KabarMakkah.Com – Mendawamkan istighfar seringkali sangat susah dilakukan oleh umat muslim. Padahal kalimat tersebut terbilang sangat mudah untuk diucapkan, namun besar khasiatnya jika istiqamah dalam mengerjakannya. Seperti kisah yang diutarakan oleh KH Muhammad Arifin Ilham ini dimana seorang laki-laki karyawan maskapai sebuah penerbangan mendapatkan keajaiban dari kalimat istighfar yang selalu ia dawamkan.
Laki-laki tersebut merupakan laki-laki yang shaleh. Ia tak pernah sedikit pun ketinggalan untuk melakukan shalat berjamaah. Selain itu ia juga menggemari berbagai amalan sunat dan melakukan dzikir. Salah satu dzikir yang tak pernah ia lewatkan sehari pun adalah kalimat istighfar. Menurut Kiyai pendiri majelis Ad Dzikra ini, dzikir yang ia bacakan sangat tidak terhitung. Bahkan mungkin bisa mencapai ribuan kali dalam satu hari.
Hingga pada suatu hari, ia dikejutkan dengan sebuah panggilan telepon dari kantornya. Saat itu jam menunjukkan pukul satu dini hari dan ia pun harus berangkat di tengah rasa lelah dan kantuk yang amat sangat. Ia lantas bergegas menuju kantor dengan mengendarai mobil miliknya. Cukup kencang ia melajukan mobilnya tersebut.
Di pertengahan jalan, rasa kantuk mulai membuat kedua matanya menjadi berat dan sesaat kemudian mobil yang dikendarainya seperti menabrak sebuah benda yang bergerak. Ia pun kaget bercampur panik.
Untunglah saat itu ia masih bisa mengendalikan laju mobil dan segera meminggirkan mobilnya. Ia pun keluar dari kendaraan untuk mengecek apakah yang telah ia tabrak.
Dari kejauhan muncul beberapa orang laki-laki yang keluar dari sebuah mobil mewah keluaran pabrikan ternama. Terdengar dari jauh, orang-orang tersebut melontarkan cacian dan makian kepada laki-laki tersebut. Si laki-laki itu pun mulai panik saat melihat kendaraan mewah yang ditabraknya. Pasalnya untuk biaya perbaikannya saja kemungkinan besar akan merogoh kocek yang tidaklah kecil.
Namun ia menyadari bahwa dirinyalah yang salah dan ia pun tidak berniat kabur serta segera menghampiri mobil yang ditabraknya tersebut. Ia kemudikan berkata, “Mari kita lihat kerusakannya. Tolong beritahu berapa saya harus membayar kerusakannya.”
Orang-orang tersebut kemudian melangkah menuju bagian belakang mobil untuk mengecek bagian yang ditabrak oleh laki-laki tersebut. Setelah sekian lama berkeliling, tak ditemukan satu pun lecet atau penyok pada mobil mewah tersebut. Padahal hentakannya cukup keras dan mobil si laki-laki sangatlah kencang saat itu.
Mengetahui bahwa tidak terdapat lecet ataupun penyok pada mobil tersebut, si laki-laki akhirnya bisa bernafas dengan lega. Sementara sang pemilik mobil mewah terheran-heran dan mereka pun mengizinkan laki-laki tersebut untuk melanjutkan perjalanannya.
Sungguh Allah telah menolong laki-laki tersebut dari mara bahaya dan kerugian materi yang tidak sedikit. Semuanya merupakan tanda kasih sayang Allah dikarenakan laki-laki tersebut selalu mendawamkan kalimat istighfar.
Sebuah renungan yang harus segera kita sadari dan segera perbaiki karena kalimat tersebut selain menjadi penghapus dosa yang telah dilakukan, juga bisa menjadi penghalang dari mara bahaya.
Wallahu A’lam
Laki-laki tersebut merupakan laki-laki yang shaleh. Ia tak pernah sedikit pun ketinggalan untuk melakukan shalat berjamaah. Selain itu ia juga menggemari berbagai amalan sunat dan melakukan dzikir. Salah satu dzikir yang tak pernah ia lewatkan sehari pun adalah kalimat istighfar. Menurut Kiyai pendiri majelis Ad Dzikra ini, dzikir yang ia bacakan sangat tidak terhitung. Bahkan mungkin bisa mencapai ribuan kali dalam satu hari.
Hingga pada suatu hari, ia dikejutkan dengan sebuah panggilan telepon dari kantornya. Saat itu jam menunjukkan pukul satu dini hari dan ia pun harus berangkat di tengah rasa lelah dan kantuk yang amat sangat. Ia lantas bergegas menuju kantor dengan mengendarai mobil miliknya. Cukup kencang ia melajukan mobilnya tersebut.
Di pertengahan jalan, rasa kantuk mulai membuat kedua matanya menjadi berat dan sesaat kemudian mobil yang dikendarainya seperti menabrak sebuah benda yang bergerak. Ia pun kaget bercampur panik.
Untunglah saat itu ia masih bisa mengendalikan laju mobil dan segera meminggirkan mobilnya. Ia pun keluar dari kendaraan untuk mengecek apakah yang telah ia tabrak.
Dari kejauhan muncul beberapa orang laki-laki yang keluar dari sebuah mobil mewah keluaran pabrikan ternama. Terdengar dari jauh, orang-orang tersebut melontarkan cacian dan makian kepada laki-laki tersebut. Si laki-laki itu pun mulai panik saat melihat kendaraan mewah yang ditabraknya. Pasalnya untuk biaya perbaikannya saja kemungkinan besar akan merogoh kocek yang tidaklah kecil.
Namun ia menyadari bahwa dirinyalah yang salah dan ia pun tidak berniat kabur serta segera menghampiri mobil yang ditabraknya tersebut. Ia kemudikan berkata, “Mari kita lihat kerusakannya. Tolong beritahu berapa saya harus membayar kerusakannya.”
Orang-orang tersebut kemudian melangkah menuju bagian belakang mobil untuk mengecek bagian yang ditabrak oleh laki-laki tersebut. Setelah sekian lama berkeliling, tak ditemukan satu pun lecet atau penyok pada mobil mewah tersebut. Padahal hentakannya cukup keras dan mobil si laki-laki sangatlah kencang saat itu.
Mengetahui bahwa tidak terdapat lecet ataupun penyok pada mobil tersebut, si laki-laki akhirnya bisa bernafas dengan lega. Sementara sang pemilik mobil mewah terheran-heran dan mereka pun mengizinkan laki-laki tersebut untuk melanjutkan perjalanannya.
Sungguh Allah telah menolong laki-laki tersebut dari mara bahaya dan kerugian materi yang tidak sedikit. Semuanya merupakan tanda kasih sayang Allah dikarenakan laki-laki tersebut selalu mendawamkan kalimat istighfar.
Baca Juga: Kisah Kisah Keajaiban IstighfarLantas, bagaimana dengan kita? Berapa kali kita mengucapkan kalimat pengampunan tersebut setiap harinya? Apakah dosa kita lebih sedikit dari amalan kita sehingga kita pun enggan untuk beristighfar atas dosa-dosa yang kita lakukan?
Sebuah renungan yang harus segera kita sadari dan segera perbaiki karena kalimat tersebut selain menjadi penghapus dosa yang telah dilakukan, juga bisa menjadi penghalang dari mara bahaya.
Wallahu A’lam