KabarMakkah.Com – Selain terdapat Ka’bah yang menjadi pusat peribadatan umat muslim di seluruh dunia, Mekkah juga memiliki air ZamZam yang dianggap sebagai air yang suci dan ajaib. Zam-zam sendiri merupakan sumur mata air yang berada di sekitar kawasan Masjidil Haram. Tepatnya berada di sebelah Tenggara Ka’bah.
Data data yang diambil oleh para peneliti, kedalaman sumur zam-zam mencapai 42 meter yang pada awalnya ditemukan oleh istri Nabi Ibrahim alaihi salam bernama Siti Hajar. Istri dan anaknya yang saat itu masih kecil ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim di Mekkah atas perintah dari Allah.
Hari berganti hari, persediaan makanan dan minuman yang dimiliki oleh Siti hajar dan anaknya yaitu Ismail sudah habis. Ismail kecil pun kemudian menangis meronta-ronta menandakan lapar dan kehausan. Melihat anaknya yang tengah menangis tersebut, Siti Hajar kemudian mencari air ataupun makanan yang bisa ia dapat dengan cara berlari kesana kemari dari bukit Safa ke bukit Marwah yang kini dikenal sebagai rukun ibadah haji yakni Sa’i.
Ismail kecil terus saja menangis dan kakinya meronta-ronta di panasnya gurun pasir dan Subhaanallah, sebuah kejaiban muncul. Seketika itu juga muncul mata air dari pasir di bawah kaki Ismail alaihi Salam dan akhirnya keduanya pun tidak mengalami kehausan.
Bisa dibayangkan bagaimana mungkin ada sumber mata air yang mengalir terus menerus di tengah padang pasir yang tandus? Subhaanallah, itu merupakan sebuah keajaiban yang telah Allah tampakkan kepada hamba-hambaNya.
Keunikan dari air ZamZam tak hanya mampu mengalir terus menerus tanpa pernah kekeringan meski setiap hari terus dipompa untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji dari berbagai negara, namun keunikan lain adalah sistem kontrol yang luar biasa sehingga meski dapat mengalir terus menerus, air zam-zam tidak meluber dari sumurnya. Bahkan para peneliti menyimpulkan bisa saja bumi akan tenggelam dengan pancaran air zam-zam yang deras tersebut.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa permukaan air zam-zam berada sekitar 10,6 kaki di bawah permukaan tanah. Dengan tingkat penyedotan 8 ribu liter perdetik, maka setelah 24 jam, permukaan air zam-zam akan turun menjadi 44 kaki di bawah permukaan tanah.
Namun keanehannya adalah setelah pemompaan berhenti, permukaan air zam-zam akan naik menjadi 13 kaki di bawah permukaan tanah dengan membutuhkan waktu hanya 11 menit saja.
Matematisnya seperti ini:
Dari kajian tentang air zam-zam tersebut, terdapat dua kebesaran Allah SWT yang nampak jelas dan sungguh luar biasa yaitu sumur zam-zam langsung terisi kembali hanya dalam hitungan menit dan kontrol luar biasa yang Allah buat pada sumur zam-zam sehingga jika dihitung matematis akan membuat dunia menjadi tenggelam karenanya.
Pemberian nama Zam Zam sendiri memiliki arti “Berhenti” dan telah Allah janjikan tidak akan habis hingga akhir dunia.
Sahabat, semoga fakta tentang air zam-zam tersebut menyadarkan kita tentang betapa besarnya kekuasaan Allah dan nampak jelas di depan mata. Lalu masihkah kita membangkang atas perintahNya?
Jika Allah berkehendak, air zam-zam yang membawa berkah tersebut bisa saja menjadi malapetaka.
Wallahu A’lam
Data data yang diambil oleh para peneliti, kedalaman sumur zam-zam mencapai 42 meter yang pada awalnya ditemukan oleh istri Nabi Ibrahim alaihi salam bernama Siti Hajar. Istri dan anaknya yang saat itu masih kecil ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim di Mekkah atas perintah dari Allah.
Hari berganti hari, persediaan makanan dan minuman yang dimiliki oleh Siti hajar dan anaknya yaitu Ismail sudah habis. Ismail kecil pun kemudian menangis meronta-ronta menandakan lapar dan kehausan. Melihat anaknya yang tengah menangis tersebut, Siti Hajar kemudian mencari air ataupun makanan yang bisa ia dapat dengan cara berlari kesana kemari dari bukit Safa ke bukit Marwah yang kini dikenal sebagai rukun ibadah haji yakni Sa’i.
Ismail kecil terus saja menangis dan kakinya meronta-ronta di panasnya gurun pasir dan Subhaanallah, sebuah kejaiban muncul. Seketika itu juga muncul mata air dari pasir di bawah kaki Ismail alaihi Salam dan akhirnya keduanya pun tidak mengalami kehausan.
Bisa dibayangkan bagaimana mungkin ada sumber mata air yang mengalir terus menerus di tengah padang pasir yang tandus? Subhaanallah, itu merupakan sebuah keajaiban yang telah Allah tampakkan kepada hamba-hambaNya.
Keunikan dari air ZamZam tak hanya mampu mengalir terus menerus tanpa pernah kekeringan meski setiap hari terus dipompa untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji dari berbagai negara, namun keunikan lain adalah sistem kontrol yang luar biasa sehingga meski dapat mengalir terus menerus, air zam-zam tidak meluber dari sumurnya. Bahkan para peneliti menyimpulkan bisa saja bumi akan tenggelam dengan pancaran air zam-zam yang deras tersebut.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa permukaan air zam-zam berada sekitar 10,6 kaki di bawah permukaan tanah. Dengan tingkat penyedotan 8 ribu liter perdetik, maka setelah 24 jam, permukaan air zam-zam akan turun menjadi 44 kaki di bawah permukaan tanah.
Namun keanehannya adalah setelah pemompaan berhenti, permukaan air zam-zam akan naik menjadi 13 kaki di bawah permukaan tanah dengan membutuhkan waktu hanya 11 menit saja.
Matematisnya seperti ini:
1 hari = 24 jam x 60 menit x 60 detik = 86.400 detikNamun sumur akan terisi kembali hanya dalam waktu 11 menit saja. Subhaanallah...
Jadi total air zam-zam yang terkuras adalah 8.000 liter x 86.400 detik = 691,2 juta liter dalam satu hari.
Dari kajian tentang air zam-zam tersebut, terdapat dua kebesaran Allah SWT yang nampak jelas dan sungguh luar biasa yaitu sumur zam-zam langsung terisi kembali hanya dalam hitungan menit dan kontrol luar biasa yang Allah buat pada sumur zam-zam sehingga jika dihitung matematis akan membuat dunia menjadi tenggelam karenanya.
Pemberian nama Zam Zam sendiri memiliki arti “Berhenti” dan telah Allah janjikan tidak akan habis hingga akhir dunia.
Sahabat, semoga fakta tentang air zam-zam tersebut menyadarkan kita tentang betapa besarnya kekuasaan Allah dan nampak jelas di depan mata. Lalu masihkah kita membangkang atas perintahNya?
Jika Allah berkehendak, air zam-zam yang membawa berkah tersebut bisa saja menjadi malapetaka.
Wallahu A’lam