KabarMakkah.Com – Kejujuran merupakan modal yang sangat penting dalam membina hubungan rumah tangga. Dengan adanya kejujuran, bahtera pernikahan yang dibangun akan bisa kokoh dan berakhir dengan bahagia.
Kejujuran tak hanya dilakukan oleh salah satu dari pasangan saja, melainkan kedua-duanya memiliki tanggung jawab yang sama untuk selalu bersikap jujur dalam hal apapun. Jika salah satunya sudah berbohong atau tidak bersikap jujur, maka keharmonisan rumah tangga akan dipertanyakan. Bahkan kemungkinan bisa terjadi perceraian karenanya.
Untuk para istri, apapun yang ada dalam rumah tangga, suami wajib mengetahuinya. Namun ternyata menurut hukum Islam ada beberapa hal yang justru harus atau boleh disembunyikan dari suami. Tentu ini menjadi sebuah pertanyaan yang sangat besar mengingat pentingnya sebuah kejujuran dan keterbukaan dalam membina rumah tangga.
Apa saja yang boleh disembunyikan dari suami? Inilah diantaranya.
1. Menyembunyikan Amal Shaleh
Hal pertama yang boleh disembunyikan dari hadapan suaminya adalah amal shaleh. Apapun amalan kebaikan yang dilakukan, cukup Allah saja yang mengetahuinya. Namun amalan puasa atau shaum ternyata harus mendapatkan persetujuan dari suami apakah diperbolehkan atau tidak karena ibadah tersebut akan merembet pada aktivitas sehari-hari.
Amalan shaleh memang merupakan hubungan atau kontak pribadi kita dengan Allah, dan dengan menyembunyikannya akan menghindarkan kita dari sikap riya atau pamer kepada manusia meskipun itu adalah suami kita. Pada akhirnya amalan yang kita sembunyikan akan berbuah pahala dan dicatat oleh malaikat sebagai sebuah kebaikan.
2. Menyembunyikan Aib
Setiap orang pasti memiliki aib yang tidak ingin seorang pun mengetahuinya. Meski telah memiliki suami yang notabene harus mengetahui segala tentang istrinya, namun istri boleh menyembunyikan aibnya dengan tujuan supaya tidak terjadi pertikaian dalam rumah tangga.
Meski boleh disembunyikan dari suami, namun aib tersebut janganlah terus dilakukan dan kembalilah untuk taubat kepada Allah. Tutupi dan jernihkan dosa atau aib yang telah dilakukan dengan amalan shaleh yang bercahaya.
3. Menyembunyikan Maksiat Antara Diri Kita Dengan Sang Pencipta
Hal yang bisa disembunyikan selanjutnya adalah diperbolehkan untuk menyembunyikan maksiat antara diri kita dengan Allah. Ini karena kondisi tersebut tidak memerlukan sangkut paut dengan manusia lainnya.
Allah pun menyuruh manusia untuk menyembunyikan maksiat antara ia dengan Allah sebagaimana ia menyembunyikan amal ibadahnya. Hal ini sangat jelas terlihat pada hadist berikut.
Dari Abu Hurairah RA dikatakan bahwa Nabi SAW bersabda, “Setiap umatku yang bermaksiat akan diampuni, kecuali mereka yang terang-terangan bermaksiat. Yaitu jika seseorang melakukan maksiat di malam hari, kemudin tiba pagi harinya ia berkata ‘Wahai Fulan semalam akau telah berbuat begini dan begini’ Padahal malam itu Allah telah menutupi perbuatannya. Namun pagi harinya dia justru menyingkap penutupan Allah tersebut dari dirinya.”
Itulah 3 hal yang bisa istri sembunyikan dari suami. Selain hal tersebut, wajib bagi seorang istri untuk bersikap jujur dan tidak menutup-nutupi apapun dari suaminya, tentunya dengan tujuan agar rumah tangganya penuh dengan kebaikan.
Kejujuran tak hanya dilakukan oleh salah satu dari pasangan saja, melainkan kedua-duanya memiliki tanggung jawab yang sama untuk selalu bersikap jujur dalam hal apapun. Jika salah satunya sudah berbohong atau tidak bersikap jujur, maka keharmonisan rumah tangga akan dipertanyakan. Bahkan kemungkinan bisa terjadi perceraian karenanya.
Untuk para istri, apapun yang ada dalam rumah tangga, suami wajib mengetahuinya. Namun ternyata menurut hukum Islam ada beberapa hal yang justru harus atau boleh disembunyikan dari suami. Tentu ini menjadi sebuah pertanyaan yang sangat besar mengingat pentingnya sebuah kejujuran dan keterbukaan dalam membina rumah tangga.
Apa saja yang boleh disembunyikan dari suami? Inilah diantaranya.
1. Menyembunyikan Amal Shaleh
Hal pertama yang boleh disembunyikan dari hadapan suaminya adalah amal shaleh. Apapun amalan kebaikan yang dilakukan, cukup Allah saja yang mengetahuinya. Namun amalan puasa atau shaum ternyata harus mendapatkan persetujuan dari suami apakah diperbolehkan atau tidak karena ibadah tersebut akan merembet pada aktivitas sehari-hari.
Amalan shaleh memang merupakan hubungan atau kontak pribadi kita dengan Allah, dan dengan menyembunyikannya akan menghindarkan kita dari sikap riya atau pamer kepada manusia meskipun itu adalah suami kita. Pada akhirnya amalan yang kita sembunyikan akan berbuah pahala dan dicatat oleh malaikat sebagai sebuah kebaikan.
2. Menyembunyikan Aib
Setiap orang pasti memiliki aib yang tidak ingin seorang pun mengetahuinya. Meski telah memiliki suami yang notabene harus mengetahui segala tentang istrinya, namun istri boleh menyembunyikan aibnya dengan tujuan supaya tidak terjadi pertikaian dalam rumah tangga.
Meski boleh disembunyikan dari suami, namun aib tersebut janganlah terus dilakukan dan kembalilah untuk taubat kepada Allah. Tutupi dan jernihkan dosa atau aib yang telah dilakukan dengan amalan shaleh yang bercahaya.
3. Menyembunyikan Maksiat Antara Diri Kita Dengan Sang Pencipta
Hal yang bisa disembunyikan selanjutnya adalah diperbolehkan untuk menyembunyikan maksiat antara diri kita dengan Allah. Ini karena kondisi tersebut tidak memerlukan sangkut paut dengan manusia lainnya.
Allah pun menyuruh manusia untuk menyembunyikan maksiat antara ia dengan Allah sebagaimana ia menyembunyikan amal ibadahnya. Hal ini sangat jelas terlihat pada hadist berikut.
Dari Abu Hurairah RA dikatakan bahwa Nabi SAW bersabda, “Setiap umatku yang bermaksiat akan diampuni, kecuali mereka yang terang-terangan bermaksiat. Yaitu jika seseorang melakukan maksiat di malam hari, kemudin tiba pagi harinya ia berkata ‘Wahai Fulan semalam akau telah berbuat begini dan begini’ Padahal malam itu Allah telah menutupi perbuatannya. Namun pagi harinya dia justru menyingkap penutupan Allah tersebut dari dirinya.”
Itulah 3 hal yang bisa istri sembunyikan dari suami. Selain hal tersebut, wajib bagi seorang istri untuk bersikap jujur dan tidak menutup-nutupi apapun dari suaminya, tentunya dengan tujuan agar rumah tangganya penuh dengan kebaikan.