KabarMakkah.Com – Ketahuilah bahwa segala kenikmatan dunia kadang bisa melenakan manusia dan amalan berupa ibadah kadang dilalaikan. Padahal Ibadahlah yang nanti akan menjadi bekal manusia dalam menghadapi akhirat.
Kenikmatan dunia yang sementara akan selalu bertebaran di sekitar kita. Bahkan tak jarang berada tepat di depan mata. Jika sudah begitu, hanya keteguhan kitalah yang bisa menghadapinya. Karena sedikit saja tergelincir, maka butuh waktu untuk tersadar dan kembali mengingat tujuan yang seharusnya.
Ingatlah bahwa kehidupan ini akan berakhir dengan kematian. Akan tetapi Allah menjanjikan bahwa setelah kematian akan ada kehidupan yang lain. Kehidupan yang sebenarnya dan tak ada kata untuk kembali ke dunia yang fana.
Sebelum kematian bisa menuju ke gerbang kehidupan yang sebenarnya, manusia akan mengalami fase kebangkitan, tepat pada hari kebangkitan. Akan tetapi kebangkitan yang terjadi pada manusia bukanlah tanpa sebab. Mereka harus mempertanggung jawabkan seluruh perbuatannya selama di dunia.
Adapun manusia yang beriman dan melakukan keshalehan berupa ketaatan kepada Allah dan yakin akan kehidupan akhirat, maka Allah akan memberikan jalan terang untuknya. Sedangkan untuk orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak melakukan keshalehan serta tidak yakin dengan hari kebangkitan, maka mereka akan dibangkitkan dalam keadaan bingung dan linglung. Mereka bingung dengan keadaan yang harusnya mereka tidak bangkit lagi.
Itulah mereka yang tidak yakin bahwa Allah menyiapkan hari kebangkitan saat manusia semuanya telah meninggal. Itulah mereka yang tidak sedikit pun mempersiapkan segala amalan yang telah Rasul ajarkan.
Dalam surat Yaasiin ayat 51 -52, Allah berfirman, “Aduhai, celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-RasulNya.”
Dengan kalimat Allah tersebut, maka sudah seharusnya bagi kita selaku muslim untuk mempersiapkan segala perbekalan. Bukan minuman, bukan makanan dan bukan pakaian. Akan tetapi amalan shaleh dan ketakwaan yang tak pernah tergoda dengan kenikmatan sementara di dunia.
Wallahu A’lam
Kenikmatan dunia yang sementara akan selalu bertebaran di sekitar kita. Bahkan tak jarang berada tepat di depan mata. Jika sudah begitu, hanya keteguhan kitalah yang bisa menghadapinya. Karena sedikit saja tergelincir, maka butuh waktu untuk tersadar dan kembali mengingat tujuan yang seharusnya.
Ingatlah bahwa kehidupan ini akan berakhir dengan kematian. Akan tetapi Allah menjanjikan bahwa setelah kematian akan ada kehidupan yang lain. Kehidupan yang sebenarnya dan tak ada kata untuk kembali ke dunia yang fana.
Sebelum kematian bisa menuju ke gerbang kehidupan yang sebenarnya, manusia akan mengalami fase kebangkitan, tepat pada hari kebangkitan. Akan tetapi kebangkitan yang terjadi pada manusia bukanlah tanpa sebab. Mereka harus mempertanggung jawabkan seluruh perbuatannya selama di dunia.
Adapun manusia yang beriman dan melakukan keshalehan berupa ketaatan kepada Allah dan yakin akan kehidupan akhirat, maka Allah akan memberikan jalan terang untuknya. Sedangkan untuk orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak melakukan keshalehan serta tidak yakin dengan hari kebangkitan, maka mereka akan dibangkitkan dalam keadaan bingung dan linglung. Mereka bingung dengan keadaan yang harusnya mereka tidak bangkit lagi.
Itulah mereka yang tidak yakin bahwa Allah menyiapkan hari kebangkitan saat manusia semuanya telah meninggal. Itulah mereka yang tidak sedikit pun mempersiapkan segala amalan yang telah Rasul ajarkan.
Dalam surat Yaasiin ayat 51 -52, Allah berfirman, “Aduhai, celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-RasulNya.”
Dengan kalimat Allah tersebut, maka sudah seharusnya bagi kita selaku muslim untuk mempersiapkan segala perbekalan. Bukan minuman, bukan makanan dan bukan pakaian. Akan tetapi amalan shaleh dan ketakwaan yang tak pernah tergoda dengan kenikmatan sementara di dunia.
Wallahu A’lam