan. Perjalanan pada waktu dini hari itu pun sungguh lengang sehingga kedua motor itu bisa cepat sampai ke tujuan.
Setibanya di tempat tujuan, ternyata jenazah ibunda dari sahabatnya telah dimakamkan. Laki-laki itu pun kemudian menyusul bersama dengan sahabatnya ke pemakaman. Sementara istrinya diam di rumah duka bersama dengan istri sang sahabat.
Setelah semuanya selesai, pasangan suami istri ini pun melanjutkan perjalanan ke daerah lain, tepatnya di Kota Tangerang Selatan. Tujuannya adalah untuk menjenguk anak sahabatnya yang lain yang dirawat di salah satu rumah sakit daerah tersebut. Anak tersebut menderita demam berdarah sehingga mengharuskan rawat inap secara berkala.
Sesampainya di rumah sakit, mereka berdua duduk sejenak di lobi rumah sakit sembari meluruskan tulang pulang yang telah lelah selama perjalanan. Demikian juga mata yang dipejamkan sebentar mengingat perjalanan pertama dimulai sejak dini hari. Namun tak sampai waktu lama, keduanya pun menuju ruang dimana anak sahabatnya dirawat.
Saat masuk ke ruangan, mereka mendoakan sang anak dan juga mengobrol dengan sahabatnya tersebut perihal anaknya yang sampai bisa terkena demam berdarah. Setelah dirasa cukup, keduanya pun berpamitan untuk menuju tempat yang lainnya.
Ternyata mereka akan menuju rumah sakit lain dimana sahabatnya yang lain juga tengah mengalami sakit yang cukup parah. Ia menderita kanker di daerah perutnya sehingga menjadikan dirinya harus dioperasi beberapa kali.
Pasangan suami itu pun kemudian mendoakan kesembuhan bagi sahabatnya tersebut dan mereka pun berpamitan untuk segera pulang.
Di perjalanan, suara adzan Ashar terdengar dengan jelas yang menjadikan mereka menepi di sebuah masjid di pinggir jalan. Karena orang-orang sudah mulai menunaikan shalat, suami istri itu pun segera mengambil air wudhu dan ikut shalat berjamaah bersama dengan yang lainnya.
Ketika shalat telah selesai dilakukan, sang suami teringat bahwa kunci motornya tidak ada di saku ataupun di jaket. Ia mulai curiga jika kunci motornya masih tergantung di motor. Maka dengan langkah cepat, ia pun menghampiri parkiran dengan harapan agar jangan sampai motornya dicuri.
Alhamdulillah, ternyata motornya masih ada dengan kunci yang masih menggantung. Sungguh sebuah keanehan mengingat daerah tersebut merupakan daerah yang rawan pencurian kendaraan bermotor. Tak jarang motor yang sudah dikunci rapat pun bisa dengan mudah diambil.
***
Renungan bagi kita semua adalah ternyata amalan berupa silaturahim mampu membuat pelakunya bisa terhindar dari mara bahaya dan kejahatan. Dengan silaturahim pada yang sakit ataupun pada yang meninggal juga akan membuat malaikat mendoakan kebaikan kepada mereka. Bukankah salah satu kewajiban seorang muslim terhadap muslim yang lain adalah bertakziah dan juga menengok yang sakit?
Semoga kita semua bisa saling bersilaturahim baik dengan sahabat ataupun dengan keluarga yang jauh. Dengan demikian ukhuwah islamiyah bisa terjalin dengan baik dan perlindungan dari Allah akan didapat.
Wallahu A’lam
Hendak menuju ke daerah Bogor, mereka berniat untuk bertakziah ke rumah ibunda sahabatnya yang juga sama-sama tinggal di Tangerang. Pasangan suami istri dan sahabatnya itu pun berangkat bersama-sama dimana sahabatnya yang memimpin perjalanan. Perjalanan pada waktu dini hari itu pun sungguh lengang sehingga kedua motor itu bisa cepat sampai ke tujuan.
Setibanya di tempat tujuan, ternyata jenazah ibunda dari sahabatnya telah dimakamkan. Laki-laki itu pun kemudian menyusul bersama dengan sahabatnya ke pemakaman. Sementara istrinya diam di rumah duka bersama dengan istri sang sahabat.
Setelah semuanya selesai, pasangan suami istri ini pun melanjutkan perjalanan ke daerah lain, tepatnya di Kota Tangerang Selatan. Tujuannya adalah untuk menjenguk anak sahabatnya yang lain yang dirawat di salah satu rumah sakit daerah tersebut. Anak tersebut menderita demam berdarah sehingga mengharuskan rawat inap secara berkala.
Sesampainya di rumah sakit, mereka berdua duduk sejenak di lobi rumah sakit sembari meluruskan tulang pulang yang telah lelah selama perjalanan. Demikian juga mata yang dipejamkan sebentar mengingat perjalanan pertama dimulai sejak dini hari. Namun tak sampai waktu lama, keduanya pun menuju ruang dimana anak sahabatnya dirawat.
Saat masuk ke ruangan, mereka mendoakan sang anak dan juga mengobrol dengan sahabatnya tersebut perihal anaknya yang sampai bisa terkena demam berdarah. Setelah dirasa cukup, keduanya pun berpamitan untuk menuju tempat yang lainnya.
Ternyata mereka akan menuju rumah sakit lain dimana sahabatnya yang lain juga tengah mengalami sakit yang cukup parah. Ia menderita kanker di daerah perutnya sehingga menjadikan dirinya harus dioperasi beberapa kali.
Pasangan suami itu pun kemudian mendoakan kesembuhan bagi sahabatnya tersebut dan mereka pun berpamitan untuk segera pulang.
Di perjalanan, suara adzan Ashar terdengar dengan jelas yang menjadikan mereka menepi di sebuah masjid di pinggir jalan. Karena orang-orang sudah mulai menunaikan shalat, suami istri itu pun segera mengambil air wudhu dan ikut shalat berjamaah bersama dengan yang lainnya.
Ketika shalat telah selesai dilakukan, sang suami teringat bahwa kunci motornya tidak ada di saku ataupun di jaket. Ia mulai curiga jika kunci motornya masih tergantung di motor. Maka dengan langkah cepat, ia pun menghampiri parkiran dengan harapan agar jangan sampai motornya dicuri.
Alhamdulillah, ternyata motornya masih ada dengan kunci yang masih menggantung. Sungguh sebuah keanehan mengingat daerah tersebut merupakan daerah yang rawan pencurian kendaraan bermotor. Tak jarang motor yang sudah dikunci rapat pun bisa dengan mudah diambil.
***
Renungan bagi kita semua adalah ternyata amalan berupa silaturahim mampu membuat pelakunya bisa terhindar dari mara bahaya dan kejahatan. Dengan silaturahim pada yang sakit ataupun pada yang meninggal juga akan membuat malaikat mendoakan kebaikan kepada mereka. Bukankah salah satu kewajiban seorang muslim terhadap muslim yang lain adalah bertakziah dan juga menengok yang sakit?
Semoga kita semua bisa saling bersilaturahim baik dengan sahabat ataupun dengan keluarga yang jauh. Dengan demikian ukhuwah islamiyah bisa terjalin dengan baik dan perlindungan dari Allah akan didapat.
Wallahu A’lam