KabarMakkah.Com – Akibat pacaran lebih banyak kerugian daripada keuntungannya. Oleh karena itu jangan pacaran, meski apapun alasannya. Rasulullah pun telah mengingatkan kita semua agar jangan seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang wanita yang bukan mahramnya, karena pihak ketiga diantara keduanya adalah setan. Seperti gadis ini yang harus menanggung penderitaan lahir maupun batin karena pacaran.
Hari itu si gadis telah membuat janji dengan pacarnya untuk jalan-jalan ke suatu tempat. Memang keduanya sudah terbiasa berjalan-jalan sekedar untuk menghilangkan kepenatan sekaligus mengobati kerinduan. Namun kali ini keduanya sepakat untuk mendatangi sebuah tempat yang cukup jauh dari keramaian, tepatnya di sebuah bukit di kawasan Madura.
Suasana perbukitan yang menghijau sudah dirasakan oleh sang gadis. Semua dalam pikirannya dipenuhi dengan keindahan pemandangan dan hawanya yang sejuk. Ia tidak menyadari bahwa si laki-laki tengah berencana melakukan perbuatan keji yang sangat menjijikkan.
Ketika mereka masuk ke sebuah kawasan yang cukup sepi dan jarang dilalui oleh kendaraan, aksi si laki-laki pun mulai terlihat. Dalam aksi tersebut, muncul sepuluh orang yang tidak dikenali oleh sang gadis. Mereka pun langsung berbuat keji kepada gadis tersebut, termasuk laki-laki yang menjadi pacarnya. Syahwat mereka sudah tidak karuan dan berbuat aniaya terhadap sang gadis.
Setelah selesai, mereka pun kemudian pergi dan membiarkan si gadis tergeletak tak berdaya. Ia pun akhirnya ditemukan oleh warga yang melintas pada keesokan harinya. Ia ditemukan dalam keadaan mengenaskan tanpa busana.
Warga pun mulai menutupi tubuhnya dan membawa ke pos kesehatan. Dengan dibantu warga pula, si gadis melaporkan ke pihak berwajib dan tersangka yang dikejar pertama kali adalah pacar si gadis. Setelah sang pacar tertangkap, komplotan lain pun ikut menjadi target pengejaran.
Pihak berwajib hanya bisa menemukan sang pacar dan satu temannya. Sementara yang lainnya sudah kabur entah kemana.
Astaghfirullah... Naudzu Billahi Min Dzalik
Sungguh kejam dunia sekarang ini. Kejahatan, perbuatan keji dan segala kemaksiatan kian merajalela tak terkendali. Semakin banyak pelaku kejahatan yang dengan terang-terangan dan tanpa merasa berdosa menghilangkan kehormatan dan harga diri orang lain. Terlebih lagi dengan penuhnya godaan alat informasi dengan berbagai konten yang menjurus kepada perilaku keji.
Nilai kebaikan kini seakan meredup dan hilang ditelan oleh keburukan yang terus menjalar ke berbagai lapisan masyarakat. Sikap untuk menjaga kehormatan dengan tidak berpacaran dipandang buruk dan hina oleh mereka yang larut dalam hedonisme.
Keburukan tersebut semakin bertambah saat orang tua kini sadar maupun tidak sadar telah menyuruh anaknya untuk melakukan pacaran yang berujung pada perzin4han.
Semoga kita semua menyadari akibat pacaran yang hanya berujung pada penyesalan.
Hari itu si gadis telah membuat janji dengan pacarnya untuk jalan-jalan ke suatu tempat. Memang keduanya sudah terbiasa berjalan-jalan sekedar untuk menghilangkan kepenatan sekaligus mengobati kerinduan. Namun kali ini keduanya sepakat untuk mendatangi sebuah tempat yang cukup jauh dari keramaian, tepatnya di sebuah bukit di kawasan Madura.
Suasana perbukitan yang menghijau sudah dirasakan oleh sang gadis. Semua dalam pikirannya dipenuhi dengan keindahan pemandangan dan hawanya yang sejuk. Ia tidak menyadari bahwa si laki-laki tengah berencana melakukan perbuatan keji yang sangat menjijikkan.
Ketika mereka masuk ke sebuah kawasan yang cukup sepi dan jarang dilalui oleh kendaraan, aksi si laki-laki pun mulai terlihat. Dalam aksi tersebut, muncul sepuluh orang yang tidak dikenali oleh sang gadis. Mereka pun langsung berbuat keji kepada gadis tersebut, termasuk laki-laki yang menjadi pacarnya. Syahwat mereka sudah tidak karuan dan berbuat aniaya terhadap sang gadis.
Setelah selesai, mereka pun kemudian pergi dan membiarkan si gadis tergeletak tak berdaya. Ia pun akhirnya ditemukan oleh warga yang melintas pada keesokan harinya. Ia ditemukan dalam keadaan mengenaskan tanpa busana.
Warga pun mulai menutupi tubuhnya dan membawa ke pos kesehatan. Dengan dibantu warga pula, si gadis melaporkan ke pihak berwajib dan tersangka yang dikejar pertama kali adalah pacar si gadis. Setelah sang pacar tertangkap, komplotan lain pun ikut menjadi target pengejaran.
Pihak berwajib hanya bisa menemukan sang pacar dan satu temannya. Sementara yang lainnya sudah kabur entah kemana.
Astaghfirullah... Naudzu Billahi Min Dzalik
Sungguh kejam dunia sekarang ini. Kejahatan, perbuatan keji dan segala kemaksiatan kian merajalela tak terkendali. Semakin banyak pelaku kejahatan yang dengan terang-terangan dan tanpa merasa berdosa menghilangkan kehormatan dan harga diri orang lain. Terlebih lagi dengan penuhnya godaan alat informasi dengan berbagai konten yang menjurus kepada perilaku keji.
Nilai kebaikan kini seakan meredup dan hilang ditelan oleh keburukan yang terus menjalar ke berbagai lapisan masyarakat. Sikap untuk menjaga kehormatan dengan tidak berpacaran dipandang buruk dan hina oleh mereka yang larut dalam hedonisme.
Keburukan tersebut semakin bertambah saat orang tua kini sadar maupun tidak sadar telah menyuruh anaknya untuk melakukan pacaran yang berujung pada perzin4han.
Baca Juga: Ternyata Pacaran Lebih Hina Dari Pel4cur4nSalah siapa? Tidak ada yang harus disudutkan. Semua harus intropeksi diri masing-masing dan mulai menyadari akan kewajiban yang diembannya, entah itu orang tua, anak, lingkungan hingga negara. Semua memiliki porsinya masing-masing untuk segera mengenyahkan perilaku ini jika tidak ingin kejadian yang sama terulang.
Semoga kita semua menyadari akibat pacaran yang hanya berujung pada penyesalan.