KabarMakkah.Com – Anak merupakan karunia yang diberikan Allah untuk pasangan suami istri. Ianya merupakan penerang sekaligus penghibur hati kedua orang tuanya. Anak juga menjadi sebuah keberkahan dan bukti cinta keduanya.
Sering kita melihat sebuah pasangan yang cukup lama menikah, namun belum juga dikarunia anak. Mereka melakukan segala cara untuk bisa memiliki anak, bahkan harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Beberapa dari mereka yang memiliki modal besar akan memilih terapi hamil ataupun program bayi tabung demi bisa memiliki anak.
Namun bagaimana dengan sebuah pasangan suami istri yang justru dikarunia banyak anak?
Setiap pasangan memiliki pandangan yang berbeda tentang sedikit atau banyaknya anak. Beberapa dari kita mungkin akan menganggap bahwa dua anak saja sudah cukup. Namun ada juga yang berpendapat bahwa memiliki tiga anak, empat anak ataupun lebih justru membawa berkah. Bahkan ada juga yang berpikiran untuk memiliki anak dengan jumlah yang tidak terbatas.
Sebenarnya tidak ada larangan untuk memiliki anak yang banyak. Tidak ada juga larangan dari pihak pemerintah terkait dengan jumlah anak yang harus dimiliki oleh setiap pasangan. Itu semua ada dalam ranah hak masing-masing pasangan. Jika kondisi lahir batin serta finansial mendukung, maka memiliki banyak anak bukanlah masalah. Dan kemampuan dalam mendidik anak haruslah difokuskan pada bidang agama yang menjadi tolak ukur seorang anak dalam mengenal Tuhannya.
Peranan orang tua sangat besar dalam mendidik anak, terutama dalam segi mental. Sikap orang tua yang ridha dalam membesarkan anak-anaknya tanpa disertai dengan mengeluh akan melahirkan sebuah keberkahan. Mengeluh disini tak hanya curhat ke teman ataupun ke saudara. Namun menulis rasa capek mengurus anak di media sosial pun dikatakan sebagai sebuah keluhan akan keberkahan.
Beberapa orang tua seakan tidak rela jika waktu yang dimilikinya harus tersita setengahnya karena mengurus dan membesarkan anak. Bahkan dalam segi keuangan, mereka akan merasakan kesulitan yang besar ketika harus membiayai sekolah anak, pakaian maupun makanannya. Mereka pun akan berdalih dengan semboyan, “Beginilah jika punya anak banyak.”
Ketahuilah bahwa memiliki banyak anak akan berujung pada banyak masalah jika kita sebagai orang tuanya merasa terbebani. Entah itu terbebani dalam segi ekonomi, sosial ataupun yang lainnya. Belum lagi jika anak yang dimiliki masih kecil dan membutuhkan perhatian yang lebih. Hal ini tentu menjadi sebuah kesabaran yang ekstra bagi kita selaku orang tuanya.
Ingatlah bahwa didikan yang orang tua berikan akan menjadi dasar bagi kesuksesan seorang anak. Alangkah sebuah keberkahan apabila orang tua mau ikhlas dan menyisihkan waktu untuk mengajari sang anak belajar mengaji serta memberi contoh bagaimana cara menghormati dan bersikap sebagai seorang muslim. Belum lagi memasukkan anak-anak ke sekolah Islam yang mampu menambah pengetahuan tentang Al Islam.
Jika bisa seperti, maka anak yang dimiliki akan menjadi anak yang kuat dan berilmu. Ia juga akan bermanfaat tak hanya bagi agama, namun juga bagi orangtua dan lingkungan.
Semoga kita bisa menjadikan anak sebagai sebuah keberkahan, bukan menjadi sumber dari segala masalah.
Sering kita melihat sebuah pasangan yang cukup lama menikah, namun belum juga dikarunia anak. Mereka melakukan segala cara untuk bisa memiliki anak, bahkan harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Beberapa dari mereka yang memiliki modal besar akan memilih terapi hamil ataupun program bayi tabung demi bisa memiliki anak.
Namun bagaimana dengan sebuah pasangan suami istri yang justru dikarunia banyak anak?
Setiap pasangan memiliki pandangan yang berbeda tentang sedikit atau banyaknya anak. Beberapa dari kita mungkin akan menganggap bahwa dua anak saja sudah cukup. Namun ada juga yang berpendapat bahwa memiliki tiga anak, empat anak ataupun lebih justru membawa berkah. Bahkan ada juga yang berpikiran untuk memiliki anak dengan jumlah yang tidak terbatas.
Sebenarnya tidak ada larangan untuk memiliki anak yang banyak. Tidak ada juga larangan dari pihak pemerintah terkait dengan jumlah anak yang harus dimiliki oleh setiap pasangan. Itu semua ada dalam ranah hak masing-masing pasangan. Jika kondisi lahir batin serta finansial mendukung, maka memiliki banyak anak bukanlah masalah. Dan kemampuan dalam mendidik anak haruslah difokuskan pada bidang agama yang menjadi tolak ukur seorang anak dalam mengenal Tuhannya.
Peranan orang tua sangat besar dalam mendidik anak, terutama dalam segi mental. Sikap orang tua yang ridha dalam membesarkan anak-anaknya tanpa disertai dengan mengeluh akan melahirkan sebuah keberkahan. Mengeluh disini tak hanya curhat ke teman ataupun ke saudara. Namun menulis rasa capek mengurus anak di media sosial pun dikatakan sebagai sebuah keluhan akan keberkahan.
Beberapa orang tua seakan tidak rela jika waktu yang dimilikinya harus tersita setengahnya karena mengurus dan membesarkan anak. Bahkan dalam segi keuangan, mereka akan merasakan kesulitan yang besar ketika harus membiayai sekolah anak, pakaian maupun makanannya. Mereka pun akan berdalih dengan semboyan, “Beginilah jika punya anak banyak.”
Ketahuilah bahwa memiliki banyak anak akan berujung pada banyak masalah jika kita sebagai orang tuanya merasa terbebani. Entah itu terbebani dalam segi ekonomi, sosial ataupun yang lainnya. Belum lagi jika anak yang dimiliki masih kecil dan membutuhkan perhatian yang lebih. Hal ini tentu menjadi sebuah kesabaran yang ekstra bagi kita selaku orang tuanya.
Ingatlah bahwa didikan yang orang tua berikan akan menjadi dasar bagi kesuksesan seorang anak. Alangkah sebuah keberkahan apabila orang tua mau ikhlas dan menyisihkan waktu untuk mengajari sang anak belajar mengaji serta memberi contoh bagaimana cara menghormati dan bersikap sebagai seorang muslim. Belum lagi memasukkan anak-anak ke sekolah Islam yang mampu menambah pengetahuan tentang Al Islam.
Jika bisa seperti, maka anak yang dimiliki akan menjadi anak yang kuat dan berilmu. Ia juga akan bermanfaat tak hanya bagi agama, namun juga bagi orangtua dan lingkungan.
Semoga kita bisa menjadikan anak sebagai sebuah keberkahan, bukan menjadi sumber dari segala masalah.