KabarMakkah.Com – Laki-laki ini disetarakan seperti Nabi dalam Al Quran meski para ulama menyepakati bahwa ia bukanlah Nabi. Ia hanya manusia biasa yang berkulit hitam, kaki besar dan bibir yang tebal. Persis seperti yang disebutkan oleh Amr bin Qais. Tak ada satupun bagian tubuhnya yang membuat orang terkesan, baik itu tinggi yang badan maupun kulit yang putih.
Ia juga bukanlah dari seorang yang lahir dari keluarga terhormat, berpangkat ataupun berharta. Justru ia merupakan seorang penggembala di masanya dahulu. Tak ada rasa malu sedikit pun atas apa yang dijalaninya.
Namun ketahuilah, bahwa namanya abadi dalam Al Quran. Memiliki pemahaman, akal serta perkataan yang benar, membuatnya dijuluki sebagai pemilik hikmah. Hampir penuh sesak majelis yang ia pimpin. Mereka semua hanya ingin mendengarkan nasehat dari seorang yang penuh dengan keberkahan. Meski telah lama tutup usia, namun namanya serta ajaran hikmahnya selalu tersampaikan lewat rangkaian bait hikmahnya dalam Al Quran.
Siapakah ia? Apa rahasianya sehingga kesan yang ia tampilkan begitu memukau? Amalan apakah yang dilakukannya sehingga banyak yang beranggapan bahwa ia adalah seorang Nabi?
Dalam riwayat Amr bin Qais, laki-laki ini pun sedang berada dalam suatu majelis yang penuh sesak. Kemudian datanglah seseorang dan bertanya kepadanya, “Bukankah engkau yang pernah menggembala domba bersamaku di tempat ini dan itu?”
Dengan santai, laki-laki tersebut menjawab, “Benar.”
“Lalu apa rahasia yang engkau lakukan sehingga keadaanmu sedemikian rupa (dihormati dan didengarkan ucapannya)?”
Laki-laki itu pun membeberkan rahasianya, “Berkata benar atau diam terhadap suatu yang tidak memiliki manfaat.”
Dalam riwayat lain, Ibnu katsir mengungkapkan bahwa laki-laki pemilik hikmah ini adalah seorang yang pendiam. Ia suka merenung namun berpikiran tajam. Ia juga sedikit bicara dan tidak pernah tidur di siang hari. Lalu tak ada seorang pun yang melihat ia membuang ludah, buang air, mandi dan menyia-nyiakan waktu. Dan terakhir ia tidak pernah tertawa terbahak-bahak.
Siapakah ia sehingga dengan amalan tersebut, Allah tempatkan ia dalam Al Quran? Ternyata ia tak lain adalah Luqman yang dijuluki Al hakim dan tercatat sebagai nama surat ke 31 dalam Al Quran.
Wallahu A’lam
Ia juga bukanlah dari seorang yang lahir dari keluarga terhormat, berpangkat ataupun berharta. Justru ia merupakan seorang penggembala di masanya dahulu. Tak ada rasa malu sedikit pun atas apa yang dijalaninya.
Namun ketahuilah, bahwa namanya abadi dalam Al Quran. Memiliki pemahaman, akal serta perkataan yang benar, membuatnya dijuluki sebagai pemilik hikmah. Hampir penuh sesak majelis yang ia pimpin. Mereka semua hanya ingin mendengarkan nasehat dari seorang yang penuh dengan keberkahan. Meski telah lama tutup usia, namun namanya serta ajaran hikmahnya selalu tersampaikan lewat rangkaian bait hikmahnya dalam Al Quran.
Siapakah ia? Apa rahasianya sehingga kesan yang ia tampilkan begitu memukau? Amalan apakah yang dilakukannya sehingga banyak yang beranggapan bahwa ia adalah seorang Nabi?
Dalam riwayat Amr bin Qais, laki-laki ini pun sedang berada dalam suatu majelis yang penuh sesak. Kemudian datanglah seseorang dan bertanya kepadanya, “Bukankah engkau yang pernah menggembala domba bersamaku di tempat ini dan itu?”
Dengan santai, laki-laki tersebut menjawab, “Benar.”
“Lalu apa rahasia yang engkau lakukan sehingga keadaanmu sedemikian rupa (dihormati dan didengarkan ucapannya)?”
Laki-laki itu pun membeberkan rahasianya, “Berkata benar atau diam terhadap suatu yang tidak memiliki manfaat.”
Dalam riwayat lain, Ibnu katsir mengungkapkan bahwa laki-laki pemilik hikmah ini adalah seorang yang pendiam. Ia suka merenung namun berpikiran tajam. Ia juga sedikit bicara dan tidak pernah tidur di siang hari. Lalu tak ada seorang pun yang melihat ia membuang ludah, buang air, mandi dan menyia-nyiakan waktu. Dan terakhir ia tidak pernah tertawa terbahak-bahak.
Siapakah ia sehingga dengan amalan tersebut, Allah tempatkan ia dalam Al Quran? Ternyata ia tak lain adalah Luqman yang dijuluki Al hakim dan tercatat sebagai nama surat ke 31 dalam Al Quran.
Wallahu A’lam