KabarMakkah.Com – Kisah haru berikut ini telah memberi gambaran bahwa banyak orang yang menilai seseorang hanya dari luarnya saja tanpa mengenalnya lebih dalam.
Kisah ini menceritakan seorang penjaga villa milik seorang yang kaya raya. Majikannya tersebut tak pernah sedikit pun menghiraukan sapaannya ketika membuka pagar ataupun membukakan mobilnya. Ia hanya diam seribu bahasa melihat sikap ramah dari sang penjaga villa.
Karena sikap majikannya itu, akhirnya si penjaga villa menyimpulkan bahwa orang tersebut adalah orang kaya yang sombong dan tidak ingin bergaul dengan dirinya yang hanya seorang penjaga.
Namun ketika majikannya meninggal, barulah ia menyadari akan sebuah kejadian yang membuatnya berlinang air mata dan membasahi pipinya yang telah menua.
Saat itu seperti biasanya, sang majikan datang dengan mobil mewahnya dan sudah menjadi rutinitas si penjaga villa untuk membukakan pagar dan mobil majikannya. Namun sang majikan hanya diam ketika disapa oleh si penjaga villa.
Hingga suatu hari, sang majikan melihat penjaga villa itu tengah membuka kantong sampah di luar villa untuk mencari makanan sisa. Tetapi seperti biasanya, sang majikan hanya diam dan seolah tidak memperhatikan.
Dan keesokan harinya, penjaga villa itu tetap mencari makanan sisa di luar villa. Namun kali ini sungguh berbeda karena ada sebuah kantong yang bersih dan berisi makanan yang terbungkus dengan rapi. Ia berpikiran bahwa makanan itu sengaja untuk dirinya dan dibeli dari supermarket. Alhasil dia begitu sangat gembira dan membawanya pulang untuk dinikmati bersama dengan keluarga.
Hampir setiap hari ia menemukan kantong berisi makanan tersebut tanpa tahu siapa yang telah menyimpannya.
“Saya tidak habis pikir, siapa orang bodoh yang selalu lupa menaruh kantong berisi makanan ini.” Pikirnya
Hingga satu hari dimana majikannya meninggal dan para pelayat berdatangan ke villa tersebut, penjaga villa kemudian tidak menemukan lagi kantong berisi makanan yang biasa ia dapatkan. Ia berpikiran bahwa mungkin para pelayat itu yang telah mengambil kantong makanan tersebut.
Namun keesokannya, ia tetap tidak menemukan kantong itu di tempat sampah dan karenanya, ia pun cukup kewalahan untuk mencukupi kebutuhan makan keluarga di rumah. Akhirnya dengan terpaksa ia mengajukan kenaikan gaji kepada istri sang majikan dan akan mengancam berhenti kerja jika tidak diberi.
Sang istri majikan terheran-heran karena selama dua tahun ke belakang, penjaga villa itu tidak pernah meminta kenaikan gaji. Penjaga villa pun kemudian mengutarakan alasannya yang selalu menemukan makanan bersih di tempat sampah dan sejak kepergian majikannya, kantong tersebut pun seakan ikut hilang.
Ternyata barulah ia tersadar bahwa selama ini yang telah menyimpan makanan tersebut adalah majikannya sendiri. Karena istri sang majikan pun sama baiknya, maka kini ia melanjutkan perbuatan suaminya dahulu namun dengan cara yang berbeda, yaitu dengan menyuruh anaknya membawakan langsung makanan kepada si penjaga villa.
Sama seperti ayahnya, sang anak hanya diam ketika menyerahkan makanan tersebut dan suatu hari penjaga villa mengucapkan terima kasih dengan setengah berteriak. Sang anak majikan kemudian berbalik dan berkata, “Maaf jangan tersinggung. Ayah tidak pernah menjawab sapaan atau teguran Anda karena Ayah bisu dan tuli seperti saya yang tuli ini”
Tetesan air mata penjaga villa pun tak terbendung karena telah salah menduga akan sikap dari majikannya. Ia benar-benar tidak mencari tahu dan berprasangka buruk terhadap majikan yang dianggapnya angkuh.
Semoga dengan kisah haru ini kita lebih bisa berprasangka baik dan mencari tahu sebelum menuduh seseorang yang bukan-bukan
Wallahu A’lam
Kisah ini menceritakan seorang penjaga villa milik seorang yang kaya raya. Majikannya tersebut tak pernah sedikit pun menghiraukan sapaannya ketika membuka pagar ataupun membukakan mobilnya. Ia hanya diam seribu bahasa melihat sikap ramah dari sang penjaga villa.
Karena sikap majikannya itu, akhirnya si penjaga villa menyimpulkan bahwa orang tersebut adalah orang kaya yang sombong dan tidak ingin bergaul dengan dirinya yang hanya seorang penjaga.
Namun ketika majikannya meninggal, barulah ia menyadari akan sebuah kejadian yang membuatnya berlinang air mata dan membasahi pipinya yang telah menua.
Saat itu seperti biasanya, sang majikan datang dengan mobil mewahnya dan sudah menjadi rutinitas si penjaga villa untuk membukakan pagar dan mobil majikannya. Namun sang majikan hanya diam ketika disapa oleh si penjaga villa.
Hingga suatu hari, sang majikan melihat penjaga villa itu tengah membuka kantong sampah di luar villa untuk mencari makanan sisa. Tetapi seperti biasanya, sang majikan hanya diam dan seolah tidak memperhatikan.
Dan keesokan harinya, penjaga villa itu tetap mencari makanan sisa di luar villa. Namun kali ini sungguh berbeda karena ada sebuah kantong yang bersih dan berisi makanan yang terbungkus dengan rapi. Ia berpikiran bahwa makanan itu sengaja untuk dirinya dan dibeli dari supermarket. Alhasil dia begitu sangat gembira dan membawanya pulang untuk dinikmati bersama dengan keluarga.
Hampir setiap hari ia menemukan kantong berisi makanan tersebut tanpa tahu siapa yang telah menyimpannya.
“Saya tidak habis pikir, siapa orang bodoh yang selalu lupa menaruh kantong berisi makanan ini.” Pikirnya
Hingga satu hari dimana majikannya meninggal dan para pelayat berdatangan ke villa tersebut, penjaga villa kemudian tidak menemukan lagi kantong berisi makanan yang biasa ia dapatkan. Ia berpikiran bahwa mungkin para pelayat itu yang telah mengambil kantong makanan tersebut.
Namun keesokannya, ia tetap tidak menemukan kantong itu di tempat sampah dan karenanya, ia pun cukup kewalahan untuk mencukupi kebutuhan makan keluarga di rumah. Akhirnya dengan terpaksa ia mengajukan kenaikan gaji kepada istri sang majikan dan akan mengancam berhenti kerja jika tidak diberi.
Sang istri majikan terheran-heran karena selama dua tahun ke belakang, penjaga villa itu tidak pernah meminta kenaikan gaji. Penjaga villa pun kemudian mengutarakan alasannya yang selalu menemukan makanan bersih di tempat sampah dan sejak kepergian majikannya, kantong tersebut pun seakan ikut hilang.
Ternyata barulah ia tersadar bahwa selama ini yang telah menyimpan makanan tersebut adalah majikannya sendiri. Karena istri sang majikan pun sama baiknya, maka kini ia melanjutkan perbuatan suaminya dahulu namun dengan cara yang berbeda, yaitu dengan menyuruh anaknya membawakan langsung makanan kepada si penjaga villa.
Sama seperti ayahnya, sang anak hanya diam ketika menyerahkan makanan tersebut dan suatu hari penjaga villa mengucapkan terima kasih dengan setengah berteriak. Sang anak majikan kemudian berbalik dan berkata, “Maaf jangan tersinggung. Ayah tidak pernah menjawab sapaan atau teguran Anda karena Ayah bisu dan tuli seperti saya yang tuli ini”
Tetesan air mata penjaga villa pun tak terbendung karena telah salah menduga akan sikap dari majikannya. Ia benar-benar tidak mencari tahu dan berprasangka buruk terhadap majikan yang dianggapnya angkuh.
Semoga dengan kisah haru ini kita lebih bisa berprasangka baik dan mencari tahu sebelum menuduh seseorang yang bukan-bukan
Wallahu A’lam