KabarMakkah.Com – Sebuah foto pengungsi Suriah di daerah Lebanon menjadi pusat perhatian pengguna media sosial. Pasalnya dalam foto tersebut memperlihatkan seorang ayah yang sedang berjualan pulpen sambil menggendong anaknya. Kejadian mengharukan ini terekam di jalanan kota Beirut dan membuat yang melihatnya terenyuh.
Gissur Simonarson yang merupakan aktivis kemanusiaan mencoba bertatap muka dan berbicara dengan pengungsi Suriah tersebut. Ia pun mengunggah foto tersebut ke media sosial dan dalam beberapa menit foto tersebut menjadi viral karena Gissur sendiri sudah memiliki follower 6000-an.
Ia menuliskan dalam foto unggahannya tersebut dengan judul, “Ayah warga Suriah menjual pena di jalanan Beirut dengan putri tidurnya.”
Terlihat bahwa ekspresi ayah gadis itu dan cara memegang pulpen jualannya seakan-akan menunjukkan bahwa itulah harta yang ia miliki untuk bisa menghidupi keluarganya di pengungsian.
Beberapa hari kemudian, terungkaplah bahwa nama ayah penjual pena tersebut adalah Abdul yang berasal dari Yarmouk. Sebuah daerah di Suriah yang menjadi konflik peperangan dan anak yang digendongnya tersebut bukanlah anak satu-satunya.
Aktivis yang bertemu Abdul akhirnya membuat akun penggalangan dana dan ternyata hasilnya mengejutkan dimana dana yang terkumpul mencapai 100 ribu dollar atau 1,4 miliar rupiah. Sebuah nominal yang melebihi perkiraan Simonarson yang diperkirakan hanya bisa mencapai 95 ribu dollar.
Abdul pun sangat terharu dan menangis. Ia pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya. Kini ayah 35 tahun ini dapat menyekolahkan anak-anaknya dengan sumbangan tersebut. Ia juga akan membantu pengungsi Suriah lainnya dengan uang sumbangan dari para dermawan itu.
Gissur Simonarson yang merupakan aktivis kemanusiaan mencoba bertatap muka dan berbicara dengan pengungsi Suriah tersebut. Ia pun mengunggah foto tersebut ke media sosial dan dalam beberapa menit foto tersebut menjadi viral karena Gissur sendiri sudah memiliki follower 6000-an.
Ia menuliskan dalam foto unggahannya tersebut dengan judul, “Ayah warga Suriah menjual pena di jalanan Beirut dengan putri tidurnya.”
Terlihat bahwa ekspresi ayah gadis itu dan cara memegang pulpen jualannya seakan-akan menunjukkan bahwa itulah harta yang ia miliki untuk bisa menghidupi keluarganya di pengungsian.
Beberapa hari kemudian, terungkaplah bahwa nama ayah penjual pena tersebut adalah Abdul yang berasal dari Yarmouk. Sebuah daerah di Suriah yang menjadi konflik peperangan dan anak yang digendongnya tersebut bukanlah anak satu-satunya.
Aktivis yang bertemu Abdul akhirnya membuat akun penggalangan dana dan ternyata hasilnya mengejutkan dimana dana yang terkumpul mencapai 100 ribu dollar atau 1,4 miliar rupiah. Sebuah nominal yang melebihi perkiraan Simonarson yang diperkirakan hanya bisa mencapai 95 ribu dollar.
Abdul pun sangat terharu dan menangis. Ia pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya. Kini ayah 35 tahun ini dapat menyekolahkan anak-anaknya dengan sumbangan tersebut. Ia juga akan membantu pengungsi Suriah lainnya dengan uang sumbangan dari para dermawan itu.