KabarMakkah.Com – Mulianya seseorang di kalangan manusia lainnya bisa berbeda-beda. Contohnya seperti di daerah Arab yang mana kemuliaan dilihat dari banyaknya nama yang disematkan pada orang tersebut. Salah satu buktinya adalah pribadi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang memiliki 99 nama. Jumlah tersebut sama banyak dengan yang dimiliki Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Asmaul Husna.
Sementara menurut info dari Ibnu Dihyah, disebutkan bahwa Rasulullah hampir memiliki 300 nama. Bahkan hasil penelusuran Abu Bakar Al Arabi menjelaskan bahwa utusan Allah yang terakhir ini memiliki 1000 nama. Subhanallah
Dengan kenyataan tersebut, Imam Jalaludin As Suyuthi yang telah menulis ribuan kitab kemudian membukukannya dalam kitab dengan judul “An Nahjah As Sawiyyah fi al Asma An Nabawiyyah”. Beberapa nama yang dimasukkan dalam kitab tersebut antara lain:
1. As Ashdaq (Yang berbahasa dan dialeknya lurus)
2. Al Ahsan (yang paling baik)
3. Al Ajwad (Yang paling dermawan)
4. At Tadzkirah (Pengingat)
5. Abu Al Qasim (Ayah Qasim)
6. Imam (Pemimpin)
7. Al Abyadh (Yang berkulit putih)
8. Dan masih banyak lagi yang lainnya
Lalu kenapa nama “Muhammad” atau “Ahmad” dipilih dan sering digunakan dari sekian banyak nama-nama tersebut? Nama “Muhammad” memang disematkan oleh kakeknya yakni Abdul Muthalib terhadap sang cucu. Namun apa yang mendasari pemilihannya tersebut?
Setelah mendapatkan penjelasan dari sang kakek Rasulullah, barulah kita ketahui bahwa ia ingin agar cucunya bisa menjadi pribadi yang dipuji oleh penduduk langit dan diteladani oleh penduduk bumi.
Dalam kitab Imam As Suyuthi dijelaskan pula bahwa penamaan ‘Muhammad” atau “Ahmad” merupakan salah satu dari tanda kebesaran Allah yang diberikan kepada diri Rasulullah. Nama tersebut oleh Allah dijaga sehingga tidak ada orang atau bayi yang memiliki nama tersebut sebelum diri Rasulullah lahir.
Dengan pemilihan nama tersebut pula, maka masyarakat arab yakin akan sebuah pemberitaan atau riwayat. Bisa dibayangkan jika suatu riwayat disampaikan oleh nama yang banyak digunakan oleh orang lain. Masyarakat arab pun akan menjadi kurang simpatik.
Penjelasan lain dari penamaan tersebut adalah adanya kabar bahwa akan diangkatnya seorang utusan Allah yang menjadi penutup para Nabi. Maka bayi yang lahir saat terjadi penyerbuan Ka’bah tersebut diberi nama “Muhammad” dengan harapan kelak terpilih menjadi seorang Nabi.
Wallahu A’lam
Sementara menurut info dari Ibnu Dihyah, disebutkan bahwa Rasulullah hampir memiliki 300 nama. Bahkan hasil penelusuran Abu Bakar Al Arabi menjelaskan bahwa utusan Allah yang terakhir ini memiliki 1000 nama. Subhanallah
Muhammad Rasulullah |
1. As Ashdaq (Yang berbahasa dan dialeknya lurus)
2. Al Ahsan (yang paling baik)
3. Al Ajwad (Yang paling dermawan)
4. At Tadzkirah (Pengingat)
5. Abu Al Qasim (Ayah Qasim)
6. Imam (Pemimpin)
7. Al Abyadh (Yang berkulit putih)
8. Dan masih banyak lagi yang lainnya
Lalu kenapa nama “Muhammad” atau “Ahmad” dipilih dan sering digunakan dari sekian banyak nama-nama tersebut? Nama “Muhammad” memang disematkan oleh kakeknya yakni Abdul Muthalib terhadap sang cucu. Namun apa yang mendasari pemilihannya tersebut?
Setelah mendapatkan penjelasan dari sang kakek Rasulullah, barulah kita ketahui bahwa ia ingin agar cucunya bisa menjadi pribadi yang dipuji oleh penduduk langit dan diteladani oleh penduduk bumi.
Dalam kitab Imam As Suyuthi dijelaskan pula bahwa penamaan ‘Muhammad” atau “Ahmad” merupakan salah satu dari tanda kebesaran Allah yang diberikan kepada diri Rasulullah. Nama tersebut oleh Allah dijaga sehingga tidak ada orang atau bayi yang memiliki nama tersebut sebelum diri Rasulullah lahir.
Dengan pemilihan nama tersebut pula, maka masyarakat arab yakin akan sebuah pemberitaan atau riwayat. Bisa dibayangkan jika suatu riwayat disampaikan oleh nama yang banyak digunakan oleh orang lain. Masyarakat arab pun akan menjadi kurang simpatik.
Penjelasan lain dari penamaan tersebut adalah adanya kabar bahwa akan diangkatnya seorang utusan Allah yang menjadi penutup para Nabi. Maka bayi yang lahir saat terjadi penyerbuan Ka’bah tersebut diberi nama “Muhammad” dengan harapan kelak terpilih menjadi seorang Nabi.
Wallahu A’lam