KabarMakkah.Com – Apa sebenarnya cinta itu? Apakah ia merupakan sesosok makhluk yang terus ada dalam hati ataukah bagaimana? Sesungguhnya banyak dari kita yang mengaitkannya dengan perasaan suka kepada lawan jenis.
Sungguh wajar memang karena sejatinya Allah menciptakan hati untuk saling mencinta. Kadang saat kita berusaha istiqamah untuk menahan rasa tersebut, selalu ada gangguan yang membuat keteguhan kita diuji. Beberapa ada yang kalah dan beberapa ada yang mampu melawan.
Namun sebagai seorang muslimah, tentu kita harus bisa menempatkan cinta dalam porsi yang benar. Tidak ada yang salah dengan perasaan cinta, akan tetapi jika memang cinta itu benar, tentu ia akan membawamu ke dalam jalan yang benar pula.
Sesungguhnya rasa cinta muncul atas karunia dari Allah yang telah menciptakan manusia dengan sangat sempurna. Maka ketika belum siap, simpanlah rasa tersebut dan percayakanlah hanya kepada Allah yang Maha Menggenggam diri hambaNya.
Janganlah menggantungkan harapan kepada manusia karena sesungguhnya Allah juga pencemburu atas hati hambaNya yang lebih condong pada selainNya.
Sebuah perkataan dari Imam Syafi’i telah menjelaskan hal tersebut.
“Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepadaNya” (Imam Syafii)
Wahai Muslimah, janganlah merasa gundah dan resah karena seseorang yang belum sah untukmu, apalagi harus takut kehilangannya.
Yakinilah bahwa Allah telah menyiapkan dan mentakdirkan seseorang yang akan menjadikan hidupmu luar biasa. Yang akan menjagamu dan menemanimu saat senang maupun susah. Dia yang mampu menerima dan menjadi penyempurna hidupmu di dunia dan di akhirat.
Sungguh wajar memang karena sejatinya Allah menciptakan hati untuk saling mencinta. Kadang saat kita berusaha istiqamah untuk menahan rasa tersebut, selalu ada gangguan yang membuat keteguhan kita diuji. Beberapa ada yang kalah dan beberapa ada yang mampu melawan.
Namun sebagai seorang muslimah, tentu kita harus bisa menempatkan cinta dalam porsi yang benar. Tidak ada yang salah dengan perasaan cinta, akan tetapi jika memang cinta itu benar, tentu ia akan membawamu ke dalam jalan yang benar pula.
Sesungguhnya rasa cinta muncul atas karunia dari Allah yang telah menciptakan manusia dengan sangat sempurna. Maka ketika belum siap, simpanlah rasa tersebut dan percayakanlah hanya kepada Allah yang Maha Menggenggam diri hambaNya.
Janganlah menggantungkan harapan kepada manusia karena sesungguhnya Allah juga pencemburu atas hati hambaNya yang lebih condong pada selainNya.
Sebuah perkataan dari Imam Syafi’i telah menjelaskan hal tersebut.
“Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepadaNya” (Imam Syafii)
Wahai Muslimah, janganlah merasa gundah dan resah karena seseorang yang belum sah untukmu, apalagi harus takut kehilangannya.
Yakinilah bahwa Allah telah menyiapkan dan mentakdirkan seseorang yang akan menjadikan hidupmu luar biasa. Yang akan menjagamu dan menemanimu saat senang maupun susah. Dia yang mampu menerima dan menjadi penyempurna hidupmu di dunia dan di akhirat.