KabarMakkah.Com – Seorang istri diceraikan oleh suaminya hanya karena membawa sebuah ponsel. Kejadian ini terjadi di Arab Saudi tepatnya di daerah selatan Provinsi Jazan yakni di sebuah hotel yang akan mereka tempati.
Seperti yang dilansir Emirates247, sebelum keberangkatan, sang suami mengingatkan bahwa istrinya dilarang untuk membawa alat komunikasi seperti ponsel dan yang lainnya. Mereka pun kemudian berangkat dan menginap di sebuah hotel ternama. Namun tanpa diduga ternyata istrinya tidak mengindahkan larangan sang suami dan membawa ponsel yang memang seakan sudah menjadi kebutuhan dirinya.
Di hotel yang cukup berkelas tersebut, setiap tamu yang akan menuju ke tempat penerima layanan kamar diharuskan untuk masuk ke mesin pemindai. Pihak hotel melakukan ini demi proteksi jika ada tamu yang membawa senjata tajam ataupun barang elektronik.
Saat sang istri masuk ke mesin pemindai tersebut, tiba-tiba alarm berbunyi keras sehingga suaminya pun menjadi terheran-heran. Setelah dilihat di layar mesin, diketahui bahwa si istri membawa ponsel di dalam tasnya.
Sontak kejadian itu membuat suaminya marah dan segera keluar dari hotel. Bersamaan dengan itu, sang istri ikut keluar guna menyusul suaminya dan meminta maaf. Namun naas, sang suami justru menceraikannya karena curiga dengan sikap sang istri yang membangkang dengan membawa ponsel di tas.
Meski terlihat sepele penyebabnya, namun disitulah diuji letak ketaatan seorang istri kepada suami. Rasulullah pun mengajarkan kepada para wanita untuk taat kepada seorang suami meski harus mengecewakan yang lain.
Sebagai contoh adalah ketika seorang istri harus diam di rumah dan tidak boleh keluar tanpa persetujuan suami, maka sang istri harus sepenuhnya taat. Jika pun ada sanak saudara yang menyuruhnya untuk keluar dan segera ke orang tuanya yang sakit atau meninggal, sudah sepatutnya untuk seorang istri terlebih dahulu meminta ijin. Apabila tidak diijinkan oleh suami,maka kita pun harus mentaatinya.
Ingatlah bahwa saat ijab kabul, wanita telah menjadi hak milik suami dan bukan lagi milik orang tuanya. Bahkan Rasulullah memberitahu bahwa jika manusia harus sujud kepada manusia lainnya, maka Rasul perintahkan seorang wanita untuk sujud kepada suaminya.
Demikianlah bagaimana posisi suami sangat tinggi di hadapan istrinya. Selain bertanggung jawab di dunia, ia pun memegang tanggung jawab untuk kehidupan istrinya di akhirat kelak.
Semoga semua wanita muslimah paham akan hal ini dan tidak menjadikan sebuah beban dalam mentaati seorang suami.
Seperti yang dilansir Emirates247, sebelum keberangkatan, sang suami mengingatkan bahwa istrinya dilarang untuk membawa alat komunikasi seperti ponsel dan yang lainnya. Mereka pun kemudian berangkat dan menginap di sebuah hotel ternama. Namun tanpa diduga ternyata istrinya tidak mengindahkan larangan sang suami dan membawa ponsel yang memang seakan sudah menjadi kebutuhan dirinya.
Di hotel yang cukup berkelas tersebut, setiap tamu yang akan menuju ke tempat penerima layanan kamar diharuskan untuk masuk ke mesin pemindai. Pihak hotel melakukan ini demi proteksi jika ada tamu yang membawa senjata tajam ataupun barang elektronik.
Saat sang istri masuk ke mesin pemindai tersebut, tiba-tiba alarm berbunyi keras sehingga suaminya pun menjadi terheran-heran. Setelah dilihat di layar mesin, diketahui bahwa si istri membawa ponsel di dalam tasnya.
Sontak kejadian itu membuat suaminya marah dan segera keluar dari hotel. Bersamaan dengan itu, sang istri ikut keluar guna menyusul suaminya dan meminta maaf. Namun naas, sang suami justru menceraikannya karena curiga dengan sikap sang istri yang membangkang dengan membawa ponsel di tas.
Meski terlihat sepele penyebabnya, namun disitulah diuji letak ketaatan seorang istri kepada suami. Rasulullah pun mengajarkan kepada para wanita untuk taat kepada seorang suami meski harus mengecewakan yang lain.
Sebagai contoh adalah ketika seorang istri harus diam di rumah dan tidak boleh keluar tanpa persetujuan suami, maka sang istri harus sepenuhnya taat. Jika pun ada sanak saudara yang menyuruhnya untuk keluar dan segera ke orang tuanya yang sakit atau meninggal, sudah sepatutnya untuk seorang istri terlebih dahulu meminta ijin. Apabila tidak diijinkan oleh suami,maka kita pun harus mentaatinya.
Ingatlah bahwa saat ijab kabul, wanita telah menjadi hak milik suami dan bukan lagi milik orang tuanya. Bahkan Rasulullah memberitahu bahwa jika manusia harus sujud kepada manusia lainnya, maka Rasul perintahkan seorang wanita untuk sujud kepada suaminya.
Demikianlah bagaimana posisi suami sangat tinggi di hadapan istrinya. Selain bertanggung jawab di dunia, ia pun memegang tanggung jawab untuk kehidupan istrinya di akhirat kelak.
Semoga semua wanita muslimah paham akan hal ini dan tidak menjadikan sebuah beban dalam mentaati seorang suami.