KabarMakkah.Com – Muhammadiyah yang merupakan salah satu ormas terbesar di Indonesia tengah berduka. Pasalnya pada Jumat malam (19/2/2016), salah satu mantan anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah yakni Dr dr Ahmad Watik Pratiknya telah berpulang ke Rahmatullah di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta.
Almarhum selain aktif di organisasi tersebut, ia juga menjadi penggagas Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Salah satu guru besar Universitas Muhammadiyah Surakarta yaitu prof Yunahar Ilyas mengatakan, “Kita bangsa Indonesia dan umat Islam khususnya warga Muhammadiyah sangat kehilangan beliau.”
Dalam pandangan Yunahar, sosok yang wafat di usia 68 tahun ini merupakan sosok yang baik dan istimewa. Ini dibuktikan dengan mengubah haluan ke arah dakwah dimana ia sebelumnya merupakan seorang dokter.
Berlatar belakang ahli anatomi membuat almarhum terpengaruh untuk bergelut dalam majelis tabligh. Menurut Yunahar, almarhum Watik juga merupakan perencana dakwah yang ulung dan ia juga meninggalkan beberapa aspek yang penting dalam perserikatan. Beberapa diantaranya adalah Pondok Pesantren budi Mulya yang didirikan bersama dengan Amien Rais serta laboratorium dakwah di PP Muhammadiyah.
Tak hanya di bidang tabligh, Watik juga aktif dalam bidang pendidikan PP Muhammadiyah. Dan sejak tahun 1985, ia aktif pula mengurus bidang kesehatan dan kesejahteraan.
Semoga amal baik yang dilakukannya diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Almarhum selain aktif di organisasi tersebut, ia juga menjadi penggagas Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Salah satu guru besar Universitas Muhammadiyah Surakarta yaitu prof Yunahar Ilyas mengatakan, “Kita bangsa Indonesia dan umat Islam khususnya warga Muhammadiyah sangat kehilangan beliau.”
Dalam pandangan Yunahar, sosok yang wafat di usia 68 tahun ini merupakan sosok yang baik dan istimewa. Ini dibuktikan dengan mengubah haluan ke arah dakwah dimana ia sebelumnya merupakan seorang dokter.
Berlatar belakang ahli anatomi membuat almarhum terpengaruh untuk bergelut dalam majelis tabligh. Menurut Yunahar, almarhum Watik juga merupakan perencana dakwah yang ulung dan ia juga meninggalkan beberapa aspek yang penting dalam perserikatan. Beberapa diantaranya adalah Pondok Pesantren budi Mulya yang didirikan bersama dengan Amien Rais serta laboratorium dakwah di PP Muhammadiyah.
Tak hanya di bidang tabligh, Watik juga aktif dalam bidang pendidikan PP Muhammadiyah. Dan sejak tahun 1985, ia aktif pula mengurus bidang kesehatan dan kesejahteraan.
Semoga amal baik yang dilakukannya diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.