KabarMakkah.Com – Kehidupan dunia merupakan kehidupan fana yang hanya berlaku sementara. Ada batas waktu yang akan mengakhiri waktu seluruh umat manusia untuk hidup di atas bumi. Ia adalah kiamat, yang kedatangannya tidak dapat dielakkan dan tidak dapat pula dicegah walau manusia mengerahkan segala daya dan upaya untuk menolaknya. Kampung akhiratlah yang kekal abadi dan akan kita jalani selamanya tanpa batas waktu.
Namun keabadian hidup di kampung akhirat itu ada dua pilihan. Apakah abadi dalam kenikmatan yang tiada putusnya atau abadi dalam siksaan yang tiada habisnya. Bagi yang beriman dan selalu menghiasi hari-harinya di dunia dengan amal sholeh maka ia akan mewarisi surga yang begitu penuh dengan berbagai kenikmatan. Sedang mereka yang bermaksiat akan menjadi penghuni-penghuni neraka, tempat yang penuh dengan keburukan yang membinasakan.
Pada waktu manusia berdiri menghadap Rabbnya di hari kiamat kelak, kedua kakinya tidak akan bergeser sedikit pun sebelum ia menjawab pertanyaan yang akan diajukan oleh Rabbnya. Pertanyaan yang jawabannya akan ia berikan dengan jujur tanpa hujjah atau alasan sedikit pun. Karena bukan mulutnya yang berbicara namun anggota-anggota tubuhnya yang menjawab, yang selama ini menjadi saksi atas perbuatannya di dunia.
Apa sajakah pertanyaan-pertanyaan tersebut?
1. Umur
Umur adalah aset modal manusia dalam kehidupan dunia ini. Maka Rabb manusia akan bertanya, dihabiskan untuk apa saja modal umur yang telah diberikan-Nya? Apakah umurnya berlalu sia-sia untuk mengejar segala keindahan kehidupan dunia ataukah ia dedikasikan untuk mengejar kehidupan akhirat?
Sering kita melihat bagaimana seseorang melalaikan waktu yang diberikan Allah di dunia dimana seharusnya digunakan untuk beribadah. Ia justru lebih senang menghabiskan waktunya dalam kemaksiatan ataupun kejahatan. Bagi mereka yang melakukan demikian, hanya satu yang akan mereka dapat yaitu siksaan Allah yang sangat pedih.
Sementara mereka yang sadar akan waktu yang Allah berikan, akan mengisinya dengan berbagai amalan shaleh, bersedekah dan menjaga silaturahmi. Merekalah yang nantinya akan mendapatkan surga Allah karena berani meninggalkan kesenangan menggoda yang sementara.
2. Ilmu
Ilmu juga akan menjadi perkara yang ditanya Allah pada hari kiamat nanti. Bagaimana dan darimana ia mendapatkan ilmu tersebut? Apakah dengan ilmu yang dapatkan mampu mengarahkannya kepada jalan kebaikan atau justru terpuruk dalam jalan kesesatan? Semua ilmu yang kita dapat, terutama ilmu agama benar-benar akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.
3. Masa Muda
Banyak yang beranggapan bahwa masa muda adalah masa untuk bersenang-senang dan menghabiskan waktu dengan berbagai urusan duniawi seperti mengikuti mode ataupun bergaul tanpa batas. Padahal sesungguhnya masa muda merupakan masa terbaik untuk mendulang pahala dari Allah.
Bagi yang sadar, ia akan mengisi masa mudanya dengan menuntut ilmu akhirat sekaligus menuntut ilmu yang bersifat duniawi. Ia mampu menjaga istiqamahnya dalam menghadiri berbagai majelis ilmu dan menjaga silaturahmi dengan orang-orang yang shaleh. Selain itu ia juga mampu menjaga pandangan serta auratnya guna terhindar dari perbuatan yang dilarang oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
4. Harta
Harta pun tak akan lepas dari pertanyaan Allah di akhirat kelak. Yang pertama adalah darimana atau bagaimana cara ia memperoleh harta tersebut. Apakah dengan jalan halal ataukah dengan jalan yang haram? Apakah kita mendapatkan harta tersebut dengan bekerja secara jujur ataukah dengan jalan korupsi? Semua akan ditanya tanpa sedikitpun dikurangi.
Yang kedua adalah bagaimana ia memanfaatkan harta yang didapatnya. Umumnya harta yang didapat dengan jalan yang buruk seperti korupsi, maka harta tersebut akan berakhir dengan sesuatu yang tidak bermanfaat dari segi agama seperti berfoya-foya ataupun menggunakannya untuk kemaksiatan.
Ada juga mereka yang mendapatkan uang haram lalu ia gunakan untuk sedekah ke masjid ataupun menghidupi anak yatim. Akan tetapi ingatlah hal itu bukanlah sebuah kebajikan karena Allah tidak akan menerima sebuah amalan baik jika sumbernya buruk.
Begitupun sebaliknya dimana ada seseorang yang mendapatkan harta dengan jalan halal namun digunakan untuk jalan yang haram seperti berjudi atau mabuk-mabukan. Semua amalan tersebut akan dipertanggung jawabkan di hari akhir.
Itulah sejumlah pertanyaan yang akan Allah tanyakan kepada hamba-hambaNya saat di hari kiamat. Sudah seharusnya bagi seorang muslim untuk mempersiapkan segala pertanyaan tersebut dengan bentuk pengamalan yang bisa membawanya kepada kehidupan yang bahagia dan bukan berakhir pada kehidupan yang menyengsarakan di akhirat kelak.
Namun keabadian hidup di kampung akhirat itu ada dua pilihan. Apakah abadi dalam kenikmatan yang tiada putusnya atau abadi dalam siksaan yang tiada habisnya. Bagi yang beriman dan selalu menghiasi hari-harinya di dunia dengan amal sholeh maka ia akan mewarisi surga yang begitu penuh dengan berbagai kenikmatan. Sedang mereka yang bermaksiat akan menjadi penghuni-penghuni neraka, tempat yang penuh dengan keburukan yang membinasakan.
Pada waktu manusia berdiri menghadap Rabbnya di hari kiamat kelak, kedua kakinya tidak akan bergeser sedikit pun sebelum ia menjawab pertanyaan yang akan diajukan oleh Rabbnya. Pertanyaan yang jawabannya akan ia berikan dengan jujur tanpa hujjah atau alasan sedikit pun. Karena bukan mulutnya yang berbicara namun anggota-anggota tubuhnya yang menjawab, yang selama ini menjadi saksi atas perbuatannya di dunia.
Apa sajakah pertanyaan-pertanyaan tersebut?
1. Umur
Umur adalah aset modal manusia dalam kehidupan dunia ini. Maka Rabb manusia akan bertanya, dihabiskan untuk apa saja modal umur yang telah diberikan-Nya? Apakah umurnya berlalu sia-sia untuk mengejar segala keindahan kehidupan dunia ataukah ia dedikasikan untuk mengejar kehidupan akhirat?
Sering kita melihat bagaimana seseorang melalaikan waktu yang diberikan Allah di dunia dimana seharusnya digunakan untuk beribadah. Ia justru lebih senang menghabiskan waktunya dalam kemaksiatan ataupun kejahatan. Bagi mereka yang melakukan demikian, hanya satu yang akan mereka dapat yaitu siksaan Allah yang sangat pedih.
Sementara mereka yang sadar akan waktu yang Allah berikan, akan mengisinya dengan berbagai amalan shaleh, bersedekah dan menjaga silaturahmi. Merekalah yang nantinya akan mendapatkan surga Allah karena berani meninggalkan kesenangan menggoda yang sementara.
2. Ilmu
Ilmu juga akan menjadi perkara yang ditanya Allah pada hari kiamat nanti. Bagaimana dan darimana ia mendapatkan ilmu tersebut? Apakah dengan ilmu yang dapatkan mampu mengarahkannya kepada jalan kebaikan atau justru terpuruk dalam jalan kesesatan? Semua ilmu yang kita dapat, terutama ilmu agama benar-benar akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.
3. Masa Muda
Banyak yang beranggapan bahwa masa muda adalah masa untuk bersenang-senang dan menghabiskan waktu dengan berbagai urusan duniawi seperti mengikuti mode ataupun bergaul tanpa batas. Padahal sesungguhnya masa muda merupakan masa terbaik untuk mendulang pahala dari Allah.
Bagi yang sadar, ia akan mengisi masa mudanya dengan menuntut ilmu akhirat sekaligus menuntut ilmu yang bersifat duniawi. Ia mampu menjaga istiqamahnya dalam menghadiri berbagai majelis ilmu dan menjaga silaturahmi dengan orang-orang yang shaleh. Selain itu ia juga mampu menjaga pandangan serta auratnya guna terhindar dari perbuatan yang dilarang oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
4. Harta
Harta pun tak akan lepas dari pertanyaan Allah di akhirat kelak. Yang pertama adalah darimana atau bagaimana cara ia memperoleh harta tersebut. Apakah dengan jalan halal ataukah dengan jalan yang haram? Apakah kita mendapatkan harta tersebut dengan bekerja secara jujur ataukah dengan jalan korupsi? Semua akan ditanya tanpa sedikitpun dikurangi.
Yang kedua adalah bagaimana ia memanfaatkan harta yang didapatnya. Umumnya harta yang didapat dengan jalan yang buruk seperti korupsi, maka harta tersebut akan berakhir dengan sesuatu yang tidak bermanfaat dari segi agama seperti berfoya-foya ataupun menggunakannya untuk kemaksiatan.
Ada juga mereka yang mendapatkan uang haram lalu ia gunakan untuk sedekah ke masjid ataupun menghidupi anak yatim. Akan tetapi ingatlah hal itu bukanlah sebuah kebajikan karena Allah tidak akan menerima sebuah amalan baik jika sumbernya buruk.
Begitupun sebaliknya dimana ada seseorang yang mendapatkan harta dengan jalan halal namun digunakan untuk jalan yang haram seperti berjudi atau mabuk-mabukan. Semua amalan tersebut akan dipertanggung jawabkan di hari akhir.
Itulah sejumlah pertanyaan yang akan Allah tanyakan kepada hamba-hambaNya saat di hari kiamat. Sudah seharusnya bagi seorang muslim untuk mempersiapkan segala pertanyaan tersebut dengan bentuk pengamalan yang bisa membawanya kepada kehidupan yang bahagia dan bukan berakhir pada kehidupan yang menyengsarakan di akhirat kelak.