KabarMakkah.Com - Ketika usia tak lagi muda, namun jodoh yang dinantikan tak kunjung menyapa, akhirnya timbul luka menyayat di dada. Luka yang disertai dengan segunung keraguan. Akankah sang belahan jiwa datang bersama pinangan untuk dirinya? Ataukah hanya sepi yang akan menemani hari-hari senjanya?
Keraguan itu semakin kental setelah banyak orang di sekitar membumbuinya. Mungkin mereka tidak sadar bahwa pertanyaan yang selalu mereka lontarkan itu sungguh membuat galau hari-harinya. Mungkin mereka tidak sadar bahwa pertanyaan yang selalu mereka lontarkan itu sungguh mengganggu lelap tidurnya.
‘Kapan nikah?’ adalah pertanyaan yang sudah terlalu bosan didengar oleh kedua telinganya. Pertanyaan yang hanya bisa dijawabnya dengan senyuman kecil tanda ia pun tak tahu akan jawabannya.
Sepintas ia tak begitu memperdulikan pertanyaan itu. Namun jika ditelisik lebih dalam, sepenggal kalimat tanya itulah yang mengantarkannya pada titik dimana ia meragukan takdir Robb-nya. Tatkala seringkali terbangun di gelap gulitanya malam, ia balik mempertanyakan hal itu pada Tuhannya.
Awalnya pertanyaan itu ia tanyakan dengan diiringi perasaan sedih. Tapi kini ketimbang sedih, ia lebih merasakan marah. Merasa takdir tak adil terhadap dirinya. Orang lain yang berwajah pas-pasan pun begitu mudah mendapatkan jodoh. Tapi dirinya?.... apa yang kurang pada dirinya? Atau apakah salah dan dosanya sehingga jodohnya tak kunjung datang.
***
Wahai saudara muslim dan muslimahku yang tengah berada dalam kondisi di atas, perhatikanlah akan merpati. Bukankah merpati tak pernah ingkar janji? Kalaupun ia terbang sejauh mata memandang maka pasti ia akan kembali.
Begitu pula dengan janji Allah terhadap hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya Dia tidak pernah menyalahi janji-Nya. Allah SWT berfirman:
“Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang tidak mereka ketahui”. (QS. Yaasin: 36)
Kemudian Allah SWT berfirman pula:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (QS Ar Rum: 21)
Lalu dalam sebuah hadist dikatakan pula: “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad)
Maka hapuskanlah segala keraguanmu. Yakinlah bahwa seseorang di suatu tempat telah diciptakan untukmu. Lalu dari pada menyalahkan dirimu, daripada menyalahkan takdirmu atau terlebih menyalahkan Robb-mu, lebih baik mulailah memperbaiki diri. Tentunya kamu tak ingin jika jodohmu dipercepat namun ia berperangai begitu buruk hingga kau menyesal telah bersama dengannya, hingga kau merasa hidup sendiri lebih baik ketimbang bersamanya. Bukankah Allah SWT telah berfirman:
“Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk laki-laki baik, dan laki-laki baik untuk wanita yang baik pula”. (QS. An Nur: 26)
Maka daripada berkeluh kesah, mari mulai dari sekarang perbaiki diri. Lalu niatkan keinginan menikah sebagai upaya memelihara kehormatan agar tidak terjerumus dalam zina. Insya Allah, Dia akan menolongmu dan percayalah bahwa tidak ada jomblo yang abadi.
Keraguan itu semakin kental setelah banyak orang di sekitar membumbuinya. Mungkin mereka tidak sadar bahwa pertanyaan yang selalu mereka lontarkan itu sungguh membuat galau hari-harinya. Mungkin mereka tidak sadar bahwa pertanyaan yang selalu mereka lontarkan itu sungguh mengganggu lelap tidurnya.
‘Kapan nikah?’ adalah pertanyaan yang sudah terlalu bosan didengar oleh kedua telinganya. Pertanyaan yang hanya bisa dijawabnya dengan senyuman kecil tanda ia pun tak tahu akan jawabannya.
Sepintas ia tak begitu memperdulikan pertanyaan itu. Namun jika ditelisik lebih dalam, sepenggal kalimat tanya itulah yang mengantarkannya pada titik dimana ia meragukan takdir Robb-nya. Tatkala seringkali terbangun di gelap gulitanya malam, ia balik mempertanyakan hal itu pada Tuhannya.
Awalnya pertanyaan itu ia tanyakan dengan diiringi perasaan sedih. Tapi kini ketimbang sedih, ia lebih merasakan marah. Merasa takdir tak adil terhadap dirinya. Orang lain yang berwajah pas-pasan pun begitu mudah mendapatkan jodoh. Tapi dirinya?.... apa yang kurang pada dirinya? Atau apakah salah dan dosanya sehingga jodohnya tak kunjung datang.
***
Wahai saudara muslim dan muslimahku yang tengah berada dalam kondisi di atas, perhatikanlah akan merpati. Bukankah merpati tak pernah ingkar janji? Kalaupun ia terbang sejauh mata memandang maka pasti ia akan kembali.
Begitu pula dengan janji Allah terhadap hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya Dia tidak pernah menyalahi janji-Nya. Allah SWT berfirman:
“Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang tidak mereka ketahui”. (QS. Yaasin: 36)
Kemudian Allah SWT berfirman pula:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (QS Ar Rum: 21)
Lalu dalam sebuah hadist dikatakan pula: “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad)
Maka hapuskanlah segala keraguanmu. Yakinlah bahwa seseorang di suatu tempat telah diciptakan untukmu. Lalu dari pada menyalahkan dirimu, daripada menyalahkan takdirmu atau terlebih menyalahkan Robb-mu, lebih baik mulailah memperbaiki diri. Tentunya kamu tak ingin jika jodohmu dipercepat namun ia berperangai begitu buruk hingga kau menyesal telah bersama dengannya, hingga kau merasa hidup sendiri lebih baik ketimbang bersamanya. Bukankah Allah SWT telah berfirman:
“Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk laki-laki baik, dan laki-laki baik untuk wanita yang baik pula”. (QS. An Nur: 26)
Maka daripada berkeluh kesah, mari mulai dari sekarang perbaiki diri. Lalu niatkan keinginan menikah sebagai upaya memelihara kehormatan agar tidak terjerumus dalam zina. Insya Allah, Dia akan menolongmu dan percayalah bahwa tidak ada jomblo yang abadi.