KabarMakkah.Com – Hati-hati dengan buku Said Aqil Siraj! Ungkapan ini tampaknya tidak terlalu dilebih-lebihkan. Pasalnya Said Aqil (SAS) telah membuat buku yang didalamnya memasukkan Syiah sebagai Ahlus Sunnah dan menganggap aliran tersebut tidak sesat. Selain itu ia juga membela Ahmadiyah yang telah mendapatkan fatwa murtad dari MUI dan ulama internasional.
Pemahaman yang berseberangan dengan Islam yang sesungguhnya tersebut terdapat dalam buku yang baru diluncurkannya dengan judul “Tasawuf Sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi”. Buku ini memiliki ketebalan 472 halaman dan memuat banyak dukungan terhadap penyimpangan-penyimpangan agama.
Tak hanya membela Syiah dan Ahmadiyah, ia juga mendukung pemahaman sesat yang liberal dimana menganggap semua agama adalah sama. Akan tetapi setelah dikonfirmasi, ia mengatakan bahwa hanya mengutip dari tokoh tasawuf Ibnu Arabi yang menjadi idolanya.
Selain Ibnu Arabi, Said Aqil Siraj juga mengidolakan tokoh tasawuf lain yang telah dianggap sesat seperti Al Hallaj dan Syekh Siti Jenar dimana mereka berdua telah mendapatkan hukuman mati di negaranya masing masing yaitu di Baghdad dan di tanah Jawa. Akan tetapi justru pemahaman yang dilontarkan oleh para tokoh tasawuf sesat tersebut dijunjung tinggi oleh seorang Said Aqil.
Mungkin sebagian dari kita sudah mengetahui tentang kisah Syekh Siti Jenar. Sementara Al Hallaj merupakan tokoh tasawuf yang dibunuh karena mengatakan Anal Haqq (Aku adalah Haqq/Allah). Pendapatnya tersebut dirasakan merusak Islam yang sesungguhnya dan seketika itu juga ia mendapatkan hukuman dengan cara dibunuh.
Tak hanya menuangkannya dalam bentuk buku, ia juga menyampaikan dukungannya lewat ceramah yang telah divideokan. Apa yang disampaikannya benar-benar menggegerkan masyarakat muslim karena berisi banyak fitnah seperti fitnah kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan kepada lembaga Islam yang ada.
Video yang dilatarbelakangi sebagai ceramah saat Maulid Nabi pada tanggal 11 Januari 2015 di Sidoarjo ini berisi tentang bagaimana susah payahnya seorang Nabi yang pindah dari Mekkah ke Madinah hanya karena ingin memiliki tanah air.
Ceramah yang digelar di PP Ahlus Shofa Wal Wafa Sumo Ketawang Wono Ayu Sidoarjo ini juga banyak menyudutkan lembaga Islam dengan berbagai isu negatif seperti adanya yayasan Islam yang dipimpin oleh orang yang masuk penjara dan sebagainya. Padahal apa yang dikatakan Said Aqil semuanya adalah fitnah dan tidak sesuai kenyataan serta sudah dikonfirmasi lewat media. Akan tetapi Said Aqil Siraj tampaknya memang tidak pernah kapok untuk menebar fitnah di kalangan umat Islam dengan kini meluncurkan dalam bentuk buku.
Semoga menjadi pembelajaran untuk kita semua agar berhati-hati dalam mencari ilmu karena sedikit saja dasar agama kita kurang atau lemah, maka dengan mudahnya para pendukung kesesatan akan membelokkan kita dari jalan Allah yang sebenarnya.
Pemahaman yang berseberangan dengan Islam yang sesungguhnya tersebut terdapat dalam buku yang baru diluncurkannya dengan judul “Tasawuf Sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi”. Buku ini memiliki ketebalan 472 halaman dan memuat banyak dukungan terhadap penyimpangan-penyimpangan agama.
Tak hanya membela Syiah dan Ahmadiyah, ia juga mendukung pemahaman sesat yang liberal dimana menganggap semua agama adalah sama. Akan tetapi setelah dikonfirmasi, ia mengatakan bahwa hanya mengutip dari tokoh tasawuf Ibnu Arabi yang menjadi idolanya.
Selain Ibnu Arabi, Said Aqil Siraj juga mengidolakan tokoh tasawuf lain yang telah dianggap sesat seperti Al Hallaj dan Syekh Siti Jenar dimana mereka berdua telah mendapatkan hukuman mati di negaranya masing masing yaitu di Baghdad dan di tanah Jawa. Akan tetapi justru pemahaman yang dilontarkan oleh para tokoh tasawuf sesat tersebut dijunjung tinggi oleh seorang Said Aqil.
Mungkin sebagian dari kita sudah mengetahui tentang kisah Syekh Siti Jenar. Sementara Al Hallaj merupakan tokoh tasawuf yang dibunuh karena mengatakan Anal Haqq (Aku adalah Haqq/Allah). Pendapatnya tersebut dirasakan merusak Islam yang sesungguhnya dan seketika itu juga ia mendapatkan hukuman dengan cara dibunuh.
Tak hanya menuangkannya dalam bentuk buku, ia juga menyampaikan dukungannya lewat ceramah yang telah divideokan. Apa yang disampaikannya benar-benar menggegerkan masyarakat muslim karena berisi banyak fitnah seperti fitnah kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan kepada lembaga Islam yang ada.
Video yang dilatarbelakangi sebagai ceramah saat Maulid Nabi pada tanggal 11 Januari 2015 di Sidoarjo ini berisi tentang bagaimana susah payahnya seorang Nabi yang pindah dari Mekkah ke Madinah hanya karena ingin memiliki tanah air.
Ceramah yang digelar di PP Ahlus Shofa Wal Wafa Sumo Ketawang Wono Ayu Sidoarjo ini juga banyak menyudutkan lembaga Islam dengan berbagai isu negatif seperti adanya yayasan Islam yang dipimpin oleh orang yang masuk penjara dan sebagainya. Padahal apa yang dikatakan Said Aqil semuanya adalah fitnah dan tidak sesuai kenyataan serta sudah dikonfirmasi lewat media. Akan tetapi Said Aqil Siraj tampaknya memang tidak pernah kapok untuk menebar fitnah di kalangan umat Islam dengan kini meluncurkan dalam bentuk buku.
Semoga menjadi pembelajaran untuk kita semua agar berhati-hati dalam mencari ilmu karena sedikit saja dasar agama kita kurang atau lemah, maka dengan mudahnya para pendukung kesesatan akan membelokkan kita dari jalan Allah yang sebenarnya.