KabarMakkah.Com – Ada beberapa keyakinan dari masyarakat yang mengatakan bahwa ada satu malaikat yang bergelantungan di setiap helai jenggot seorang laki-laki. Kabar yang lain mengatakan bahwa bidadarilah yang bergelantungan di jenggot tersebut. Sehingga dengan kabar itu menjadikan seorang laki-laki lebih bersemangat untuk menumbuhkan jenggot. Benarkah demikian?
Sesungguhnya memelihara jenggot dan tidak memotongnya merupakan kewajiban bagi seorang muslim laki-laki. Keterangan tentang kewajiban ini sudah banyak dalam beberapa hadist yang telah masyhur.
“Pendekkan kumis dan biarkan jenggot”
“Selisihilah orang musyrik, lebatkanlah jenggot dan cukur habislah kumis.” (HR Bukhari)
Akan tetapi mengenai tentang keterangan di awal tadi, tidak sedikit pun ditemukan tentang keterangan shahih yang menjelaskan hal tersebut.
Yang ditemukan hanyalah beberapa redaksi dan bukan hadist dari Rasulullah.
“Ada seorang laki-laki yang janggutnya hanya dua helai, maka ia mencabutnya. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengabarkan ia bahwa malaikat itu biasa bermain-main dengan kedua helai janggutnya.”
Sebagian lagi terdapat redaksi yang berbeda, dengan perkataan,
“Di setiap helai rambut (jenggot) ada Malaikat.”
Ketahuilah bahwa kedua redaksi tersebut merupakan keterangan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan dan tidak bersandar kepada Al Quran maupun As Sunnah.
Dalam menjelaskan hal ini, Syaikh Abu Umar Usamah Al Utaibi Hafidzhahullah mengatakan:
“Perkataan ini masyhur di kalangan tukang cerita yang jahil misalnya di kalangan jamaah tabligh. Dan ini adalah perkataan yang munkar dan bathil. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkan untuk membiarkan jenggot, maka bagaimana mungkin ada orang yang mencabutnya namun tidak beliau ingkari? Lalu aku pernah mendengar kisah yang lafadznya: ‘Ada seorang lelaki yang jenggotnya hanya dua helai, maka ia mencabutnya. Maka Nabi mengabarkan ia bahwa Malaikat itu biasa bermain-main dengan kedua helai jenggotnya.’ Ini adalah batil dari segala sisi. Dan aku tidak mengetahui ada sahabat yang hanya memiliki dua helai jenggot. Adapun wajibnya membiarkan jenggot dan memeliharanya, ini semua tidak membutuhkan hadist-hadist palsu ataupun kisah-kisah mungkar yang dibuat-buat.”
Sehingga jelas bahwa tidak ada keshahihan terhadap keterangan yang menyatakan bahwa malaikat sedang bergelantungan di jenggot seseorang.
Ketahuilah, sungguh fatal membuat kedustaan dengan menggunakan nama Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lewat hadist palsu ataupun yang lainnya. Ini karena Rasulullah telah bersabda:
“Barang siapa berdusta atas namaku secara sengaja, maka siapkanlah tempat duduknya di neraka.” (HR Bukhari Muslim)
Jadi cukup bagi kita kaum muslimin laki-laki yang ditakdirkan memiliki jenggot adalah bersandar pada keterangan yang shahih saja yakni ittiba kepada Rasulullah. Sementara tentang hadist yang tidak ada keterangan jelas dari Rasulullah, maka tinggalkan saja dan jadikan memelihara jenggot merupakan salah satu kecintaan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Wallahu A’lam
Sesungguhnya memelihara jenggot dan tidak memotongnya merupakan kewajiban bagi seorang muslim laki-laki. Keterangan tentang kewajiban ini sudah banyak dalam beberapa hadist yang telah masyhur.
“Pendekkan kumis dan biarkan jenggot”
“Selisihilah orang musyrik, lebatkanlah jenggot dan cukur habislah kumis.” (HR Bukhari)
Akan tetapi mengenai tentang keterangan di awal tadi, tidak sedikit pun ditemukan tentang keterangan shahih yang menjelaskan hal tersebut.
Yang ditemukan hanyalah beberapa redaksi dan bukan hadist dari Rasulullah.
“Ada seorang laki-laki yang janggutnya hanya dua helai, maka ia mencabutnya. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengabarkan ia bahwa malaikat itu biasa bermain-main dengan kedua helai janggutnya.”
Sebagian lagi terdapat redaksi yang berbeda, dengan perkataan,
“Di setiap helai rambut (jenggot) ada Malaikat.”
Ketahuilah bahwa kedua redaksi tersebut merupakan keterangan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan dan tidak bersandar kepada Al Quran maupun As Sunnah.
Dalam menjelaskan hal ini, Syaikh Abu Umar Usamah Al Utaibi Hafidzhahullah mengatakan:
“Perkataan ini masyhur di kalangan tukang cerita yang jahil misalnya di kalangan jamaah tabligh. Dan ini adalah perkataan yang munkar dan bathil. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkan untuk membiarkan jenggot, maka bagaimana mungkin ada orang yang mencabutnya namun tidak beliau ingkari? Lalu aku pernah mendengar kisah yang lafadznya: ‘Ada seorang lelaki yang jenggotnya hanya dua helai, maka ia mencabutnya. Maka Nabi mengabarkan ia bahwa Malaikat itu biasa bermain-main dengan kedua helai jenggotnya.’ Ini adalah batil dari segala sisi. Dan aku tidak mengetahui ada sahabat yang hanya memiliki dua helai jenggot. Adapun wajibnya membiarkan jenggot dan memeliharanya, ini semua tidak membutuhkan hadist-hadist palsu ataupun kisah-kisah mungkar yang dibuat-buat.”
Sehingga jelas bahwa tidak ada keshahihan terhadap keterangan yang menyatakan bahwa malaikat sedang bergelantungan di jenggot seseorang.
Ketahuilah, sungguh fatal membuat kedustaan dengan menggunakan nama Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lewat hadist palsu ataupun yang lainnya. Ini karena Rasulullah telah bersabda:
“Barang siapa berdusta atas namaku secara sengaja, maka siapkanlah tempat duduknya di neraka.” (HR Bukhari Muslim)
Jadi cukup bagi kita kaum muslimin laki-laki yang ditakdirkan memiliki jenggot adalah bersandar pada keterangan yang shahih saja yakni ittiba kepada Rasulullah. Sementara tentang hadist yang tidak ada keterangan jelas dari Rasulullah, maka tinggalkan saja dan jadikan memelihara jenggot merupakan salah satu kecintaan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Wallahu A’lam