KabarMakkah.Com – Dalam hadits Rasul terdapat dua mata yang tidak disentuh neraka. Mata inilah yang nantinya akan menyelamatkan seluruh tubuh pemiliknya. Dengannya pula, Allah menganugerahkan surga sebagai tempat kediaman yang terbaik.
Mata adalah jendela dunia. Dengannya kita bisa melihat hijaunya daun, warna-warninya bunga, birunya langit dan putihnya awan. Dengannya pula kita bisa melihat rupa orang-orang terkasih dalam hidup. Di sisi lain, banyak pula orang yang dikaruniai dua bola mata namun tidak disertai dengan kemampuannya untuk melihat. Maka sungguh besar nikmat dua bola mata beserta penglihatannya yang telah Allah Anugerahkan bagi kita.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Bukankah kami telah menjadikan baginya dua buah bola mata?” (QS. Al Balad: 8)
Namun ada dua bola mata yang mampu menyeret pemiliknya ke dalam neraka yang penuh dengan kebinasaan. Ada pula dua bola mata yang mengantarkan pemiliknya ke dalam surga yang penuh kenikmatan. Maka sungguh beruntung bagi pemilik dua bola mata yang dengannya ia telah dimasukkan ke dalam Jannah dan diharamkan baginya Nar.
Dan inilah kriteria dua bola mata yang diharamkan baginya neraka:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Ada 7 golongan manusia yang akan dilindungi oleh Allah di bawah rahmat-Nya, pada hari dimana tidak ada perlindungan kecuali perlindungan Allah, yaitu: 1). Imam yang adil; 2) Pemuda yang menggunakan waktu mudanya untuk mengabdi kepada Allah; 3). Laki-laki yang hatinya selalu terpaut kepada mesjid; 4). Dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah; 5). Laki-laki yang dirayu oleh wanita bangsawan dan jelita, ia berkata: ‘Aku takut kepada Allah’; 6). Lelaki yang memberi sedekah dengan sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya; 7). Lelaki yang mengingat Allah dalam keadaaan bersunyi diri sehingga berlinangan air matanya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Salah satu golongan yang akan mendapat lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala di hari yang tidak ada perlindungan padanya adalah orang yang mengingat Allah dalam keadaan bersunyi diri hingga berlinangan air matanya. Orang ini diliputi dua kebaikan amal, yakni ikhlas karena ia mengingat Allah dalam keadaan bersunyi diri. Kedua, menangis karena takut kepada Allah.
Para ulama menulis bahwa yang dimaksud dengan bersunyi diri mempunyai dua pengertian. Pengertian yang pertama yakni menyendiri di tempat sepi dan yang kedua adalah bersunyi hati, yaitu mengosongkan dan bening hati dari mengingat selain Allah. Jika pengertian yang kedua ini didapati pada diri seseorang, maka ia telah mencapai derajat yang sempurna. Dalam kesendirian ataupun dalam keramaian baginya sama saja. Suasana apa pun tidak dapat mengganggunya dari mengingat Allah.
Sebuah mafhum hadist mengatakan bahwa api neraka Jahannam diharamkan pada dua jenis mata: pertama mata yang menangis karena takut kepada Allah; dan kedua, mata yang berjaga pada malam hari untuk memelihara Islam dan umatnya dari serangan orang-orang kafir. Pada keterangan lain ada tambahan yakni mata yang tidak memandang sesuatu yang haram dan mata orang yang gugur di jalan Allah.
Aisyah Radhiyallahu ‘Anha berkata: “....Sekali peristiwa, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam datang kepadaku di malam hari, lalu beristirahat di tempat tidurku. Tiba-tiba saja beliau bangun sambil berkata: ‘Biarkanlah aku beribadah kepada Tuhanku’. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun berwudhu dan mendirikan shalat sambil menangis. Terlihat air matanya berlinang hingga menetes ke dadanya yang mulia. Demikian pula dalam ruku’ dan sujud. Sepanjang malam Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menangis hingga datanglah Bilal mengumandangkan adzan untuk shalat subuh. Aku berkata: ‘Wahai Rasulullah mengapa engkau menangis padahal engkau telah diampuni? Jawab Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: ‘Apakah tidak boleh aku menjadi hamba yang bersyukur kepada Allah? Wahai ‘Aisyah, bagaimana aku tidak menangis sedangkan ayat-ayat ini diturunkan pada hari ini:
“Orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri dan duduk serta dalam keadaan berbaring dan memikirkan penciptaan langit-langit dan bumi, (kemudian mereka berkata): “Ya Robb kami, tidaklah engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau maka jauhkanlah kami dari api neraka”
Kemudian beliau bersabda: “Alangkah celakanya orang yang membaca ayat-ayat tersebut tetapi tidak memikirkan kandungannya”.
Mengingat Allah sambil menangis dan berlinangan air mata karena takut kepada-Nya adalah karunia yang tak ternilai. Maka berbahagialah orang yang mendapatkan karunia itu, karena api neraka Jahannam diharamkan bagi dua bola matanya.
Wallahu A’lam
Mata adalah jendela dunia. Dengannya kita bisa melihat hijaunya daun, warna-warninya bunga, birunya langit dan putihnya awan. Dengannya pula kita bisa melihat rupa orang-orang terkasih dalam hidup. Di sisi lain, banyak pula orang yang dikaruniai dua bola mata namun tidak disertai dengan kemampuannya untuk melihat. Maka sungguh besar nikmat dua bola mata beserta penglihatannya yang telah Allah Anugerahkan bagi kita.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Bukankah kami telah menjadikan baginya dua buah bola mata?” (QS. Al Balad: 8)
Namun ada dua bola mata yang mampu menyeret pemiliknya ke dalam neraka yang penuh dengan kebinasaan. Ada pula dua bola mata yang mengantarkan pemiliknya ke dalam surga yang penuh kenikmatan. Maka sungguh beruntung bagi pemilik dua bola mata yang dengannya ia telah dimasukkan ke dalam Jannah dan diharamkan baginya Nar.
Dan inilah kriteria dua bola mata yang diharamkan baginya neraka:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Ada 7 golongan manusia yang akan dilindungi oleh Allah di bawah rahmat-Nya, pada hari dimana tidak ada perlindungan kecuali perlindungan Allah, yaitu: 1). Imam yang adil; 2) Pemuda yang menggunakan waktu mudanya untuk mengabdi kepada Allah; 3). Laki-laki yang hatinya selalu terpaut kepada mesjid; 4). Dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah; 5). Laki-laki yang dirayu oleh wanita bangsawan dan jelita, ia berkata: ‘Aku takut kepada Allah’; 6). Lelaki yang memberi sedekah dengan sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya; 7). Lelaki yang mengingat Allah dalam keadaaan bersunyi diri sehingga berlinangan air matanya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Salah satu golongan yang akan mendapat lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala di hari yang tidak ada perlindungan padanya adalah orang yang mengingat Allah dalam keadaan bersunyi diri hingga berlinangan air matanya. Orang ini diliputi dua kebaikan amal, yakni ikhlas karena ia mengingat Allah dalam keadaan bersunyi diri. Kedua, menangis karena takut kepada Allah.
Para ulama menulis bahwa yang dimaksud dengan bersunyi diri mempunyai dua pengertian. Pengertian yang pertama yakni menyendiri di tempat sepi dan yang kedua adalah bersunyi hati, yaitu mengosongkan dan bening hati dari mengingat selain Allah. Jika pengertian yang kedua ini didapati pada diri seseorang, maka ia telah mencapai derajat yang sempurna. Dalam kesendirian ataupun dalam keramaian baginya sama saja. Suasana apa pun tidak dapat mengganggunya dari mengingat Allah.
Sebuah mafhum hadist mengatakan bahwa api neraka Jahannam diharamkan pada dua jenis mata: pertama mata yang menangis karena takut kepada Allah; dan kedua, mata yang berjaga pada malam hari untuk memelihara Islam dan umatnya dari serangan orang-orang kafir. Pada keterangan lain ada tambahan yakni mata yang tidak memandang sesuatu yang haram dan mata orang yang gugur di jalan Allah.
Aisyah Radhiyallahu ‘Anha berkata: “....Sekali peristiwa, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam datang kepadaku di malam hari, lalu beristirahat di tempat tidurku. Tiba-tiba saja beliau bangun sambil berkata: ‘Biarkanlah aku beribadah kepada Tuhanku’. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun berwudhu dan mendirikan shalat sambil menangis. Terlihat air matanya berlinang hingga menetes ke dadanya yang mulia. Demikian pula dalam ruku’ dan sujud. Sepanjang malam Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menangis hingga datanglah Bilal mengumandangkan adzan untuk shalat subuh. Aku berkata: ‘Wahai Rasulullah mengapa engkau menangis padahal engkau telah diampuni? Jawab Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: ‘Apakah tidak boleh aku menjadi hamba yang bersyukur kepada Allah? Wahai ‘Aisyah, bagaimana aku tidak menangis sedangkan ayat-ayat ini diturunkan pada hari ini:
“Orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri dan duduk serta dalam keadaan berbaring dan memikirkan penciptaan langit-langit dan bumi, (kemudian mereka berkata): “Ya Robb kami, tidaklah engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau maka jauhkanlah kami dari api neraka”
Kemudian beliau bersabda: “Alangkah celakanya orang yang membaca ayat-ayat tersebut tetapi tidak memikirkan kandungannya”.
Mengingat Allah sambil menangis dan berlinangan air mata karena takut kepada-Nya adalah karunia yang tak ternilai. Maka berbahagialah orang yang mendapatkan karunia itu, karena api neraka Jahannam diharamkan bagi dua bola matanya.
Wallahu A’lam