Di era Rasulullah SAW dari kalangan shahabiyyah anshor terdapat seorang wanita berkulit hitam bernama Mahjanah, ia akrab dipanggil dengan sebutan Ummu Mahjan. Ummu Mahjan senantiasa membersihkan masjid Nabawi dan memunguti daun kering yang berserakan di sekitar masjid.
Suatu malam Ummu Mahjan meninggal dunia. Dan ternyata Rasulullah SAW baru mengetahui amalan apa yang biasa diperbuat oleh Ummu Mahjan sehari sebelum ia meninggal.
"Kenapa kalian tidak memberitahuku?" tanya Rasul ke para sahabatnya.
Kemudian beliau shallallahu alaihi wasallam bersama para sahabatnya berdiri di sisi kuburnya dan diikuti oleh masyarakat untuk menshalati dan mendoakan wanita yang mulia di sisi Allah tersebut.
Rasulullah SAW bersabda, "Saya melihat ia di surga sedang sibuk membersihkan masjid dari dedaunan kering."
Suatu hari tatkala ayahanda Fatimah itu melewati kuburan Ummu Mahjan, beliau bertanya pada para sahabat, "Kuburan siapakah ini?"
"Kuburan Ummu Mahjan," jawab para sahabat.
"Bukankan dia ini yang senantiasa menyapu masjid?"
"Benar, Ya Rasulullah."
Kemudian Rasulullah mendoakannya, dan para sahabat pun mengikuti.
"Wanita itu mendapat pahala besar di sisi Allah SWT," kata Rasul.
 |
| Ilustrasi |
Suatu malam Ummu Mahjan meninggal dunia. Dan ternyata Rasulullah SAW baru mengetahui amalan apa yang biasa diperbuat oleh Ummu Mahjan sehari sebelum ia meninggal.
"Kenapa kalian tidak memberitahuku?" tanya Rasul ke para sahabatnya.
Kemudian beliau shallallahu alaihi wasallam bersama para sahabatnya berdiri di sisi kuburnya dan diikuti oleh masyarakat untuk menshalati dan mendoakan wanita yang mulia di sisi Allah tersebut.
Rasulullah SAW bersabda, "Saya melihat ia di surga sedang sibuk membersihkan masjid dari dedaunan kering."
Suatu hari tatkala ayahanda Fatimah itu melewati kuburan Ummu Mahjan, beliau bertanya pada para sahabat, "Kuburan siapakah ini?"
"Kuburan Ummu Mahjan," jawab para sahabat.
"Bukankan dia ini yang senantiasa menyapu masjid?"
"Benar, Ya Rasulullah."
Kemudian Rasulullah mendoakannya, dan para sahabat pun mengikuti.
"Wanita itu mendapat pahala besar di sisi Allah SWT," kata Rasul.