KabarMakkah.Com – Dalam suatu hadist, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyampaikan bahwa, “Tidaklah seorang Muslim pun yang membesuk saudaranya yang sakit, melainkan Allah mengutus baginya 70 ribu malaikat agar mendoakannya kapan pun di siang hari hingga sore hari dan kapan pun di sore hari hingga pagi harinya.” (HR Ahmad)
Dalam menjelaskan hadist tersebut, Syaikh Ahmad Abdurahman al Banna memberikan uraian yang dimuat dalam syarahnya.
“Shalawat malaikat bagi anak Adam ialah dengan mendoakan agar mereka diberi rahmat dan magfirah. Sementara yang dimaksud dengan ucapan “Kapan pun di siang hari” yaitu waktu ketika seorang muslim menjenguk. Apabila seorang muslim menjenguk saudaranya pada siang hari, maka malaikat mendoakannya hingga sore dan bila ternyata ia menjenguknya pada malam hari, maka malaikat pun akan mendoakannya hingga pagi menjelang. Oleh karena itu, barang siapa yang berniat membesuk hendaknya berangkat sepagi mungkin di awal siang atau bersegera setelah malam agar malaikat yang mendoakan semakin lama.
“Siapa yang membesuk orang sakit pada pagi hari maka akan diiringi oleh 70 ribu malaikat yang semuanya memohonkan ampun untuknya hingga sore hari sehingga ia mendapatkan taman di surga. Adapun jika ia membesuknya di sore hari, maka para maikat dengan jumlah 70 ribu akan memintakan ampun untuknya hingga pagi menjelang dan ia akan mendapatkan taman di surga”
Ketika seorang saudara muslim tengah sakit, sebenarnya Allah pada hakikatnya ada di sampingnya. Dengan begitu sangat pantas jika kita membesuknya dengan memohonkan kesembuhan bagi si sakit.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya pada hari kiamat Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Wahai anak Adam, Aku sakit tetapi engkau tidak menjengukKu.” Anak Adam pun berkata, “Wahai Rabbku, bagaimana saya akan menjengukMu, padahal Engkau adalah Rabb semesta alam?”
Allah berfirman,”Tidak tahukah kamu bahwa hambaKu si Fulan sakit, tetapi kamu tidak menjenguknya. Tidak tahukah kamu jika kamu menjenguknya, kamu akan mendapati Aku berada di sisinya.” (HR Muslim)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun mewasiatkan kepada kita semua untuk melakukan 7 hal dan melarang 7 hal.
“Nabi menyuruh kita tujuh hal dan melarang kita tujuh hal. Beliau menyuruh kita untuk mengantarkan jenazah, menjenguk orang sakit, memenuhi undangan, menolong orang yang teraniaya, melaksanakan sumpah, menjawab salam dan mendoakan orang yang bersin. Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melarang kita untuk memakai wadah dari perak, cincin emas, kain sutera, sutra halus, sutra kasar dan sutera tebal.” (Bukhari dan Muslim)
Adapun manfaat yang bisa dirasakan ketika seorang muslim menjenguk saudaranya yang sesama muslim atau tidak adalah
1. Menyadarkan si sakit bahwa masih ada yang perhatian kepadanya. Mengharapkan dirinya untuk bisa sembuh dan kembali lagi beraktivitas. Tentu hal ini akan membuat dirinya menjadi bahagia.
2. Menjenguk juga akan berdampak pada semangat atau motivasi untuk melawan sakit yang dideritanya.
3. Dengan menjenguk, kita akan mengetahui apa yang diinginkan oleh saudara kita yang mengalami sakit.
4. Dengan membesuknya pula, kita akan bisa mendapatkan pelajaran berharga bahwa kesehatan sangat mahal harganya dan patut bersyukur masih diberi kesehatan.
5. Dengan membesuknya, kita bisa sekaligus mendoakan dan membacakan surat Al Quran untuk kesembuhan si sakit.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun telah memberikan tauladan dalam membesuk orang sakit entah itu orang dewasa ataupun anak-anak. Bahkan Rasulullah pernah membesuk orang yang setiap harinya selalu meludahi beliau.
Jika kita berada dalam posisi Rasulullah, sangat sulit untuk bisa membesuk orang yang menghina kita. Namun inilah ketauladanan yang Rasulullah contohkan dan subhanallah, orang yang dahulunya menghina Rasul langsung masuk Islam dan menjadi pejuang penegak agama Allah.
Semoga kita bisa mencontoh perilaku Rasul yang tak hanya bermanfaat untuk si sakit namun juga bisa mendatangkan 70 ribu malaikat yang siap mendoakannya.
Dalam menjelaskan hadist tersebut, Syaikh Ahmad Abdurahman al Banna memberikan uraian yang dimuat dalam syarahnya.
“Shalawat malaikat bagi anak Adam ialah dengan mendoakan agar mereka diberi rahmat dan magfirah. Sementara yang dimaksud dengan ucapan “Kapan pun di siang hari” yaitu waktu ketika seorang muslim menjenguk. Apabila seorang muslim menjenguk saudaranya pada siang hari, maka malaikat mendoakannya hingga sore dan bila ternyata ia menjenguknya pada malam hari, maka malaikat pun akan mendoakannya hingga pagi menjelang. Oleh karena itu, barang siapa yang berniat membesuk hendaknya berangkat sepagi mungkin di awal siang atau bersegera setelah malam agar malaikat yang mendoakan semakin lama.
“Siapa yang membesuk orang sakit pada pagi hari maka akan diiringi oleh 70 ribu malaikat yang semuanya memohonkan ampun untuknya hingga sore hari sehingga ia mendapatkan taman di surga. Adapun jika ia membesuknya di sore hari, maka para maikat dengan jumlah 70 ribu akan memintakan ampun untuknya hingga pagi menjelang dan ia akan mendapatkan taman di surga”
Ketika seorang saudara muslim tengah sakit, sebenarnya Allah pada hakikatnya ada di sampingnya. Dengan begitu sangat pantas jika kita membesuknya dengan memohonkan kesembuhan bagi si sakit.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya pada hari kiamat Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Wahai anak Adam, Aku sakit tetapi engkau tidak menjengukKu.” Anak Adam pun berkata, “Wahai Rabbku, bagaimana saya akan menjengukMu, padahal Engkau adalah Rabb semesta alam?”
Allah berfirman,”Tidak tahukah kamu bahwa hambaKu si Fulan sakit, tetapi kamu tidak menjenguknya. Tidak tahukah kamu jika kamu menjenguknya, kamu akan mendapati Aku berada di sisinya.” (HR Muslim)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun mewasiatkan kepada kita semua untuk melakukan 7 hal dan melarang 7 hal.
“Nabi menyuruh kita tujuh hal dan melarang kita tujuh hal. Beliau menyuruh kita untuk mengantarkan jenazah, menjenguk orang sakit, memenuhi undangan, menolong orang yang teraniaya, melaksanakan sumpah, menjawab salam dan mendoakan orang yang bersin. Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melarang kita untuk memakai wadah dari perak, cincin emas, kain sutera, sutra halus, sutra kasar dan sutera tebal.” (Bukhari dan Muslim)
Adapun manfaat yang bisa dirasakan ketika seorang muslim menjenguk saudaranya yang sesama muslim atau tidak adalah
1. Menyadarkan si sakit bahwa masih ada yang perhatian kepadanya. Mengharapkan dirinya untuk bisa sembuh dan kembali lagi beraktivitas. Tentu hal ini akan membuat dirinya menjadi bahagia.
2. Menjenguk juga akan berdampak pada semangat atau motivasi untuk melawan sakit yang dideritanya.
3. Dengan menjenguk, kita akan mengetahui apa yang diinginkan oleh saudara kita yang mengalami sakit.
4. Dengan membesuknya pula, kita akan bisa mendapatkan pelajaran berharga bahwa kesehatan sangat mahal harganya dan patut bersyukur masih diberi kesehatan.
5. Dengan membesuknya, kita bisa sekaligus mendoakan dan membacakan surat Al Quran untuk kesembuhan si sakit.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun telah memberikan tauladan dalam membesuk orang sakit entah itu orang dewasa ataupun anak-anak. Bahkan Rasulullah pernah membesuk orang yang setiap harinya selalu meludahi beliau.
Jika kita berada dalam posisi Rasulullah, sangat sulit untuk bisa membesuk orang yang menghina kita. Namun inilah ketauladanan yang Rasulullah contohkan dan subhanallah, orang yang dahulunya menghina Rasul langsung masuk Islam dan menjadi pejuang penegak agama Allah.
Semoga kita bisa mencontoh perilaku Rasul yang tak hanya bermanfaat untuk si sakit namun juga bisa mendatangkan 70 ribu malaikat yang siap mendoakannya.