Setiap jam bahkan detik, di jutaan timeline pengguna facebook selalu ada saja tulisan orang orang yang sedang curhat, bingung, galau, pamer dan lain lain. Karena memang disana terfasilitasi dengan adanya tulisan samar di kotak update status “What’s on your mind?”
Mungkin karena ada rasa ingin mengungkapkan kemudian ada sebagian yang curhat karena ingin memperoleh solusi atas apa yang mereka tuliskan disana, atau barangkali hanya sebatas ingin mendapat ungkapan simpati dari friends dan follower-nya.
Jika kita amati secara objektif, mereka yang suka curhat ini sebenarnya sedang membutuhkan nasihat, kata-kata bijak, kata-kata inspirasi, atau kata-kata yang bisa membuat keadaan mereka jadi lebih baik. Memang curhat di sosial media adalah hal wajar dan tidak jadi masalah besar jika dilakukan sekali dua kali, namun hal itu akan menjadi masalah yang serius jika curhat di sosial media sudah menjadi kebiasaan sehari-hari bahkan setiap jam. Alih alih ingin mendapatkan simpati eh malah dibully (apalagi jika curhatnya sampai menyebutkan semua masalah paling pribadi).
Yang menjadi titik persoalan, Apakah tepat jika setiap persoalan di dunia nyata kita harus berujung dengan ‘curhat’ di dunia maya?
Jauh sebelum menuliskan hal hal yang tak berguna di sosial media, Alangkah lebih baiknya jika kita berusaha mengingat sebuah hadits dibawah ini:
Dari Tamim bin Aus Ad-Dary ra. Menjelaskan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi Wassallam bersabda,
“Agama itu adalah nasihat”. Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin, dan manusia pada umumnya.” (HR. Muslim)
Sahabatku, Jika kita butuh segudang nasihat, maka belajarlah ilmu agama dengan sungguh sungguh. Dengan mempelajarinya, segudang nasihat insyaallah akan didapat, beban kesedihan akan menjadi ringan dan rentetan masalah akan menemui jalan keluar.
Islam mengajarkan pada manusia untuk mencari ilmu, dan hal itu wajib dilakukan bagi setiap yang beriman kepadaNya, terlebih ilmu yang berhubungan dengan agama yang dianutnya.
Tentang nasihat ini manusia terkadang lupa, atau malah kadang justru melupakannya. Kita lihat di era gadget sekarang ini mereka lebih senang jika harus menuliskan masalah-masalahnya di sosial media, sementara mereka lupa bahwa Allah adalah sebaik-baik tempat untuk curhat, mengadu, meminta solusi, dan meminta ketenangan hati.
Oleh karena itu, agama lah yang akan menjadi penasihat bagi kita dengan berbagai hukum yang diturunkan dari langit, dengan syariat Muhammad yang dituntunkan oleh Allah, dengan jalan hikmah dan mengambil pelajaran dari manusia-manusia yang hidup jauh sebelum kita.
Dengan mempelajari ilmu agama kita akan diingatkan tentang hakikat sabar dalam menghadapi berbagai masalah kemudian bagaimana menyelesaikan masalah secara bijak dan tidak mengedepankan emosi.
Dengan belajar agama kita selalu dituntun agar selalu bersyukur ketika mendapatkan nikmat, tidak dengan cara pamer upload gambar-gambar yang bisa menjadikan orang lain hasud.
Karena agama adalah nasihat, maka mulai sekarang nasihatilah diri kita sendiri dengan bekal ilmu agama yang kita miliki. Semoga Allah memberikan kebaikan bagi kita yang senantiasa mau menasihati diri dan semoga Allah membaikkan diri dengan ujian yang Ia beri.
Wallahu a'lam.
Ilustrasi |
Mungkin karena ada rasa ingin mengungkapkan kemudian ada sebagian yang curhat karena ingin memperoleh solusi atas apa yang mereka tuliskan disana, atau barangkali hanya sebatas ingin mendapat ungkapan simpati dari friends dan follower-nya.
Jika kita amati secara objektif, mereka yang suka curhat ini sebenarnya sedang membutuhkan nasihat, kata-kata bijak, kata-kata inspirasi, atau kata-kata yang bisa membuat keadaan mereka jadi lebih baik. Memang curhat di sosial media adalah hal wajar dan tidak jadi masalah besar jika dilakukan sekali dua kali, namun hal itu akan menjadi masalah yang serius jika curhat di sosial media sudah menjadi kebiasaan sehari-hari bahkan setiap jam. Alih alih ingin mendapatkan simpati eh malah dibully (apalagi jika curhatnya sampai menyebutkan semua masalah paling pribadi).
Yang menjadi titik persoalan, Apakah tepat jika setiap persoalan di dunia nyata kita harus berujung dengan ‘curhat’ di dunia maya?
Jauh sebelum menuliskan hal hal yang tak berguna di sosial media, Alangkah lebih baiknya jika kita berusaha mengingat sebuah hadits dibawah ini:
Dari Tamim bin Aus Ad-Dary ra. Menjelaskan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi Wassallam bersabda,
“Agama itu adalah nasihat”. Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin, dan manusia pada umumnya.” (HR. Muslim)
Sahabatku, Jika kita butuh segudang nasihat, maka belajarlah ilmu agama dengan sungguh sungguh. Dengan mempelajarinya, segudang nasihat insyaallah akan didapat, beban kesedihan akan menjadi ringan dan rentetan masalah akan menemui jalan keluar.
Islam mengajarkan pada manusia untuk mencari ilmu, dan hal itu wajib dilakukan bagi setiap yang beriman kepadaNya, terlebih ilmu yang berhubungan dengan agama yang dianutnya.
Tentang nasihat ini manusia terkadang lupa, atau malah kadang justru melupakannya. Kita lihat di era gadget sekarang ini mereka lebih senang jika harus menuliskan masalah-masalahnya di sosial media, sementara mereka lupa bahwa Allah adalah sebaik-baik tempat untuk curhat, mengadu, meminta solusi, dan meminta ketenangan hati.
Oleh karena itu, agama lah yang akan menjadi penasihat bagi kita dengan berbagai hukum yang diturunkan dari langit, dengan syariat Muhammad yang dituntunkan oleh Allah, dengan jalan hikmah dan mengambil pelajaran dari manusia-manusia yang hidup jauh sebelum kita.
Dengan mempelajari ilmu agama kita akan diingatkan tentang hakikat sabar dalam menghadapi berbagai masalah kemudian bagaimana menyelesaikan masalah secara bijak dan tidak mengedepankan emosi.
Dengan belajar agama kita selalu dituntun agar selalu bersyukur ketika mendapatkan nikmat, tidak dengan cara pamer upload gambar-gambar yang bisa menjadikan orang lain hasud.
Karena agama adalah nasihat, maka mulai sekarang nasihatilah diri kita sendiri dengan bekal ilmu agama yang kita miliki. Semoga Allah memberikan kebaikan bagi kita yang senantiasa mau menasihati diri dan semoga Allah membaikkan diri dengan ujian yang Ia beri.
Wallahu a'lam.